Ngentot dengan Tukang AC

Sunday, January 24, 2016


Didi membuka bajunya dan terlihat jelas body-nya yang berotot abis, pentilnya yang coklat enak, tapi si Anto hanya menggunakan singlet. Di balik kaus singletnya, terlihat bulu lebat kriting menyembul pada dadanya yang bidang. Pentilnya juga jelas tercetak di kaos singletnya. Tentunya enak dimainkan dan dihisap-hisap, sedangkan kontolku sudah ngaceng liatin tubuh mereka.


. . .



Title: Tukang AC-Ku
Uploaded by: Suck It
Submitted: 26 Agustus 2002
Disclaimer: Cerita milik penulis
Rate: M
Length: Ficlet
Warning: Typo. menXmen. Gambar bukan milik saya, hanya untuk membantu imajinasi pembaca dan di ambil dari web. Segala bentuk efek samping yang ditimbulkan cerita ini adalah tanggung jawab pembaca!
-----] @bluexavier69 [-----


Hari Sabtu, kakakku pesan AC baru, untuk dipasang dikamarnya. Kakakku lagi pergi kerja, bokap dan nyokap lagi pergi. Di rumah hanya ada aku sendirian. Kira-kira jam 12-an tukang AC pun datang. Mereka berdua, satu Didi dan satunya lagi Anto. Didi 30-an kulitnya sawo matang kumisnya tebel banget (enak kali kalo dicium, bias nempel terus), satunya Anto orangnya memang agak pendek masih 20-an kulitnya pun masih bersih. Aku langsung mengajaknya masuk ke kamar kakakku itu untuk pasang AC-nya.

Namanya juga Jakarta dan kamar kakakku memang panas jadi mereka minta ijin buka baju (wah ini yang paling ditunggu!), langsung aja aku iya-kan. Didi membuka bajunya dan terlihat jelas body-nya yang berotot abis, pentilnya yang coklat enak, tapi si Anto hanya menggunakan singlet. Di balik kaus singletnya, terlihat bulu lebat kriting menyembul pada dadanya yang bidang. Pentilnya juga jelas tercetak di kaos singletnya. Tentunya enak dimainkan dan dihisap-hisap. Aku pun terpanah pada pekerjaan mereka (tubuh mereka), sedangkan kontolku sudah ngaceng liatin tubuh mereka.

Langsung aku ke kamarku yang letaknya sebelah kamar kakakku, buat ngocok kontolku yang udah ngaceng dari tadi. Lagi enak-enaknya ngocok, tiba-tiba di depan pintu udah ada si Anto.

“Wah, gede amat mas!” katanya.

Karena udah tanggung ya aku jawab, “gak, punya mas pasti lebih gede.”

“Gak, kok,” jawab Anto sambil ngeliatin kontolnya yang juga ngaceng. Aku yang udah horny langsung aja aku pegang kontolnya yang panjang dan jembutnya lebat sampe ke pantatnya yang montok.

“Wah udah gede, kenceng lagi, enak kali ya,” tanya ku.

Anto langsung jawab “Gak, Mas Didi lebih panjang.”

Dan Mas Didi udah ada di depan pintu “Kenapa mas, mau liat?..  Nih!” Gedenya gak tanggung-tanggung 20-an kali tuh titit.


Aku yang masih duduk di ranjang ku sedangkan mereka berdiri didepanku dengan tititnya yang bergelantungan. Tanpa ragu-ragu langsung aja aku kulum titit-nya Didi yang paling besar dan tampaknya ia gak keberatan. Malahan si Anto memaksakan agar tititnya masuk ke dalam mulutku yang penuh dengan titit Didi. Aku langsung isep kedua titit itu sampe mereka teriak keasyikan bak kuda liar. Selagi aku isep titit mereka, mereka berciuman berpelukan mesra, ternyata mereka juga sama kaya aku yang demen cowok. Si Anto keenakan,

"nggghhh... nggghhh... shhh.. ahh.. nggghhh... nggghhh..." dan si Anto pun ngecrot dimulutku crrrott... croot... croottt... nggghhh... ah!

Karena udah ada yang ngecrot aku langsung bilang, ”Mas, gantian dong!”

”Enak aja, gue belom selesai!” Jawab Didi.

Tapi si Anto langsung jongkok di depan tititku yang ngaceng abis, dan dijilatnya pelan-pelan dari pangkal batang sampe kepala kontol.


Tiba-tiba si Didi cabut kontolnya dari mulutku dan bilang kalo dia mau ngentotin pantatku yang sexy. Kepala kontolnya yang gede abis diarahkannya ke lobang pantatku dan bless..... owww, sakit tapi ueeenaaak! Kontolnya terasa menjebol lobang pantatku!

Aku diangkatnya naik turun dan pinggulnya maju mundur merojok kontolnya itu, sementara si Anto menjilati pinggir lobang pantatku dan terkadang menjilat batang kontol Didi yang masih tersisa di luar lobang pantatku dengan lidahnya yang liar.

"Uhhh... yang dalam massh... fuck me! Yang keras maaass... shhh... ohh... fuuuuck meee... ohh..." desahku.

Mendengar desahanku si Didi tambah terangsang dan dia langsung mencabut kontolnya dari pantatku dan langsung diarahkan ke mulutku dan aku langsung mengisep kontolnya yang makin membesar dan berdenyut keras, dan...

“Aghhhh... ohh...” teriak Didi sambil ngecrot di dalam mulutku.


Si Anto yang masih berusaha mendapatkan maniku terus menghisap kontolku, dan Didi tanpa ragu langsung ikutan isepin kontolku yang udah panas diisepin dari tadi. Mereka ngisep dengan laparnya akan maniku. Anto menjilati biji pelerku dan si Didi memonopoli kontolku. Aku yang diisepin ama mas-mas ini tambah terangsang!

"Anggghhh... nngnggngghhhhh... ssshhh..." desahku yang makin membawaku terbang, dan crottt... croottttt... crootttttt... maniku pun tumpah juga ke dalam mulut Didi yang tampaknya senang akan maniku.

Si Anto yang kecewa ia marah “Awas dong mas, gentian!” Didi yang udah kenyang mani ku itu langsung bangun dan Anto yang masih lapar akan maniku, ia isep terus lobang kontolku, batangku, biji pelerku, dan sekarang udah bersih dari sisa air mani bekas permainan liar dan buas tadi.

Dan akhirnya mereka bilang udah selesai pekerjaan mereka, dan mereka mau pulang. Aku bilang “mas nanti kalo service AC, mas-mas aja yang datang lagi.”

Didi langsung jawab “Pasti kita mau, asal mas mau service kita juga.”

Dengan spontan aku jawab “Pasti!”


Sekarang aku masih rindu atas isepan, entotan mas-mas itu…





-----] #berpedang [-----

Uploaded Contact: blue_7us80@yahoo.com

Kalo udah dibaca, komentarin lah.  Boleh juga bagi-bagi info/pengalaman kamu di sini, biar blognya rame n rajin di-update.


Kritik dan saran bisa dikirim lewat



-----] Thank’s for reading [-----

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar