Gara-Gara Kontolku Panjang Part 5; Emosi

Friday, August 31, 2018





. . .



Title: Gara-Gara Kontolku Panjang
Author: seno
Submitted: Februari 2013-
Disclaimer: Cerita milik author
Rate: H
Length: Chaptered
Warning: Typo. menXmen. Gambar bukan milik saya, hanya untuk membantu imajinasi pembaca dan diambil dari website. Segala bentuk efek samping yang ditimbulkan cerita ini adalah tanggung jawab pembaca!

-------] @bluexavier69 [-------



Part 5
Emosi




---[BOE_ZIK-Sang Pengawal]---
“Ahhhh… ohhhh yesss… ohh yesss…” suara desahan gadis itu membuat darahku bergelegak. Mataku tak berkedip sedikitpun. Kulihat belahan memeknya terbelah oleh kontol besar yang mulai menembusnya… Ahhhhh…..

Mataku benar-benar tak berkedip memandangnya, dan… dari jarak yang sangat dekat, kontol besar itu keluar masuk dalam belahan memeknya dengan cepat dan kuat. Desahan.. jeritan… keluar dari celah bibir cewek manis itu.

Sangat kontras memang. Kontolnya besar, hitam legam dengan jembut keriting tipis menembus belahan memek yang putih dengan jembut pirang, dan cowoknya negro berwajah jelek, mirip dengan ku.

Aku jadi benar-benar gelisah saat ini
Gelora birahi yang tiba-tiba menyelimuti seluruh aliran darah di tubuhku
Dan tanpa sadar telapak telapak tanganku mengelus-elus selangkanganku yang nampak mulai menggunung karena dibalik celanaku sudah ngaceng keras.
Disampingku lebih gila lagi…
Si cowok kerempeng ini sudah memelorotkan celananya sebatas lutut
Kontolnya yang besar, hitam dan panjang tegak mengacung sambil di elus-elus sendiri..
Aku menoleh
Dan dia juga menoleh..
Dia tersenyum mesum memandangku…
Memintaku juga berbuat seperti dia..
Akupun tersenyum mesum..
Kurasa tanpa bicarapun aku sudah pasti menyetujuinya

Dengan gerakan cepat kulepas kaos yang melekat di badanku
Menampilkan badanku yang berkulit coklat tua dan keras
Dadaku yang membusung besar dan keras, kembang kempis menahan birahi…
Dan celanaku kupelorotkan sebatas lutut….
Menampilkan kontolku yang tidak sebegitu panjang tapi sangat gemuk..
Hitam mengkilat terterpa sinat mentari siang ini yang mulai terik

Kami duduk di kursi panjang yang memang sangat santai
Di depanku sebuah layar televisi masih menampilkan film kesukaanku..
Seorang cowok negro menggenjot cewek bule..
Genjotannya kuat dan keras
Sodokan kontolnya yang besar dan hitam membuat cewek ini menjerit-jerit keenakan (mungkin)
Tapi yang jelas…setiap menonton bokep ini birahiku selalu naik dengan cepat

Dan dengan cepat kontolku kukocok seiring dengan genjotan si negro itu…dan aku menoleh…
Si kerempeng di sampingku juga sedang mengocok dengan cepat kadang pelan
Dan entahlah..kapan dia melucuti semua pakaiannya..
Dia sudah bugil ..
Tubuhnya yang kerempeng menampilkan tonjolan tulang-tulang di badannya
Sangat kontras dengan dengan kontolnya yang panjang dan besar berwarna coklat
Jembutnya sama dengan jembutku..
Sama-sama lebat tak terurus…

Aku kembali melihat ke layar..Genjotan si negro semakin keras saja
Ceweknya di balik dengan posisi favoritku..
Doggystyle…
Tubuh si cewek bergerak cepat maju mundur seiring sodokan kontolnya yang besar dengan kuat
Dan kukocok kontolku sambil terpejam…
Aku selalu membayangkan..
Si negro itu adalah aku…
Dan….akhhhh…..
Pejuhku keluar dengan cepatnya..
Meloncat kesana-kemari tanpa kendali
Dagu…dada..pipi..bahkan bibirkupun belepotan oleh pejuh…
Kujilat yang di bibir…asin dengan aroma pejuh yang khas…
Dan kudengar desahan keras dari sampingku..
Si kerempeng ini ternyata sedang orgasme..
Aku memandangnya
Pantatnya bergetar dan pejuhnya keluar dengan luar biasanya…

Kami berdua kelelahan..
Meluruskan kaki dengan lemasnya
Kubiarkan lelehan pejuhku mengalir melewati sela-sela lekukan di badan dan perutku
Mataku kupejamkan menikmati sebuah moment yang bagiku sangat-sangat nikmat.
Kubiarkan di layar masih terdengar racauan si cewek yang entah diapakan lagi oleh si negro.

Tiba-tiba…
“woiii..bangun!, kalian ngocok ya?” suara boss keras
Kami tersentak kaget dan memandang si boss dengan tersenyum
“iya boss” jawabku enteng

Kulihat si boss hanya memakai pakaian renang yang sangat ketat berwarna hitam
Menampilkan ‘bulge’nya yang menurutku…yahhh…’sedang’ saja ukurannya.
Tubuhnya basah..terlihat oleh tetesan air yang masih menetes di badannya..
Badannya…woww…selalu bikin aku iri sebagai lelaki..
Untuk ukuran anak SMA…badannya sudah mulai terbentuk
Aku maklum lah…di rumah dia rutin fitness dengan pelatih khusus yang didatangkan dari orang tuanya..
Lengannya sudah terlihat mulai besar..
Perutnya rata..walau belum terlihat kotak-kotak seperti peserta L_men
Dadanya membusung besar…
Dan pundaknya keras..
Sangat kontras dengan wajahnya yang tampan atau cenderung cute..
Dan yang aku salut pada bossku…
Kulitnya warnanya sama terangnya antara wajah dengan warna kulit di seluruh badannya..
Kuning langsat…warna khas kulit para priyayi (bangsawan) dari jawa.
Dan…di lubuk bathinku…aku bangga dengan punya boss seperti dia.

“udah sono..bersihkan badanmu…”
“ya boss…” kami bangkit dengan malasnya
Dan ternyata si boss akan duduk di kursi yang tadi kududuki
Dia mengambil remote dan mengganti bokep dengan acara tv..
Heran!
Napa si boss ini, kok nggak suka dengan bokep ya?
Normal tidak sih si dianya.

Kami berjalan menuju kamar mandi
“woiii..jangan dibersihkan di kolam ya…awas! Kalau kolamku bau pejummu!
Kami menoleh…
“iya boss!”
“jangan di kamar mandiku”
“iya boss”
Kami memang ‘punya’ kamar mandi tersendiri yang terpisah dari kamar mandi si boss
“zziiikkkkkkkk…..”dia memanggilku dengan kerasnya
“ya bosss…”
“ke siniii…”
Aku berlari ke arah boss

“ambil karpet tuh…”
“iya boss”
Kuambil karpet kecil dan ku gelar
Aku masih bugil dengan kontolku yang bergoyang-goyang kesana kemari seiring dengan gerakan badanku.
“habis mandi..ambil ember isi air, lap dan sabun…bersihkan tuh kursi dari pejuhmu.!”
“iya boss”
“heran..kamu tuh ngocok terus…” gerutunya
Aku Cuma tersenyum saja.

Dia adalah ‘boss’, sebutan dari aku dan temen-temen
Dalam kelompok kami ada lima orang yaitu aku, si kerempeng tadi dan masih ada tiga temenku lagi
Kami sekarang berkumpul di tempat yang kami sebut dengan ‘markas besar’
Sebenarnya tempat ini terlalu bagus untuk dinamai markas
Yahh…ini adalah villa
Villa milik keluarga boss
Letaknya di lereng gunung ungaran yang sejuk
Di kanan kiri berupa hutan
Dengan tembok tinggi yang mengelilingi
Tempat ini menjadi favorit untuk kami
Disini kami diberi kebebasan oleh boss..
Boleh bugil…maen semaunya…nonton bokep ampe mata pecah…semuanya boleh..
Kecuali dua hal: narkoba dan minuman keras…serta ngeseks..

Sejak dua tahun kami disini…tempat ini seperti rumah kedua bagi kelompok kami
Paling tidak dua minggu sekali kami kesini
Bagi kami…setiap kali kesini…Cuma satu hal yang pasti kamu lakukan..berama-sama renang sambil bugil setelah itu…hmmm ngocok sambil nonton bokep…wuahhhh..

Sayangnya itu tak berlaku untuk boss..
Dia tak pernah renang sambil bugil
Nonton bokep juga nggak pernah
Apalagi ngocok bareng-bareng..
Mandipun punya tempat yang privat…

Kadang penasaran juga lihat boss bugil
Beberapa kali kami bisik-bisik..”kira-kira kontolnya boss kayak apa..dan seberapa panjang ya?”
Waahhh…kami semua tak berani..
Apalagi memaksa boss untuk menaggalkan celana di depan kami
Paling-paling kami melihat dari bulgenya setiap kali berenang
Hmmm…sepertinya biasa saja lah

Bagi kami boss sangatlah wibawa
Aura kepemimpinan sangatlah terlihat
Sekali ucap dalam sebuah perintah kami tunduk
Yahhh…bagaimana lagi, hidup kami seperti tergantung pada boss
Mulai dari uang sekolah sampai uang jajan kami selalu di’jatah’

Tugas kami hanyalah bagaimana menjaga kredibilitas boss di sekolah..
Boss kami haruslah yang ‘paling’, di sekolah
Paling ganteng..
Paling pinter..
Paling diidolakan..
Paling dicari..
Paling dibicarakan cewek-cewek
Semuanya lah..pokoknya boss harus paling.
Makanya kalau ada anak di sekolah berani menyaingi boss, jangan tunggu lama-lama
Pasti anak itu langsung kami culik dan kami bully..
Nggak terhitung berapa kali kami membully anak
Semuanya demi boss
Cara kami membully juga harus atas instruksi boss
Buat anak itu jadi nggak macem-macem, tapi nggak boleh pakai cara kekerasan dan pelecehan seksual.
Makanya cara kami membully biasanya dengan hal-hal yang di takutin anak tersebut
Pernah..kami membuli dengan memberi kecoak, tikus, ular dan lain-lain.

Hanya satu anak yang tidak boleh kami bully oleh boss
Luthfi namanya…
Entah mengapa…sejak dulu fifi kelas 1, boss selalu saja tidak memperbolehkan kami culik dia.
Padahal..dari yang kutahu…dia adalah saingan boss yang terbesar
Paling tidak, untuk beberapa hal, dia mendapatkan julukan ‘paling’
Dia paling ganteng..dia paling pinter..anaknya supel banyak yang suka
Dan…
Sebagai pengawalnya boss, aku tahu…boss sering mengamati si fifi
Beberapa kali, boss Cuma berdiri di sisis lapangan saat nonton basket
Dan aku tahu…sorot matanya boss hanya untuk si fifi

Bebrapa kali kulihat saat istirahat, boss harus memutar jalannya agar melewati kelasnya fifi
Kenapa ya?
Beberapa kali kulihat boss salah tingkah ketika berpapasan dengan si fifi.
Kenapa ya?
Aneh saja
Baru kali ini boss minder dengan seseorang.

