Tadinya Nanang mengira lelaki berusia 28 tahun itu hendak mengambil pakaian kotor, karena untuk memijat Husen sudah terlalu malam. Selain mencuci, Suroso juga khabarnya jago reflexiologi. Tahu-tahu Nanang menyaksikan Suroso menjulurkan tangan dan meremas-remas jendolan besar di cawat ketat Husen.
Title: Petualangan Sex di Sekolah Atlet Ragunan (1)
Uploaded by: Omsakti
Submitted: 20 Februari 2001
Disclaimer: Cerita milik penulis
Genre:
Rate:
Length:
WARNING!
Typo
menXmen
Gambar bukan milik saya, hanya untuk membantu imajinasi pembaca dan di ambil dari web.
Segala bentuk efek samping yang ditimbulkan cerita ini adalah tanggung jawab pembaca!
-----] @bluexavier69 [-----
Nanang benar-benar kepanasan! Padahal di malam pertamanya tidur di asrama sekolah khusus atlet di Ragunan itu ia hanya bercawat model bikini warna kuning polos, lumayan tipis menerawang. Remaja peloncat galah nasional berusia 15 tahun asal Jateng yang mendapat beasiswa dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) itu juga masih kangen rumah. Jadinya makin susah saja untuk dapat segera lelap seperti teman sekamarnya peloncat indah asal Kalimantan Selatan, Husen. Remaja kelas 2 SMA itu tidurnya juga hanya bercelana dalam bikini ketat warna merah tua. Tubuh atletisnya yang penuh otot tampak gagah disinari cahaya rembulan yang menyelinap dari jendela.
"Kriiieeetttt.........!"
Tiba-tiba pintu kamar yang tak dapat dikunci itu terbuka. Dari bawah bantal yang menutupi kepalanya Nanang melihat Suroso masuk dan langsung duduk di ranjang Husen yang mendengkur perlahan. Tadinya Nanang mengira lelaki berusia 28 tahun itu hendak mengambil pakaian kotor, karena untuk memijat Husen sudah terlalu malam. Selain mencuci, Suroso juga khabarnya jago reflexiologi. Tahu-tahu Nanang menyaksikan Suroso menjulurkan tangan dan meremas-remas jendolan besar di cawat ketat Husen. Ada beberapa saat lelaki tukang cuci merangkap juru pijat itu mencekali alat kelelakian Husen, sebelum akhirnya dengan tenang ia memeloroti kancut atlet bertubuh liat jantan berusia 17 tahun itu. Batang kemaluan Husen menyembul dari balik zwempaknya dan rupanya sudah berada dalam keadaan tegang, keras, mengacung tegak lurus mengarah ke lubang pusarnya. Panjanggg dan gedeeee dengan bulu-bulu rimbun menghiasi pangkal batangnya.Husen ternyata olahragawan berpeler kuda. Dan tanpa sungkan-sungkan Suroso malah memasukkan kelamin jantan itu ke dalam mulutnya yang langsung ribut menyedot-nyedot. Tangan kiri Suroso mencekali bungkusan biji-biji peler Husen yang juga besar bagaikan bakso tennis yang biasa dijual di kantin sekolah. Kepalanya turun-naik sambil sesekali lidahnya terjulur menjilat-jilat daging aurat Husen.Nanang mengintip dari balik bantal dengan mata membelalak. Dilihatnya Suroso memuluti aurat Husen hingga ke bagian pangkalnya hingga bulu jembut Husen mengenai hidungnya. Gila... Nanang malah langsung ngaceng menyaksikan itu semua.
Tiba-tiba dilihatnya Husen menggeliat terbangun, "Ngggghhhh....ngapain sih...?" desahnya memandang ke arah Suroso yang terus saja mengulum-ngulum dengan rakusnya kontol kuda diselangkangannya. Tadinya Nanang kira peloncat indah bertubuh kekar dan berwajah ganteng itu itu bakalan marah, karena dilihatnya tangan Husen menolakkan kepala Suroso hingga peler ngacengnya keluar dari hisapan Suroso. Tapi rupanya Husen malah terus melucuti kolornya sendiri hingga ia benar-benar telanjang bulat sekarang. Batang kontolnya yang gede panjang kelihatan berkilauan berlumuran ludah Suroso. Kemudian remaja 17 tahun itu tiduran menyamping sambil bilang, "Isap lagi, So!" Suroso langsung kembali menjilati ujung peler Husen yang disunat. Husen memundur-majukan pinggulnya sambil mendesah-desah. Ada hampir 15 menit Husen mengentoti mulut Suroso sebelum akhirnya ia mengerang dengan tubuh yang meregang, menggeliat-geliat.
"Arrrrggggghhhhh.............!" Peler Husen sampai terlepas sejenak dari dalam mulut Suroso hingga pejunya menyemprot ke luar seperti air menyembur dari selang. Namun Suroso langsung melahap kontol itu lagi dan menyedot habis air mani Husen. Begitu selesai, Husen dengan tenang mengenakan kembali kolor segitiganya sambil berkata, "Cicipin tuh anak baru......!" tangannya menunjuk ke arah cawat kuning Nanang, "Kayaknya masih perjaka asli.....!" tambahnya, langsung membalikkan tubuhnya menghadap tembok dan kembali tidur. Sedangkan Suroso segera pindah duduk dipinggir ranjang Nanang dan mengelus-elus paha ABG yang masih hijau soal sex itu. Jantung Nanang langsung berdebar-debar. Lebih ketika tiba-tiba saja Suroso mendekatkan kepalanya ke celana dalam minimnya dan mengendus-endus kemaluannya yang masih terbungkus kolor...........................!!!!!!!!!!
Untuk yang pernah kontak makasih yang lainnya
kontak ke: omega2000@mailandnews.com
-----] #berpedang [-----
Uploaded Contact:
Source:
Kalo udah dibaca, komentarin lah. Boleh juga bagi-bagi info/pengalaman kamu di sini, biar blognya rame n rajin di-update.
-----] Thank’s for reading [-----
0 komentar