Dan..pada beberapa hari lalu kulihat boss begitu cerah wajahnya ketika kami membicarakan issue kontolnya fifi yang luar biasa panjang
Saat itulah boss senyum-senyum
Dan…
Aku baru nyadar..
Bos ternyata penasaran dengan kontolnya fifi sampai akhirnya setiap ketemu pasti tangannya meremas tuh kontol sambil mengejek.
Dan itulah awal keributannya
Aku paham semuanya




……….

Aku sudah bersih-bersih dan kembali menemui boss yang sedang tiduran hanya dengan memakai celana renang.
Di depannya televisi masih menyala

Kulihat rombongan tiga orang lagi temenku datang
Kali ini dia menculik siswa baru…
Seorang cowok yang luar biasa cakep dari bandung yang menyita banyak perhatian cewek di sekolah..
Namanya iwa kartiwa…
Sebenarnya boss sudah males ngurusi hal beginian
Kami-kami saja yang geram setiap kali lihat beberapa cewek selalu histeris ketika iwa datang.
Dan…kesepakatan kami..iwa harus kita culik dan kita plonco
Biar mereka tak lagi mempesona di sekolah
Paling tidak menjadikan iwa seperti david di sekolah
Menjadi anak yang murung dan pendiam sehingga cewek-cewek tak lagi tertarik.

Yang pertama kali datang gendon…namanya sebenarnya joko istanto
Kami panggil gendon…gendon dalam bahasa jawa artinya ‘larva’
Dia memang tubuhnya mirip larva..besar bulet dan tukang makan..
Pas..untuk namanya..
Walau dia gendut..jangan salah, dia jago dalam hal berkelahi..

Yang kedua datang..namanya joni..
Dia memang bernama joni..
Dan..mungkin joni dalam kelompok kami paling beda..
Dia lumayan cool dibanding empat anggota yang lain yang lain.
Dia posturnya tinggi dan berkulit hitam..
Dia ganteng …
Kalau tertawa ada lekuk di pipinya
Rambutnya berponi dan orang nya keliatan kalem
Tapi…pada dasarnya dia sama saja…dia kalau emosi menakutkan..
Pukulannya mematikan
Aku tahu dia yang pertama kali memukul fifi paling akurat sehingga fifi tersungkur.

“hey bro…lama amat datangnya sih…dah beres?” tanyaku
“udah lah…tuh dah kusimpen di kamar heheheh…” gendon meringis penuh kemenangan
“boss dimana zik?” tanya joni
“tuh..sstt..jangan ganggu…lagi tidur kayaknya
“woii….baru datang ya..” teriak si kerempeng dari dalam membawakan beberapa es cream

Si kerempeng yang tadi ngocok bersamaku sebenarnya bernama sujarwo..tapi kami memanggilnya..plek_si
Plek-si singkatan dari triplek yang sexy hahahahah
Sebenarnya dia sendiri yang milih nama tersebut
Tubuhnya kurus..
Hanya tulang belulang saja
Heran aku..
Padahal makannya banyak kok bisa kurus begitu.
Kalau dikatakan sexy…hahahhaha jauh lah dari kata sexy..
Rahangnya saja menonjol saking kurusnya
Matanya bulat seperti tersimpan dari celah tonjolan pipinya
Panteslah kalau dinamakan triplek..
Satu-satunya yang sexy darinya kurasa hanyalah kontolnya
Dia punya kontol yang panjang, berurat dan kalau ngaceng amat keras mirip tulang
Makanya semua tubuhnya hanyalah tulang termasuk kontolnya hahahahaha.

Dan anggota ke empat kami adalah si marmut..
Hehehehe kami namakan si marmut..karena dia paling kecil tubuhnya
Hitam dan dekil
Nama sebenarnya agus miyanto.
Tingginya saja hanya seratus enampuluhan
Badannya kekar tak sebanding dengan tinggi badannya
Dan dia adalah sopir dari mobilnya si boss ketika kami semua berpergian
Termasuk hari ini ketika kelompok kami menculik si iwa kartiwa
Dia setengah berlari menemui kami..
“lama amat mut..”
“sorry..parkir dulu…gimana si iwa? Di simpen dimana?”
‘tuh di kamar depan” jawab joni kalem
Aku tersenyum membayangkan si iwa yang pasti diikat ketakutan di kamar, hahahaha rasain lu..makanya jangan sok..jadi siswa baru.

Aku sendiri sebenarnya bernama darmawan..panggilanku wawan kalau di rumah..
Tapi di kelompok ini aku biasa dipanggil si busik…sering aku nulisnya boe_zik (biar gaul dikitlah)
Busik dalam bahasa jawa artinya berkulit kasar..
Yahh..memang kulitku kasar mirip parutan..
Hitam legam..
Dan…wajahku jauhlah dari standar..
Bibirku tebal…hidungku pesek…gigi-gigiku di bagian depan sangat besar-besar, makanya aku kalau ketawa kelihatan tonggos..dan alisku tebal menutupi sorot mataku yang katanya serem.
Mungkin…ini mungkin yaa…
Jika ada pemilihan cowok terjelek sedunia..aku akan masuk nominasinya hahahahaha
Kulitku kasar karena faktor pekerjaanku..
Jika aku tak bersama boss..maka aku bekerja sebagai buruh bangunan.
Mengaduk semen ..
Dan semen inilah yang menyebabkan kulitku kasar (mungkin)
Aku tak pernah berusaha memakai lotion atau apalah agar kulitku halus..
Males..toh setiap ngaca aku tetep jelek.hahahaha

Kami semua berlima adalah para pengawal
Pengawal dari si boss..
Sebenarnya kalau dilihat…sangatlah besar perbedaan antara kami dengan si boss
Kami seperti pembantu entah dari planet mana yang selalu mengiringi si boss yang sedemikian cakepnya.
Dan…akhir-akhir ini setelah aku pikirkan lebih dalam lagi..
Aku paham..
Mengapa si boss merekrut kami jadi pengawalnya sekaligus temannya?
Jawabnya satu…agar si boss terlihat paling bersinar..
Yaahhh…kalau kami berkumpul dan berjalan..maka akan terlihat…
Si boss seperti berlian diantara bebatuan hitam tak terurus

Siapa sih si boss itu?
Yang kami tahu …si boss adalah anak tunggal pengusaha terkaya di kota ini
Pak sujatmiko…
Siapa yang tak kenal pak sujatmiko?
Pengusaha suksess yang yang memiliki beberapa perusahaan dan hotel yang tersebar di bali..bandung..semarang ..jogja sampai malang..(katanya sih)
Beliau memilki empat villa yang ada di bali, puncak, batu dan..di sini yang memang diperuntukkan untuk si boss.
Makanya kami disini sedemikian bebasnya karena kami tahu…ini memang villa privat milik si boss..
Masih kuingat kata si boss waktu itu..”silakan kamu mau ngapain disini..hura-hura semaumu..makanan tinggal pesen saja semaumu…tapi ingat..tanpa miras lho dan narkoba aku tak ingin tempat ini untuk mabuk-mabukan”
“boss…tapi kalau manggil cewek-cewek gimana? Kita kan bisa happy-happy gitu lho boss”
“nggak! Nggak boleh..nggak boleh ada cewek masuk sini, ingat..awas!”

Yaahhh…nggak asyik memang..
Tapi gimana lagi…
Pernah ngumpet-ngumpet si gendon bawa sebotol miras..dan ketahuan..
Woww..si boss marah besar…dia emosi dan beberapa kali mendapat pukulan di wajahnya.
Nggak Cuma gitu…si gendon seminggu nggak disapa sama sekali oleh si boss
Makanya kami kapok..

Tapi…
Swear…boss tak cocok jadi boss kelompok kami ini.
Dia terlalu lurus..
Paling banter merokok..itu saja..
Dan herannya..si boss sepertinya nggak begitu menggebu-gebu dengan cewek
Dia punya cewek sih..
Tapi ceweknya sepertinya hanya untuk status saja..
Jarang banget..dia nge-date dengan ceweknya
Tak taulah gaya pacarannya si boss..
Jika dibanding pergi bersama kami…maka si boss keliatannya lebih sering bersama kami dibanding dengan ceweknya.
Tak pernah kulihat si boss ngajak pacaran kemana gitu..


Yahhh begitulah..kehidupan kami
Tapi gimana lagi..
Kami bangga dan bahagia lho bisa kenal dan akrab dengan si boss
Kami semua mengenal si boss sejak jaman SMP
Dan si boss nggak mau sekolah kalau tidak bersama kami berlima
Makanya papanya sampai memohon agar kami berlima bisa diterima
Dan..akhirnya kami bersekolah di sekolah elit ini dengan gratis..hebat kan?
Uang saku mengalir tiap minggu untuk kami dari si boss
Si boss ini orangnya baik banget.

Kami..para pengawal sedang nyante sambil makan-makan dari makanan yang dipesen si boss dari restoran sebelah.
Inilah yang kusuka di sini
Makan sepuasnya..
Nonton bokep bebas…
Ngocok semauku..
Woww..bagai di surga lah..
Bagiku sebagai seorang anak miskin anak seorang buruh bangunan..kondisi ini sungguh sangatlah mewah bagi kami

Villa ini lumayan besarlah
Di halaman belakang terdapat kolam renang kecil
Di samping kolam renang terdapat ruangan terbuka tempat kami nyantai..
Dan disitulah kami biasa berbugil ria nonton bokep sambil ngocok sepuasnya..
Merokok..makan..dan nyatai tentunya
Walaupun ini ruang terbuak tapi tetep tertutup dengan atap kaca bening..
Makanya saat matahari cerah…disini tetep bisa mandi matahari..
Si boss sering mandi matahari disini
Katanya biar kulitnya kecoklatan gitu
Akhh…aneh memang..kulit udah kuning gitu pengen coklat
Aku aja yang hitam gini nggak pernah ingin ngerubah kulit (emang bisa ya?hahahahha)

“lho..udah kumpul to?” tiba-tiba suara si boss muncul
Dia masih dengan santainya dengan celana renangnya mendatangi kami
Swear…aku sering kagum dengan badannya…
Pengeenn banget punya badan kayak si boss ini

“boss…kita ada apa boss…kok tumben dipanggil ngumpul disini?” tanya si gendon
Si boss duduk
Wajahnya yang ganteng seperti lain dari biasanya..
Agak kusut gimana lah….

“hmmm…gini…aku rasa kita harus pisah dulu…”suaranya seperti mengguman
Kami semua saling berpandangan heran
“apa boss…maksud boss pisah gimana?” tanya marmut keheranan.

Si boss menghela nafas panjang
“sudah kupikir kok…kita hampir ujian kan..aku akn nyiapin ujian..makanya untuk tiga bulan ke depan kita nggak usah ketemu dulu..nanti kita ketemu lagi setelah ujian selesai”
“wahhh…trus kita nggak bisa ngumpul lagi disini ya?” gerutuku
“ya..nggak ada kumpul-kumpul lagi, aku mau persiapan ujian!”
“boss..nyiapin ujian kan nggak harus se-ekstrim itu..kita kan sesekali masih bisa ketemu” joni menimpali
“nggak!”
“hmmm..boleh tanya boss?” tanya joni lagi
“ya apa?” jawab boss dingin
“apa..apa ini kaitannya dengan si fifi osis itu boss?”

Tiba-tiba kulihat mata boss menatap kami satu-satu sambil menghela nafas panjang
“ya…ya!”
“napa boss?”
“ya..ini kaitannya dengan penyerangan brutal terhadap si fifi oleh kalian, aku kecewa dengan kalian!”
“yahhh..dia kan harus mendapat balasan setimpal bos..dia kan yang nyerang boss duluan?” kata pleksi berargumen.
“apa kamu bilang? Dia menyerangku? Mikir tuh kamu ini pake otak jangan pake pantat! Dia membela diri tau, kalian kan sudah aku instruksikan…agar sekali saja menghantamnya dan itu bagian si gendon..bukan semua dengan cara brutal gitu, sekarang kalian tau nggak…si fifi di rumah sakit…kondisinya parah…kalau begini siapa yang tanggung jawab hah!”

Kami semua terdiam..
“trus…jika keluarga fifi lapor polisi..hah..siap yang tanggung jawab? Aku…aku ..kalian nggak mungkin lah masuk penjara”
“boss..nggak gitu lah…kami siap kok jika hanya masuk penjara demi si boss”
“udaaahhhhh…intinya aku kecewa dengan kalian! Sudah kubialng sejak dulu, jangan sakiti fifi”
“boss…napa sih sejak kelas satu dulu..kita nggak boleh nyakiti fifi itu? Bukannya dia saingan terberat dari si boss?” joni menimpali
“jangan banyak tanya…pokoknya aku kecewa …gara-gara kalian fifi sampai masuk rumah sakit”

Sekali lagi kami terdiam membisu
Kelu rasanya
Otakku rasanya nggak bisa mikir lagi kalau sampai harus berpisah dengan si boss
Si boss sudah kuanggap segala-galanya bagiku

“boss maafin kami kalau gitu boss..tapi jangan terus kita pisah gitu boss” ujarku
“iya…pokoknya kita nggak usah ketemu dulu, ini wujud kekecewaanku terhadap kalian..pokoknya kita ketemu besok setelah ujian!”
“boss..maafin kami ya boss”
“iya kumaafkan..lagian memang kita harus serius saat ini..harus belajar biar lulus…kalau kalian nggak lulus nggak papa..tapi untuk aku…aku harus lulus untuk melanjutkan kuliah”
“ya jangan gitu dong boss..kita-kita ini juga pengin lulus”
”iya..makanya kita pisah dulu!” jawab si boss dingin

Kami semua beku
Aku sendiri rasanya seperti tak lagi bisa menelan ludah.

Tiba-tiba si boss berdiri..
“ya udah…sekarang kalian pulang saja, aku mau sendiri disini”
“boss..jadi beneran!”
“bener!”
“terus?” tanya marmut kebingungan
“udaaahhhhhh..sekarang kalian pulangg…”si boss setengah berteriak

Kami saling berpandangan..
Bingung
Terus iwa yang sedang di kamar gimana?

“boss..kami tadi mbawa si iwa anak baru itu disini..kami iket di kamar…terus gimana boss?”
“hahhh…gila kamu..apa? kamu nyulik anak lagi hah? Gila!”
“iyaa boss…gimana boss?”
“dimana dia sekarang hah?”
“kami letakkan di kamar sebelah boss!”
“gila kamu…ya udah..itu urusanku…sekarang kalian pulang sono!”
“boss yakin..disini boss bisa nangani anak itu sendiri?”
“udah..sana pulang…” si boss teriak lagi

Dengan lemas kami melangkah keluar
Kami hanya terdiam membisu
Sampai di luar..joni memberhentikan langkah kami
“bentar bro..kamu semua ngerasa aneh nggak..napa si boss lebih membela si fifi daripada kita-kita…aneh nggak?”


(bersambung...nanti setelah ini frans pov)







*****FRANS****(lanjutan dari halaman 52)


Aku bukan homooo…
Sekali lagi…aku bukan homo..
Tukang sodomi laki-laki atau tukang hisap penis laki-laki..
Bukan..
Aku bukan kayak gitu…
Aku normal..
Aku lelaki normal..
Aku punya cewek..
Aku juga tak terlihat seperti cowok homo
Aku lelaki tulen
Neh…tubuhku semakin hari semakin menunjukkan kalau aku lelaki tulen
Semakin berotot..
Semakin kecoklatan
Aku bukan seperti lelaki homo pada umumnya..
Yang lemah gemulai..
Yang suka dandan..
Aku bukan homooooo……
Tapi….
kenapa ya?
Napa…napa…mengapa ya????
Aku selalu suka dengan fifi?
Selalu damai…senang..bahagia setiap kali memandangnya?
Selalu ikut tersenyum dengan hati luar biasa gembiranya ketika melihatnya tersenyum…?
Dan selalu sedemikian sakitnya melihat dia berjalan dengan ceweknya atau ada perasaan marah ketika dia bercanda berkumpul sama teman-temannya??
Ahhh…Tuhaaannnn…sepertinya aku memang sudah mendekati gila..paling tidak..untuk saat ini aku pastilah stress berat.
Mosok aku suka lelaki?
Nggak mungkinnnn????


Kuambil lagi sebatang rokok yang entah ini batang yang keberapa..
Hawa sejuk pegunungan menerpa tubuhku yang terbuka tanpa pakaian dan hanya menggunakan pakaian renangku saja.
Kuselonjorkan kakiku di kursi malas…
Ini benar-benar kursi malas..membuat orang yang berada disini benar-benar jadi malas..
Di depanku air jernih yang sangat tenang berwarna biru..
Tempatku meluapkan kekesalanku..
Dengan berenang kesana kemari hingga badan dapat secapek mungkin..
Lalu tidur..

Tapi kali ini sungguh lain..
Aku sudah renang puluhan kali
Tetep saja..
Aku susah tidur dan bersantai..
Seluruh otakku di penuhi oleh si fifi
Masih kuingat…fifi sangat kesakitan bahkan untuk jalanpun susah..
‘fiii…tahukah kamu…aku sangat menyesali kejadian ini…sungguh…aku tak rela melihatmu sakit seperti ini, andai kamu sakit bukan oleh anak buahku..pastilah orang yang menyakitimu akan kubunuh…”
Akhhhh…mungkin karena itulah …aku anggap wajar perlakuan si rizal seperti itu terhadapku
Aku paham…si rizal pasti tidak terima melihat adiknya seperti itu.
Aku pahami..aku memang pantas dihukum si rizal itu.

Kuhisap kuat-kuat asap rokok ini hingga menyelimuti seluruh kerongkonganku..
Aku sangat berharap…rokok ini bisa menenangkanku
Entahlah…kejadian akhir-akhir ini sungguh membuatku seperti orang gila..
Apalagi..sudah hampir seminggu mataku selalu berharap melihat sosok fifi berjalan di sekolah
Melihatnya tersenyum dan tertawa lebar..
Menampilkan gigi-giginya yang rata dengan aura wajahnya yang bersinar..
Tuhaaannn…aku tak akan ngapa-ngapain si fifi…benar …benar Tuhaann..aku hanya ingin melihatnya saja..cukup hanya melihatnya saja.

Tapi harapan untuk melihatnya sepertinya nihil..
Ini sudah hari kelima..
Dan fifi belum juga masuk sekolah
Aku semakin gelisah saja menunggunya
Ohh..apa si fifi itu semakin parah?
Atau…jangan-jangan dia mau berjalan kemana gitu..kemudian jatuh dan gegar otak…atau dia sekarang sekarat…atau nggak bisa jalan lagi atau…atau….atau……arrrgghhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…………………..
Aku benar-benar ingin berteriak..menjerit…

“fii…saranmu sudah kulaksanakn fi..tadi aku sudah ‘memecat’ para pengawalku yang kamu anggap sebagai binatang, fii..aku sudah pisah dengan mereka semua..walau dengan berat hati aku harus pisah dengannya..tapi entahlah…aku sedemikian lega ketika bisa memenuhi permintaanmu”

Aku menghela nafas panjang..
Yahhh..baru saja aku mengusir pulang ke lima temanku yang selama ini memberikan semacam ‘perlindungan’ terhadapku
Aku tadi mengusirnya..
Menolak untuk kumpul lagi..
Ribuan pengalaman asyik ketika bersamanya
Dan semua akan kuhapus cepat…hanya karena satu fii…hanya karena kamu..hanya karena kamu fii.
Dan mulai detik ini..aku akan menjadi si frans yang baru..
Sesuai janjiku padamu..

Kutekan pelan ujung rokok yang menyala ke dasar asbak..
Mati sudah …menyisakan sedikit kepulan asap
Aku bangkit…
Kembali aku masuk ke kolam…
Air dingin….menerpa seluruh tubuhku…
Aku mulai berenang dengan sesekali meneggelamkan kepalaku…
Berharap ingatanku terhadap fifi lepas..
Berharap semua anggapan terhadap diriku..bahwa aku homo bisa lepas…
Tapi toh semua semua sia-sia..
Dua putaran aku berenang..
Dan kembali duduk di tepi kolam..

Tiba-tiba aku tersadar..
Gila..
Bukankah..si joni cs menyekap si iwa anak baru itu?
Gila….
Kalau si iwa mati terus gimana?

Aku langsung bangkit..
Setengah berlari aku menuju kamar yang digunakan untuk penyekapan si iwa
Dia katanya anak baru yang pindah dari bandung..
Dan..katanya juga..anaknya sangat cakep berkulit putih …
Maklum..dia kan dari bandung..gudangnya cowok-cowok kiyut dan cakep..

Dan….
Tiba-tiba aku terhenti di pintu kamar
Tubuhku seperti beku…
Ada cowok setengah bugil dengan tangan terikat di ranjang menggeliat-geliat lemah..
Mulutnya di lakban..
Seragam sekolahnya berserakan di lantai…
Dan bener kata fifi…teman-temanku tak lebih dari sekumpulan binatang tanpa otak.
Bagaimana mungkin dia menyekap seseorang dengan sedemikian kejamnya.

Dan aku langsung berlari ke dapur..
Mengambil pisau untuk memotong talinya.
Dan…segelas air putih..
Gila neh si gendon..joni dan marmut..kamu sungguh binatang memang

Aku kembali ke kamar dengan cepat…
Kuletakkan segelas air putih yang tadi kubawa di meja
Tubuhnya putih mulus..
Hampir tak ada rambut di area tubuhnya..
Dilihat sekilas saja si iwa ini super cakep pastinya
Tapi …tetep…aku tak ingin penyekapan ini.

Ketika aku mendekatinya dengan membawa pisau..
Kulihat matanya melotot dengan tubuh bergetar hebat penuh ketakutan..
Aku Cuma tersenyum…
Kupotong satu tali…..susah karena dia terus-menerus bergerak
“wa..kamu tenang ya…aku..aku Cuma mau melepaskanmu..tenang..jangan takut waa..”
Akhirnya dia tenang..
Dan aku sukses memotong tali pengikatnya
Dan..selanjutnya kubuka pelan lakban yang merekat di mulutnya pelan..
Dan…
Aku bengong…
Benar-benar bengong
Ini anak bagai aktor korea saja..
Bibirnya…akhhh..merekah merah..
Kulitnya putih..
Entahlah..sekilas di mirip fifi pada saat mos..
Saat dia baru saja lulus SMP.
Dia …akhhhh…sejenak aku bengong memandangnya.

Kulihat peluhnya mengalir deras di tubuhnya
Nafasnya tersengal-sengal
“ttoolong…ttolong…aku tak ingin mati…”
Rupanya dia masih syock..
Aku tak menyangka dulu aku sekejam ini terhadap teman-teman..

Kuambil segelas air putih..
“minum dulu wa..”
Kuambil tubuhnya setengah duduk bersandar di badanku
Kudekap tubuhnya yang masih menggigil
Dan..kudekatkan bibir gelas ke bibirnya
Dia meminumnya pelan..

“mmmakasih..makasih…” katanya lemah
Aku Cuma tersenyum

Akhh…aku pasti sedang mimpi..
Dia adalah fifiku sekarang
Wajahnya tiba-tiba berganti menjadi wajah fifi..
Bibirnya…akhh ini ini bibir fifi..
Matanya..rambutnya…tubuhnya…semua berganti dengan cepat menjadi fifi..
dan hangat tubuhnya tiba-tiba merambat hangat menjalari seluruh area tubuhku
Akhh..aku tak kan kuat lagi memandang bibirnya yang merah dan basah..
Bibir fifi,,
Kudekatkan bibirku
Dia diam saja..
Fifiku diam saja…
Kusentuuh bibirku hingga menempel bibirnya..
Fifi masih diam saja..
Kulumat dan kuhisap…dengan pelaaaannnn..
Aku ingin meresapi bibir fifi..
Bibir yang manis yang menenangkan jiwaku
Kulumat pelan dan terus kulumat..
Tak sadar tanganku meraba tubuhnya
Menyusur pelan…
Mengusap-usap dadanya..
Perutnya
Dan….
Jari-jariku menelusup memasuki celana dalamnya
Dan kutemukan sepotong daging yang kenyal dan terkulai
Kuremas pelan..
Dia menggeliat..
Akhhh…fifiku…
Kulepaskan bibirku..
Kukecup pipinya..
Kujilat lehernya
Dan kurasakan jemarinya meremas punggungku

Kembali ku lumat bibirnya
Akhhh…aku takkan puas jika seumur hidupku hanya melumat bibir manis ini.
“fii…hmmm..fiii…” aku mengguman..
Dan dibawahku tindihan tubuhku..
Kulepaskan bibirnya
Kuusap rambut yang menutup dahinya..
“fii..hmmm…fii..maukah kamu jadi pacarku?”

Kupandang dia melotot..
“maukah kamu jadi pacarku?..aku sudah lama tergila-gila padamu..tahukah kamu..sejak mos dulu saat kamu masuk sekolah pertama kalinya…aku sudah mencintaimu…tahukah kamu…aku sering mimpi bersamamu..tahukah kamu fii…aku sering mencuri pandang saat kamu basket..fii…amaukah kamu jadi pacarku? Karena yakinlah fii..aku sangat mencintaimu…kamu harus yakin fii…yang kemaren mengkasarimu bukan aku…tapi binatang-binatang itu fii…”

Dia masih menatapku dengan wajah bingung
“fii..mengapa kamu masih ragu? Aku benar-benar mencintaimu fii..maukah kamu jadi pacarku ffi…sungguh..aku mencintaimu…”

Dan..akupun jadi bingung..
Karena wajahnya silih berganti di hadapanku
Wajah iwa..kadang berganti jadi wajah fifi
Aku pasti sedang mimpi..
Atau sudah saatnya aku masuk rumah sakit gila…karena pasti aku sudah gila saat ini.



















****LUTHFI******


Sudah tiga hari yang lalu aku pulang dari rumah sakit
Merasakan kembali kehangatan kamarku
Mungkin inilah yang menyebabkan aku cepet sekali sehat
Beberpa teman silih berganti menengokku
Mulai dari rumah sakit sampai aku sekarang sudah di rumah..
Terus saja berdatangan menengokku..

Dari sini aku sadar…
Aku banyak dicintai sama teman-teman
Aku sadar..banyak yang memberi dukungan terhadapku
Kata wahyu..pernah beberapa siswa demo menolak pemberhentian sepihak terhadapku dari ketua osis.

Dan..
Hanya satu anak yang hampir tidak pernah absen menengokku
David…
Tiap hari dia selalu datang..
Menyuguhkan sebuah senyum tulus..
Kadang dia datang pagi-pagi buta sebelum berangkat ke sekolah
Sambil membawa bubur ayam kesukaanku
Akhh…david..kamu baik banget.

Dan…hari ini sudah jam 2 siang..
Biasanya david sudah datang..
Entahlah..
Kadang aku seperti kehilangan setiap kali ada sesuatu yang siafatnya rutinitas tiba-tiba belum muncul.

Aku seperti menunggu kehadirannya
Makan siang belum kusentuh
Kubiarkan…
Aku ingin makan siang bersamanya.
Makan sambil mendengar celotehannya tentang kegiatan sekolah
Mungkin inilah membuatku kangen dengan david
Dan…
Entahlah…aku mulai mengenalnya dan suka saja berteman dengannya.
Kadang aku berfikir…sisi positif dari kejadian akhir-akhir ini Cuma satu yaitu aku bisa mengenal cowok sebaik david.
Duh..padahal aku dan dia sama-sama kelas dua…napa ya baru kenal sekarang?

“ting..tong….” suara alarm rumah berbunyi
Aku melonjak kegirangan..
Ini pasti david..

Dengan masih agak pincang aku menuju ke pintu depan…
Kubuka pelan..
Dan benar saja..
Cowok manis berkaca mata tersenyum di depan pintu
Dia menyodorkan jeruk yang dibungkus plastik bening
Akhhh…selalu saja kalau kesini bawa oleh-oleh..brownies, bika ambon, bakpia, roti pisang coklat..dan sekarang dia bawa jeruk.
‘duh vid…jangan beli oleh-oleh terus gitu dong…aku jadi nggak enak neh”
‘santai aja…nih kamu makan yaa..kulihat persediaan buah di kulkasmu hampir habis tuh” jawabnya sambil jalan masuk ke kamarku.

Memang..mungkin karena setiap hari kesini…david seperti sudah menjadi bagian dari keluargaku
Dia kenal baik dengan papa mama dan kak rizal.
“eh..vid..makan dulu yuk…aku lom makan neh, sekalian temenin aku makan”
“wahhh..tapi aku tadi dah makan bakso tuh”
“makan lagi saja…tuh..biar badanmu agar besar dikit lah heheheh”
“hmmm…boleh lah…”

Acara makanpun dimulai
Sebenarnya bukan menu spesial sih, tapi makan ada temen membuat nafsu makanku jadi meningkat.
“eh…vid..kamu nggak dimarahi papamu setiap hari kesini?”
Dia tersenyum di sela-sela makannya
“nggak lah..justru papa yang suruh aku nemenin kamu terus sampai kamu sembuh fi”
“ohhh…baik banget ya papamu”
“hmmm…keluargaku sangat-sangat menjunjung tinggi nilai-nilai sosial salah satunya prinsip balas budi fii…jadi ya gitu deh…sejak peristiwa kemaren…. seluruh keluarga menyuruhku..yahhh..ikut..maksudku sekedar ikut membantu kesembuhan kamu”

Aku tersenyum..
“jadi…kamu kesini karena disuruh keluargamu ya? Duhhh….jadi nggak enak aku”
“nggak…nggak…nggak…waduuhhhh jangan salah gitu dong…jadi gimana gitu…nggak ah…aku kesini ikhlas kok…mosok kamu nggak percaya kalau aku ikhlas…

Aku tertawa..
Yaa…vid…aku tahu kok kamu ikhlas
Aku tahu dari mimik wajahmu saat ketemu aku
Aku tahu kok dari sorot matamu yang terpedar cerah…
Aku tahu kok…aku tahu…kamu ikhlas setiap hari kesini.

“hmm…vid..tadi kok kamu bilang ‘balas budi’…emangnya aku pernah nolong kamu apaan vid, perasaan aku nggak pernah nolong kamu deh…”

Dia mengambil nafas panjang…
Entahlah..kuamati…wajahnya bikin aku ngiri si david ini..
Cute…putih..mulus banget..nggak banyak rambut kayak aku dan sorot matanya sangat polos..jadi siapapun seperti dapat mengetahui keadaan hatinya dari sorot matanya.

“fii…dulu pas kamu habis dikeroyok si frans itu…aku…aku…panik banget…yaahhh…liat kamu siapa sih yang nggak panik, kamu nggak sadar-sadar waktu itu…akhirnya aku nelpon keluarga waktu itu…aku bilang: kalau kami di keroyok preman gitu lah…dan temen kami luka-luka…sekarang aku di rumah sakit…yaahhh dari situlah akhirnya keluarga paham…kamu…kamu dianggap sebagai penyelamat aku..mereka menganggap kamulah yang berani babak belur menyelamatkan aku…suatu hal yang langka terjadi disini”

Aku terbengong…
Sampai segitukah keluarga david menganggapku?
Akhhh…aku kan tidak menyelamatkan david?
Justru davidlah yang menyelamatkanku..

“wahhhh vid..kejadiannya kan nggak seperti itu kan? Napa kamu nggak jelaskan ke keluargamu..kalau sebenarnya aku nggak nyelametin kamu? Aku kan jadi nggak enak vid…”

“nggak pa pa…nggak pa pa..lah, nyante saja…secara tidak langsung kamu emang telah nyelametin aku fi…dengan kamu menyuruh aku pergi…yahhh itu sudah bisa dikategorikan kamu menyerahkan dirimu agar aku bisa selamat…”

Aku menghela nafas panjang..
“walau aku belum kenal keluargamu…tapi aku sudah suka dengan keluargamu vid…hmmm kapan-kapan kalau aku dah sembuh..boleh kan aku mengenal keluargamu?”
“hmmm nggak boleh…tapi harus!”
“apa? Harus….???”
‘iyaaa…harus..kamu harus mengenal keluargaku heheheh, si oma setiap hari nanyain keadaanmu terus fi..makanya nanti kamu harus kenal keluargaku…hmmm…jangan kuatir fi…aku punya saudara dua …cewek semua…cantik-cantik lah..”
“hahahhahaha..nawarin diri neh ceritanya? Emang masih ada yang mau ya..cewek ma aku?”
“mau? Wuaaa..kamu bercanda ya? Hmmm…yang mau…kayaknya nggak banyak..yahhh…sekitar seratus juta cewek siap ngantri jadi cewekmu hahahahha”
“uhhh..kamu canda terus sejak tadi..” aku cemberut

David meletakkan sendoknya di piring
Dia memang nggak makan banyak kali ini.

“hehehehehe…fii…aku tuh nggak bercanda…swear…kamu jangan jadi minder gitu dong…kamu tuh banyak disukai cewek dan dicemburuin cowok”
“di cemburuin..???”
“iya lah….banyak lho yang mimpi pengin punya fisik kayak kamu?”
“hahahahah…gila deh…aku sendiri minder dengan fisikku..mosok malah banyak yang suka..”
“fii..kamu tuh…hmmm…ini penilaianku lho…kamu tuh perfec…cakep..ganteng…baik..pandai..”
“udah..udah..udah…nih ada receh..makasih ya pujiannya..hehehehehe…neh aku jadi malu dipuji kamu hehehe”
“iya hik..tuh..wajahmu jadi kemerahan…”
“uhhh kirain kamu muji aku beneran…ternyata…”
“ehh..beneran..swear…mosok kamu nggak ngerasa kalau kamu tuh cakep, ngaca fii..”
“udaaahhh..dah jutaan kali ngaca…hasilnya tetep sama…hahahhaha”

Tiba-tiba diluar hujan mulai turun…
Mulai dari gerimis…dan jadi hujan lebat di sertai angin..

Acara makanku sudah selesai
Aku bangkit…
Aku akan menutup jendela depan
Dengan langkah tertatih aku mulai jalan
“eh fi…tunggu..kamu mau kemana?’
“nutup tuh jendela..biar air hujan nggak masuk rumah”
“weee…weee….kan ada aku….”
Aku tersenyum..
Kulihat dia berlari dengan ringannya menuju ruang depan.
Dan…dengan cepat dia kembali lagi..
Napa yaa…aku selalu suka lihat wajahnya yang ceria…
“mana lagi yang kututup fii?”
“hmmm…kamarku..yah di kamarku”
Dia kembali berlari menuju kamarku..

Aku menyusulnya menuju kamar..
“viiidd lampu kamar dihidupkan yaa..biar nggak gelap”
“oke boss” teriaknya
Untung ada david

Dia keluar kamar…
“fi..emangnya kamu sendirian di rumah ya?”
“iya…papa mama di toko, kamu tuh punya dua toko, makanya mama dan papa masing-masing jaga satu toko gitu…kak rizal sedang kuliah…biasanya pulang sore”
“ohhh gitu…sepi juga ya? Trus yang masak itu siapa?”
“mama…tadi sebelum berangkat ke toko”

Dia memandangku dengan mimik wajah penuh keraguan
“fiii…
‘hmmm..napa? kayak serius banget”
“hmmm…boleh…hmmm…boleh nggak kalau aku disini samapai sore?”

Duh david…napa sih kamu baik banget…
Cuma mau nanyain gitu saja…
Dan…tawaku meledak..
“hahhahahahhaha…nggak boleh! Tapi harus!”
Dia cemberut
“beneran neh”
“beneerrrr…bahkan setiap hari kamu tinggal disini boleh kok, tuh ada kamar kosong satu…atau tidur dengan aku”
‘yang benerrrr???”
“beneran…serius..eh..hujan gini tiduran yuk…”
Dia terbelalak senang
“okeee…”
“kamu bisa pake kaosku vid”
“yup makasih..bentar aku ngambil sesuatu dulu dulu”

Dia masuk kamar dengan membawa sebuah kardus kecil
“apaan tuh?”
“bentar”

Aku duduk di tepi ranjang menunggu
“apaan vid..kok kayak bau nangka gitu ya?”
Dia tersenyum memandangku
Dia berjongkok dan mulai mengeluarkan benda-benda misterius dari dalam kardus
Dan…
Aku mulai mengamatinya

“fii…seperti rencanaku dulu..kita kan akan ikut penelitian ilmiah remaja tingkat nasional…nih benda-benda ini mungkin bisa memberi ide untukmu fii”
“okee..” aku beranjak bermaksud ikut jongkok
“wee..kamu disitu saja”

Dia pertama kali mengeluarkan sepotong nangka..tapi..bukan nangka..nangkanya sudah nggak ada..tinggal kulitnya saja dan serabut-serabut putih
“ini kan sampah fii..ini di buang tadi di samping sekolah kuambil di tempat sampah…tadi aku amati…ini kayaknya bisa jadi makanan alternatif lho fi..dan menurut penelitian..paling tidak ini mengandung karbohidrat…tapi emang belum di teliti lebih lanjut sih kandungannya..jadi ini salah satu bahan penelitian kita nanti”

Aku Cuma melongo saja
“terus ini fii” dia mengambil lagi sebuah benda dari dalam kardusnya
“apa lagi vid’

Dia mengeluarkan pelepah talas berwarna ungu..
“apan tuh vid?”
“ini kan pelepah talas ungu…warna ungu inilah yang akan kita teliti lebih lanjut..mungkin getah atau yang lain bisa digunakan bagi kesehatan”

“ohh” aku kembali melongo
“bentar…ada lagi”
Dia mengeluarkan plastik bening..di dalamnya ada potongan-potongan tipis berwarna putih kemerahan
“apaan tuh vid?”
“ini kulit ketela pohon fii…selama ini kan manusia hanya makan isi dari ketela pohon..tapi kulitnya di buang..tadi..hmm..udah kuteliti di laborat secara diam-diam di sekolah…tenyata kandungan karbohidrat di kulitnya tinggi juga..jadi mungkin bisa jadi makanan alternatif fi…Cuma…ya…kayaknya mengandung racun sianida dalam dosis rendah..makanya kalau kita ambil ini kita bisa teliti lagi lebih lanjut”

Aku manggut-manggut
Dalam hati aku berkata..”ini adalah david yang sebenarnya..si jenius”

“Dan ada satu lagi fii”
“ya…apa lagi?”
Dia mengeluarkan plastik bening yang isinya rumput
“yahh ini sebenarnya sudah banyak yang neliti fi…hmm…gini…aku akan membuat metode pengawetan rumput untuk pakan ternak sapi dan kambing…atau pakan berasal dari rumput tapi dalam bentuk konsentrat gitu lah…”

“ohhh…”
“dan bentar…ada lagi fii..”
“ada lagi to?” aku Cuma melongo lagi..gila banyak bener yang akan di teliti.
Dia mengeluarkan plastik bening yang isinya serbuk gergaji
“aku tadi menemukan sebuk gergaji di sekolah..maklum sekolah kita kan sedang di reno..trus aku baru cari ide agar serbuk gergaji ini bisa lebih dapat digunakan daripada dibuang saja…mungkin jadi briket untuk bahan bakar…tapi itu sudah biasa sih fii..mungkin ..hmmm…aku baru saja punya ide..gimana jika serbuk gergaji ini di campur dengan sampah non organik kita buat eternit…walau mayan susah sih..”

Dia berdiri..
“oke…begitulah hasil presentasi awal aku fii..mohon anda menunjuk satu saja penelitian yang akan kita ajukan lomba”
Aku garuk-garuk kepala
Bingung juga sih…semuanya bagus
“vid…semua bagus kok…semuanya…hmmm..jadi bingung juga ya…gini saja…aku kan terbiasa musyawarah…besok saja ya, aku akan undang temen-temen untuk mendiskusikan ini”
“tapi waktu kita tinggal kurang-lebih sebulanan lho..jadi harus cepet-cepet…”
“oke…besok pasti kita sudah dapat ketemu yang akan kita teliti, kok nggak kamu sendiri vid yang nentuin kita neliti apa gitu”
“wahhh..ini kan kelompok fi jadi harus minta pertimbangan dengan yang lain lah…”
“oke…”



………………………


Di luar hujan masih deras..tubuh kami berhimpit dalam satu selimut
Entahlah..udara jadi semakin dingin.
Hmmm..ternyata himpitan tubuh david sedemikian nyaman di badanku
Tadi david sudah ganti baju seragamnya dengan kaosku
Lumayan kedodoran memang..tapi nggak masalah daripada baju seragamnya kotor
Dan…
Aku semakin iri saja dengan tubuh david
Badannya slim…mulus dan putih…tanpa bulu..hanya di ketiaknya saja yang tumbuh bulu sedikit
Akhhh…andai aku punya badan seperti david..betapa senangnya aku
Kemudian dia meletakkan kaca matanya dan langsung tiduran denganku.

“fi…”
“ya..”
“boleh…hmmm…”
Keliatannya seperti biasa…dia ragu
“apa?”
“boleh…hmm..aku memelukmu..biar anget?”
‘hahahhaha” tawaku keluar seiring dengan derasnya hujan
‘uhhh malah ketawa”
“kamu tuh sopan banget…mau meluk saja pakai memohon segala..sini…cepetan peluk…nggak pa pa..biar anget!”

Dia tersenyum tersipu
Ada rona merah di wajahnya
Mungkin malu…
Dia langsung memiringkan badannya dan tangannya langung melingkar di badanku
Memelukku erat
“kamu nggak jijik meluk gorila seperti aku?”
“nggak..seneng malah, kok gorila sih?”
“kan aku mirip gorila”
“iya juga sih…gorilla tertampan sedunia heheheh”

Tiba-tiba kurasakan telapak tangannya masuk ke balik kaosku
Menyusuri badanku..
Ini sungguh membuatku merinding
Telapak tangannya sangat halus..
Tadinya mengusap perutku..dan sampailah ke dadaku..mengusap-usap dadaku
Sungguh aku merinding
Dan entahlah…tak bisa kugambarkan lagi
Aku terpejam menikmati ini semua.

“udah vid…kamu nih bikin aku konak hahahha” ujarku jujur
“hmmm..nyaman saja sambil ngelus-elus badanmu fi…hmm..banyak bulunya ya?”
“heheheheh..iya neh makanya aku kan gorrila..”
“hmmm…aku suka bulu-bulu ini fi…andai saja aku punya”
“akhhh…nggak juga vid…aku malah suka yang mulus kayak kamu”
“tapi kalau punya bulu rasanya jadi laki banget gitu fi..”
“akhhh..siapa bilang…”
‘Aku”
Dia memutar-mutar telapak tangannya di dadaku
Akhhh…kali ini aku benar-benar konak..
‘udahhh..kamu neh..aku jadi konak nih..bisa-bisa kuperkosa entar..”
Dia cuek saja
Dan..
Kali ini ini jemarinya merambat ke ketiakku
“woww,,….tebel banget rambutnya fii”
“udaahhhh..kamu nih njiji’I ngelus-elus bulu ketiak segala”
“nggak jijik lah”
“udaahhh..geli nih, jadi konak beneran vid”

Tiba-tiba telapak tangan david keluar dari kaosku
Dan..langsung mencengkram kontolku dari balik celanaku
‘hahahahhaha..gila fi…beneran konak hahahahaha rasain”
“uhhh ………….ternyata kamu nakal juga hahahah”
Kuambil telapak tangan david
Kuletakkan di dadaku
Dan..
Dia kembali menyusupkan telapak tangannya di badanku
Hangat terasa
Kali ini dia tepat di dadaku
Aku mengambil nafas panjang…

Dan…
Kudengar suara dengkuran halus ..
David tertidur
Wajahnya tepat di atas ketiakku
Lengannya mash memelukku
Hangat terasa
Hujan di luar semakin deras…
Dan suasana kamar semakin hangat dengan david di pelukanku.

Tiba-tiba pintu kamar setengah terbuka…
Kak rizal…
Wajahnya nongol di pintu basah oleh hujan
Sejenak dia kaget melihat aku tidur dengan david dalam posisi berpelukan
Aku Cuma tersenyum sambil menempelkan jari di bibirku
Tanda..’jangan ribut ada david masih tidur’
Dan kak rizal memahaminya
Dia tersenyum dan keluar serta kembali menutup pintu…

Aku tersenyum membalasnya
Kuamati wajah david kali ini
Wajahnya sedemikian damai..
Bibirnya tipis kemerahan..
Matanya terpejam dengan nafas pelannya
Rambutnya yang lurus sebagian menutupi dahinya
Kusibak pelan..
Kuusap rambutnya
Dan kukecup keningnya cepat
Hahh..kukecup…????
Aku kok tadi mengecup kening david?
Hahh?
Aku benar-benar tak sadar….
Akhhh…moga david tidak tahu kalau aku tadi mengecup keningnya…

Dan..
Dalam kehangatnnya akupun terlelap..
Dalam kenyamanan tidur yang tak pernah kurasakan sebelumnya.


















***DAVID***

“hey vid..kok baru pulang?” suara papaku di sela-sela kerumunan pembeli
Toku papaku ini memang selalu ramai pembeli di pagi atau sore begini
Kulihat beberapa pelayan dan mamaku serta opa mondar mandir melayani pembeli

“hmmm nengok fifi pa…dan hujan…”
“ohhh gimana keadaannya?”
“dah baikan kok, Cuma untuk jalan katanya masih sakit”
“ya udah..kamu ganti pakaian..trus bantu sini!”
Oke pa”

Papaku Cuma tersenyum
Aku berlari kecil masuk ruangan ..
Entahlah…
Langkahku kali ini terasa sangat ringan

Yess!
Aku berhasil setahap demi setahap mendekati fifi..
Tinggal tunggu waktu saja..
Ohh..fii..sebentar lagi kau akan jadi milikku selamanya

Aku tersenyum sendiri
Dan..merinding…aku berhasil memeluknya
Merasakan hangat tubuhnya
Menghirup wangi aroma tubuhnya
Akhhh…fifi…aku semakin tergila-gila padamu
Mimpi apa aku semalam..sore ini aku tidur sambil berpelukan dengannya

Tiba-tiba bruk!
Aku menabarak kak novi..kakakku
Matanya langsung melotot
“kamu nih..jalan sambil senyum-senyum sendiri nabrak lagi…hayooo..udah nyewek pasti”
“akhhh kakak…” aku tersipu…

“Ehhh…” kak novi menyeretku ke pojok ruangan
“ada apa kak?”
“hmmm dua minggu lalu, sekolah kamu kan tanding basket di sekolahku..hmmm..vid…kamu tahu nggak..ada pemain cakeeeeepppp banget…pokoknya temen-temenku ampe terbengong melihatnya…dan kemaren kuselidiki…wow…ternyata dia itu ketua osis di sekolahmu…”
‘hahh” aku kaget terbengong

“napa kamu ini? Pokoknya…sampaikan salammu untuknya ya? Ketua osis, kamu tahu kan?”
Aku mengangguk pelan..
Aku masih terbengong..
Wahhh…fifi memang nggak boleh keluar…
Tuh..banyak cewek alay yang tergila-gila padamu…termasuk kakakku….
Uhhhhhh….















******FRANS*****


Tiba-tiba kudengar suara gemuruh besar di luar sana..
Hujan sangat besar…
Udara dingin menusuk tulang
Tapi…
Bukan dingin yang kurasakan
Semakin erat kupeluk tubuh sexy ini ….
Hangat…
Dengan birahi yang berkobar-kobar meminta untuk di salurkan

Tak lagi kuhiraukan tubuhnya
Atau suara erangannya
Terus kucium seluruh bagian wajahnya
Dan…
Aku paling suka suara erangannya…
Terdengar sexy…’ahhhh…’
Dan…
Setiap kali dia mengerang…maka langsung kulumat bibirnya dengan seganas-ganasnya
Masih tetap saja manis bibirnya

Dan kuusap wajahnya..
Menampakkan wajah fifi yang sangat manis…
“fiii…masih inget kan kejadian kemaren di rumah sakit? Ohhh fiii…aku selalu ingat bagaimana manisnya bibirmu….”
Kulihat lagi…
Fifi yang tubuhnya kutindih menampakkan wajah dengan senyum super manis…
Kembali kulumat bibirnya…kali ini…sangaaaaattt…pelan…
Seperti menghisapnya….
Akhhh fi…aku mau seumur hidupku ini hanya melumat bibirmu yang manis ini

Telapak tanganku menyusur ke bawah…
Mengusap pelan dadanya…
Memilin putingya yang kurasakan mengeras
Dan…wajahku turun..
Kujilat lehernya…
Kurasakan manis butiran keringat yang mulai keluar
Dan…
Dia semakin mengerang..
Ketika lidahku berputar-putar di area putingnya
Entahlah…sudah lama aku membayangkan dapat menghisap putingnya fifi..
Akhhhh…dia mulai terangsang rupanya
Kurasakan tangannya meremas rambutku….

Akhhh…fiii…akan kujilati seluruh area tubuhnu
Semuanya…
Akan kuciumi semua..
Perutmu
Pusarmu
Dan…
Akhhh kontolmu juga
Dengan pelan kubuka celana dalamnya
Dan…muncullah kontolnya yang sudah tegak mengacung…
Pandanganku sedemikian nanar kali ini…
“fiii…akhirnya…akhirnya aku dapat melihat kontolmu sekarang…akhhh fiii…bukannya sudah sangat lama aku ingin melihatnya? Menyentuhnya…dan ….tentu saja merasakannya?”

Kuusap pelan batang kontolnya..
Pelann….
Aku tak ingin menyakitinya
Aku paham..ini barang berharganya sekaligus barang berhargaku…
Kujilat…
Akhhh…
Dan kumasukkan kepala kontolnya di mulutku…
Kuhisap dalam-dalam…
Ohhh..fiii…ini sangat beda dengan kontolnya kak rizal kakakmu…
Sangat beda…
Ini lebih manis…
Entahlah…semua bagian dari tubuhmu terasa manis hingga aku ketagihan…
Aku benar-benar ketagihan..
Kukeluar-masukkan kontolnya di mulutku…
Kuhisap…
Kujilat…
Ini adalah sebuah peristiwa langka…
Aku tak ingin menyia-nyiakannya

Dan…
Bibirku semakin ke bawah..
Menjilat di area kantongnya yang berkerut..
Menjelajah ke dalam lagi…dan…semakin dalam lagi….
Kurasakan semakin keras erangannya….
Aku paham fii…kamu ingin aku menuntaskannya kan?

Aku tersenyum bangkit
Kucopot celana renangku…
Cepat dan sangat cepat
Kubuang di samping ranjang….
Dan dia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya

Batang kontolku sudah sangat keras seperti ingin meledak…
Kembali kutindih tubuhnya
Dia kembali menggeleng-gelengkan kepalanya..
Aku berbisik di sisi telinganya
“fii…kita saling mencintai kan? Tak akan sakit terasa fii…jika kita saling cinta….”

Dia melotot kaget dengan wajah tergetar..
Kusibakkan kedua kakinya…
Dan kuarahkan kontolku di celahnya..
Kudorong terus…
Surah..
Dia menjerit..
Dan langsung kulumat kembali bibirnya

Dan…
Akhhhh…kontolku terasa terjepit di anusnya..
Ku dorong lagi…
Dan kudengar jeritannya…

Di luar hujan masih sangat deras..
Tiba-tiba suara petir yang besar menghentak kesadaranku…

Dia bukan fifi..
Dia iwa…
Sesaat aku terbengong
Dan dengan cepat aku ‘melepaskan’ diriku dari tubuhnya

Ohhhh…aku masih membawa pisau rupanya
Kok bisa ya…sesaat aku hilang kesadaran
“waa…iwa..kamu…kamu…”
Kulihat dia menangis..
Air matanya keluar deras
Tanpa suara…dan….
Kulihat setetes darah di sprei..
Hah..darah?
Berarti aku telah…akhhh…aku telah memperkosanya?
“ma…maaf wa..”
Aku menjauh dari tubuhnya
Kubuang pisau di lantai
Kulihat iwa meringkuk…
Dia masih menangis…

Oh Tuhaannn…perbuatan bejat apa lagi yang kulakukan saat ini?.
Aku terpekur di sudut kamar..
Tak terasa air mataku juga meleleh..
Oh..Tuhaannn..sampai kapan aku akan seperti ini?

Lengkap sudah kesimpulan dari berbagai ‘eksperimen’ yang kulakukan sejak dulu…
Dan kesimpulan akhirnya…’positif…aku homo’
Sebuah fakta yang sungguh menyakitkan hatiku

Masih kuingat..aku selalu menyangkal kalau diriku ini homo..
Aku selalu menyangkal jika aku selalu berbinar jika lihat cowok cakep termasuk fifi…
Aku selalu menyangkal jika tubuh ini berisi jiwa yang suka dengan lelaki
Aku selalu menyangkal jika jika aku tergila-gila dengan fifi..
Dan…semuanya…aku selama ini selalu menyangkalnya

Sudah banyak yang kulakukan untuk menyangkalnya..
Aku berusaha membenci fifi walau tak bisa…
Aku berusaha mengambil cowok-cowok dengan wajah jelek untuk jadi anak buahku agar aku tak suka lelaki…tetep tak berhasil
Akhhh…aku terus menyangkal kalau diriku ini gay..
Aku tak mau jadi gay..

Kulihat di hadapanku sekarang…
Dia..cowok manis ini meringkuk dengan tubuh bergetar..
Penuh ketakutan…
Dan…aku paham perasaannya
Karena aku juga telah mengalaminya…
Sungguh sakit..dan yang paling sakit adalah hati ini

Kudekati tubuhnya..
Ku elus pundaknya..
Dia menggelinjang kaget dengan ekspresi ketakutan
“ma..maaf..” hanya itu yang bisa kubisikkan di sisi telinganya
Dia terdiam membisu..
Kuliaht di sudut matanya air mata sudah mengering..

Inilah yang kubenci dari seorang gay…
Untuk bercinta saja aku harus menyakiti secar fisik terhadap orang lain..
Sungguh ironi memang..bahwa aku ini gay..
Sebuah penyangkalan yang sia-sia kulakukan

Kuambil selimut dan kuselimuti tubuh iwa yang masih menggigil
Aku melangkah…
Beranjak keluar dari kamar
Air mata ini serasa susah untuk di bendung

Hey joni, busik, marmut, gendon…pleksi….inilah bossmu…inilah wujud bossmu sekarang
Lelaki homo yang sebenarnya tak layak kau puja..

Oh Tuhaannn…andai saja jiwa ini dapat kembali…
Aku ingin kembali..masuk ke dalam tubuh lelaki normal yang suka dengan cewek
Bukan terperangkap dalam tubuh seorang homo…

Tak kurasakan hujan deras mengguyur tubuhku
Suara petir menggelegar diatasku
Aku tak peduli lagi..

Ohh..Tuhaaann…aku benar-benar tak ingin jadi lelaki homo
Sangat amat tidak ingin..
Tak dapat kubayangkan reaksi mama kelak setelah tahu aku homo
Pasti dia akan sakit jantung..lalu mati..
Aku tak ingiinnn…

Pelan kakiku masuk ke kolam renang
Aku tak kan lagi menyakiti orang lain di sekitarku..
Sekarang saja sudah ada korbanku..si fifi yang kusayang…dan si iwa yang tak berdosa
Besok…
Aku tak tahu lagi..
Siapa lagi korbanku…
Akan banyak orang disana yang akan jadi korbanku

Dan..sudah kuputuskan..
Aku ingin mengakhirinya saat ini juga
Aku tak ingin lagi tinggal di dunia yang tak adil bagiku
Ohh..Tuhaan..untuk apa Engkau ciptakan diriku jika Engkau hanya jadikan diriku orang homo tak berguna?
Untuk apa?
Untuk apa?
untuk menjadikan dunia ini kotor?
Untuk menambah pendosa-pendosa penghuni neraka kelak?

Pelan ..kurasakan hampir seluruh tubuhku masuk kolam
Tekadku sudah mantap..
Aku tak ingin lagi tinggal di dunia yang kejam dan tak adil bagiku..
Aku tak ingin….

Dan pelan…
Wajahku masuk ke air…
Seluruhnya
Semua tubuhku semua sekarang berada di dalam air kolam..
Tak kuhiraukan lagi hujan deras di luar sana…
Petir menggelegar di luar sana
Dan aku yakin…
Ini adalah pendengaran terakhirku di dunia yang kejam ini.

Kubiarkan mulutku terbuka
Mataku terbuka
Yang kulihat terakhir..hanyalah gelembung udara yang bergemuruh seiring masuknya air ke seluruh tubuhku..
Oh malaikatku…datanglah..bawalah aku ke Tuhanmu..
Oh malaikatku..datanglah..
Bawalah aku keluar dari dunia ini…
Aku ingin pergi sekarang…
Saat ini juga..

Dan..
Tak kudengar lagi…
Suara petir..
lagi kudengar suara hujan…
dan suara gelembung air yang memasuki kerongkanganku…
memenuhi seisi perutku..
kupejamkan mataku..
dan ingatanku hilang sudah…
dan aku siap jika malaikatku sebentar lagi datang menjemput….























*****BOE_ZIK (untung ada joni)***



Sudah kuduga…
Sudah kami duga..
Memang pasti ada yang nggak beres dengan si boss.
Dan…
Yang pertama kali merasa ternyata bukan aku saja, tapi juga teman-temanku yang lain
Joni…yang paling merasa
Dia tadi bilang…”pokoknya kita harus tetap stay di sini, jangan pulang dulu…aku…aku merasa ada yang nggak beres dengan si boss”
Yang lain manggut-manggut setuju.

Aku sih percaya saja…
Hmmm…yang kutahu, joni tuh temenan dengan si boss sejak masih kecil…sejak TK malah, makanya dia paham banget dengan sifat si boss.

Kami akhirnya menunggu di luar dengan bergiliran memantau keadaan di dalam..
Mengamati gerak-gerik si boss…

Villa ini ini lumayan tertutup
Villa ini di kelilingi tembok tinggi..
Dan bagian dalam masih ada sekat tembok tinggi lagi..
Kami di halaman depan secara diam-diam

Semua atas komando joni
Kami semua patuh..
Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang sangat menjaga nilai-nilai persahabatan.
Kami tak ingin begitu saja berpisah dengan si boss..
Apalagi ini..ini alasannya sangat tidak logis, masak hanya akan menghadapi ujian saja kami harus berpisah?
Sungguh aneh.

Secara bergiliran dan diam-diam kami kami memantau keadaan di dalam..
Cara kami memantau yaitu dengan melihat dari tembok yang cukup tinggi yang merupakan sekat antara halaman villa dengan ruang dalam yaitu kolam renang

Joni lah yang mengatur proses pemantauan
Kami di gilir untuk memantau dengan berdiri di atas kursi kayu
Dan…wajah kami berusaha melihat dari balik tembok sekat
Hanya marmut saja yang tidak diberi tugas…soalnya dia terlalu pendek sehingga tubuhnya tidak nyapai untuk melihat kondisi di balik tembok.

Joni berdiri..
Dia laksana boss..
Entahlah..kami semua patuh dengan dia, dalam hati kami sepakat..ini semua demi si boss.

Pertama aku yang di tugaskan si boss…cukup lama…
Sekitar 30 menit aku berdiri
Dari pantauanku
Awalnya kami masih melihat si boss berbaring santai dengan rokoknya di samping kolam renang.
Cukup lama…
Dari raut wajahnya sangat kelihatan kalau si boss sedang ada masalah..
Akhhh..boss, kamu punya masalah apa? Kenapa aku tidak tahu?
Kemudian si boss kembali renang…
Dan..
Selesai renang…si boss kembali keluar dari kolam
Dia kembali berdiri dengan sikap bingung..
Dan…setengah berlari dia masuk kamar…

Selesai sudah..
“gantian…pleksi…kamu sekarang…pantau sepanjang yang bisa kamu lihat…gimana zik?” suara joni laksana boss.
Aku ceritakan semua yang kulihat..
“hmmm rupanya si boss masuk kamar untuk melihat iwa” kesimpulan joni

Giliran pleksi selesai sudah
Pleksi bercerita..si boss berlari ke arah dapur dan kembali dengan pisau dan gelas di tangannya
Masuk kamar dan sampai saat ini belum keluar
Joni manggut-manggut..
“sepertinya si boss mau menolong si iwa itu atau mungkin mau mengancam si iwa…hmmmm…kayaknya menolong …dia kan bawa gelas..” kesimpulan joni lagi.

Secara tiba-tiba hujan turun dengan derasnya
“hujan jon…gimana nih?” bisikku
Kulihat mata joni melotot marah…
“kamu takut hujan hah? Sana pulang! Minta kelonan sama ibumu!”
“nggak….nggak gitu..jon..maksudku..apa pantauan dilanjutkan?”

Joni berdiri…
“oke sekarang giliranku” suara joni keras memecah suara hujan
“giliranku kapan jon?” tanya gendon yang belum dapat giliran.
“nanti!’ jawab joni dingin.

Kami melihat joni hujan-hujanan sambil berdiri di atas kursi
Petir menggelegar tak mempengaruhinya
Dia tetap berdiri memantau…
Tubuhnya basah kuyup
Kami gelisah…
“jooonnnn gimana? Si boss dah keluar kamar belum?” teriakku
Joni menoleh, dan menggeleng…
Wajahnya pucat…
Dia pasti kedinginan.

“ndonnn..gimana nih..?” tanyaku khawatir
Gendon berdiri..
“Cari kursi lagi” jawab pleksi

Mata kami menjelajah sekitar halaman
Hmmm tak ada kursi…
Sempat bingung juga..
Akhirnya aku mendekati joni.
“jon…gimana?”
“masih lom keluar”
Tubuhku basah kuyup
“jon…gimana kalau kita loncat tembok saja”
Joni memandangku
“kadang otakmu waras juga” joni tersenyum memandangku
Aku mengangguk tersenyum

Tangan joni melambai memerintahkan pleksi, gendon dan marmut mendekat
Semua mendekati joni
Tubuh kami basah kuyup oleh hujan yang masih deras mengguyur
Dinginnnn…tapi tak kami rasakan.
“semua lompat tembok, kita pantau dari dalam”
Kami berpandangan sejenak
“pertama kamu mut…cepetan kesini…” perintah joni
Marmut mendekat…
Dengan sekuat tenaga diangkatnya tubuh marmut yang kecil dan di dorong hingga tubuhnya tersampir di atas tembok..
“siaappp…” teriak joni…”lompaaattt….”
“ngedhebugggg” suara tubuh marmut sudah jatuh di balik tembok..
Dan kemudian semua bergiliran melompati pagar…
“gendon yang bertubuh tambun giliran berikutnya
Kami bertiga sekuat tenaga mendorong tubuhnya hingga bisa melompati tembok…
Joni berikutnya..
Aku…
Dan terakhir si pleksi…
Dan akhirnya semua sudah berada di dalam area vilaa.

Kami semua dalam keadaan kedinginan jongkok di sisi dinding.
Di depan kami beberapa bunga yang di tanam rapi hingga bisa menyembunyikan tubuh kami.
Petir masih menggelegar keras..
Hujan semakin deras..gila…aku menggigil..benar-benar dingin.

Dan…mata kami melotot hampir tak percaya..
Si boss berjalan pelan keluar dari vila
Dia bugil…
Benar-benar bugil
Dia berjalan pelan..
Dan sepertinya pikirannya kosong
Dia berjalan menerobos hujan yang semakin deras

Aku mengamatinya hampir tak berkedip
“gila si boss…hujan-hujan masih mo renang juga” bisikku pada pleksi yang berada di sampingku.
“sssttt…” joni memperingatkan agar tidak berisik
Kami semua mengamatinya…dengan hati penuh tanya

Tubuh si boss memang sempurna
Sebagai lelaki aku ngiri pada fisiknya
Tubuhnya seperti berkilau saat kilat menerpa di tengah air hujan yang deras.
Dan baru kali ini aku melihat kontol si boss..
Tidak begitu panjang…tapi jembutnya menghitam lebat

Tiba-tiba tubuhnya masuk kolam renang…
Dia tidak melompat seperti biasanya
Dia berjalan pelan..
Pelan…
Dan menenggelamkan diri…
Hah?????
Si…sik…sik….si boss…menenggelamkan diri??
Berarti si boss..hah? bunuh diri??
Nggak mungkin!

“jon…si boss kayaknya mau bunuh diri”
“cepaat kita tolong” komando joni
Kami semua melompati tanaman
Tapi sejenak kami berhenti
Seorang dengan tubuh bugil berlari cepat melesat melompat ke kolam
Si iwa rupanya..
Dia menyelam…
Dan sejenak kami terbengong
Kulihat dengan dengan susah payah si iwa menyeret tubuh si boss keluar dari kolam.

“toloooooonnggggg…”suara iwa melengking
Dan tanpa komando kami berlima telah berlari mendekat
Kulihat iwa memeluk erat tubuh si boss sambil menangis keras..
Keduanya sama-sama bugil

“gimana jon…?” tanyaku pada joni
“wa…kamu nyisih sana…semua..angkat si boss ke kamar…mut..siapkan mobil…ndon..kamu telpon rumah si boss katakan kalau si boss kecelakaan…cepetannn..” joni memberi komando.
Sampai di teras rumah kami terhenti…
“posisi si boss di balik”
Kami balikkan tubuh si boss..
Tubuhnya pucat…kebiruan
Kami tak tahu lagi apa si boss masih hidup atau nggak, tapi kelihatannya sudah banyak air masuk dalam tubuhnya.

Joni mengangkat tubuh si boss bagian belakang
Dan…
Dihentakkan keras…
Dan..kudengar si boss terbatuk keras..
Dan…
Air keluar deras dari mulutnya…
Si boss masih terbatuk-batuk
Kami semua bernafas lega

Kami masih berdiri terbengong
Joni masih sibuk menghentak-hentakkan perut si boss
Hingga air terus keluar dari mulut dan hidungnya…
Si boss masih terbatuk-batuk…seiring air yang masih menetes
Dan…kami melihat tetesan terakhir…
Sepertinya sebagian besar air di tubuhnya sudah keluar
Kami lega…
Sepertinya belum banyak air masuk tubuhnya..
Kudengar suara erangan si boss…

“Cepat angkat..bawa masuk ke kamar!”perintah joni lagi
Dengan cepat kami mengangat tubuh si boss
Mayan berat juga rupanya…
“tidurkan di ranjang” perintah joni.
Baru kali ini kulihat jelas kondisi si boss
Wajahnya pucat kebiruan..
Bibirnya bergetar…dengan nafas tersengal pelan.

“selimuti dan buat tubuhnya hangat…”
Kami dengan cepat mengambil selimut tebal..
Membungkus tubuhnya seperti bayi…
Dan…
Kulihat iwa terduduk di lantai dengan tubuh bergetar..
Dia masih menangis
“plek….cari minyak kayu putih atau apa…olesi di tubuh boss” perintah joni pada si pleksi.
Pleksi berlari menuju lemari
Dan sepertinya dia memperoleh sebotol minyak kayu putih
Aku membantunya mengolesinya di bagian perut dan dada…
Tubuhnya yang tadi sangat terasa dingin kini terasa hangat di telapak tanganku
Dan…
Nafas si boss mulai teratur..
Dia mulai menggerakkan kepalanya
Matanya masih terpejam..
“fiiii…fiiii….fiiii…” suaranya mendesiss pelan
Kami berpandangan..
Joni mendekat..
“fiii…fiiii…maa…maaaff…fiii” erangan si boss kembali terdengar

Joni mengelus janggutnya dan kelihatannya berfikir keras
“yahhh teman-teman..kita pokoknya harus nyelametin si boss, hmmm kayaknya si boss sangat menyesal si fifi kita celakai, ini semua karena kita…jadi kita harus ikut tanggung jawab!” suara joni tegas
Dan kami mengangguk setuju
Memang sepertinya si boss sangat menyesali kejadian kami mencelakai si fifi itu
Tapi..sedemikian kah wujud penyesalan si boss?
Sampai bunuh diri segala?
Kayaknya nggak wajar
Ada yang nggak wajar

Kupandang si iwa yang masih terduduk di pojok kamar..
Dia masih bugil
Mirip cewek..putih mulus…
Mungkin dia syock…
Wajahnya penuh kebingungan
“waa… jujur..tadi si boss kamu apain hah?” aku berteriak keras mengancam
Si iwa mendongak
Pantes saja banyak cewek ngerubutin dia…wajahnya mirip cewek gitu…
Dia tak dapat menjawab…hanya menggeleng lemah

Joni juga mendekat
Joni ikut jongkok mendekatkan wajahnya pada iwa.
“waa…jika kamu nggak ingin ada masalah..apalagi sampai kamu nanti di penjara karena kasus penganiayaan terhadap bossku…hmmm sebaiknya kamu jujur …kalian sama-sama bugil…dan si boss mau bunuh diri…coba..kamu apain si boss?” suara joni penuh wibawa pelan.

Iwa masih terdiam..
Sepertinya dia ikut bingung
Air matanya kembali menetes di sudut matanya
Di luar kudengar marmut mulai menghidupkan mesin mobil
Dan pleksi masih mengolesi minyak di tubuh si boss
Sementara gendon keluar menuju telepon untuk menelpon keluarga si boss.

“ayo lah wa..jangan takut…kalau perlu aku akan membantumu…” ujar joni kembali
“hmmm…dia memperkosaku” suara iwa lirih
“apa? Kamu nggak mengada-ada kan? bossku itu bukan homo…pasti kamu yang memperkosanya , iya kan? Jujur!” suara joni agak meninggi.
Iwa menggeleng
“bagaimana mungkin…bagaimana mungkin aku memperkosa..kan aku diikat kamu…” iwa membela diri
“si boss..memperkosa? gimana caranya? Kayak orang homo gitu?”
Iwa mengangguk pelan.
Aku Cuma melongo saja
Kaget juga si boss memperkosa…memperkosa laki-laki…
Nggak mungkin lah…si boss lelaki normal…
Dia beda dengan si ryan jombang..
Nggak mungkin
Tapi jawaban iwa masuk akal juga…

Kulihat joni menghela nafas panjang…
“oke…waktu kita tak banyak, untuk sementara aku percaya kamu wa, sekarang cepat kamu berpakaian…daripada kamu akan menambah masalah ini, sebaiknya anti kamu tak usah ikut ke rumah si boss…dan ingat…anggap saja kamu nggak pernah ke sini dan tak ikut kejadian ini, tak akan menuntut..jika kamu tak ingin bermasalah dengan kami, setuju!” teriak si joni keras.

Iwa mengangguk setuju
“baiklah…aku tak akan mempermasalahkan ini walau sebenarnya aku korban, aku akan berusaha melupakan ini semua…aku tak akan menuntut…aku akan menganggap ini semua tak terjadi padaku….tapi…tapi…aku tak bisa pulang sendiri…aku tak tahu arah di sini” suara iwa lirih
“nanti kamu ikut mobil…aku turunkan di jalan dekat rumah kamu…kamu naik taksi…gimana?...nih uang untuk ongkos taksi” joni menyodorkan uang lima puluhan ribu ke iwa
Dan…iwa menerimanya.

“jon…mobil siap” suara marmut di pintu
“jon…aku dah telepon rumah si boss, yang nerima ibunya” si gendon juga muncul
“oke…kamu bilang gimana?”
“hmmm…kecelakaan…tenggelam di kolam, dan kita suruh membawa pulang…disana ada dokter pribadi katanya” jawab gendon

“oke…temen-temen..kita harus bergerak cepat…kondisi si boss harus segera di tangani dokter, tolong si boss di beri pakaian..selimut tetep dibawa, bawa minyak angin…wa…cepetan kamu berpakaian..dan ikut kami..”

Semua bergerak cepat..
Semua bergerak cepat..
Sesuai dengan instruksi joni
Aku menelan ludah
Lega rasanya
berharap si boss masih bisa selamat
tak lagi dapat kugambarkan hidupku jika si boss mati
tapi kelihatannya kondisinya si boss semakin membaik
dalam hati aku berbisk pelan...
"Untung ada joni."












*****boe_zik (lanjutan halaman 58)*****



Mendadak kami sedemikian bengong..
Suasana heboh..
Sebenarnya yang bikin suasana heboh Cuma satu orang..yaitu mamanya si boss
Kami berlima duduk di ruang tengah..
Pandang mata kami Cuma kesana kemari melihat pembantunya si boss yang hilir mudik kesana kemari
Dan mamanya si boss menjerit-jerit memerintahkan ini-itu kepada pembantunya..
“mbok biyaaahhhh…ambil handuk..”
“sumiii…ambil minyak..
“yudiii..ini lantai di pel…
“Mbok biyaaahhh buat teh hangat”
“sumiiii…tolong ini di geser ke sana…”
Kami hanya mendengar dari luar..
Dan masih banyak lagi perintah-perintah yang lain yang kadang membuatku tersenyum geli.
Memang mamanya si boss tampang-tampang wanita kelas atas…mosok di rumah saja make-up nya mirip ibuku kalau mau kondangan.
Beliau dengan seenaknya perintah kesana-kemari dengan menjerit-jerit
Herannya si boss kok betah ya…dengan pingsannya
Kalau aku yang pingsan..pasti langsung sadar mendengar jeritannya dan langsung lari terbirit-birit.
Dan…
Mungkinkah si boss sepertinya banyak masalah gitu karena mamanya ya?
Hiiiii….kalau aku punya mama seperti itu…wahhhh…bisa kutampar (wah kok jadi durhaka gitu)
Dari sini aku bersyukur walau hidup kami miskin, tetep lah ibuku nomer satu, dia lemah lembut dan tak banyak bicara (mirip aku mungkin, duileee…)

Hebat..
Rumah ini hebat
Gueeedeee…banget
Pembantunya juga banyak..
Ada empat mungkin…
Dua orang tua dan dua masih muda termasuk mas satpam
Terus terang…satu-satunya teman kami yang pernah kesini Cuma si joni, itupun katanya udah lama.
Aku sendiri juga heran..napa ya..si boss nggak pernah ngajak kami-kami ini main ke sini?
Ohhh…aku tahu..pasti karena mamanya itu lho..
Si boss mungkin malu punya mama seperti itu.

Tiba-tiba datang dua orang …satu aku paham..itu papanya si boss dan satu lagi membawa tas berkaca mata…
Oh ya…itu pasti dokter pribadinya si boss
Hebat bener ya…punya dokter pribadi..
Hmmm kalau punya dokter pribadi, pastilah…wajahku nggak gini-gini amat..
Mungkin bisa jadi mirip ben joshua lah (hihihi…ngimpi!)

“dik……….frans di mana?” tanya papanya si boss mengagetkan aku
“ohhh…di kamr depan itu pak”
Dan setengah berlari dua orang tersebut menuju kamar

Rumah ini terdiri dari dua lantai (mungkin karena hanya melihat sekilas)
Sangat mewah..
Bahkan garasi mobil rumah ini masih jauh lebih bagus daripada rumahku
Kami tadi langsung membopong si boss yang kondisinya dalam keadaan setengah sadar masuk ke kamar di bagian tengah ..
Sebuah kamar yang lumayan luas dan mewah..
Akhhh..kapan ya, aku bisa tidur di kamar seperti itu…
Mungkin aku akan susah tidur, takut ilerku dimana-mana hahahhaha.
Kondisi si boss menurutku masih sama, masih setengah sadar…dia gelisah luar biasa
Yang dia sebut Cuma satu si fifi itu..
Heran banget..apa sih istimewanya si fifi itu?
Yang kudengar di sekolah…si fifi itu masuk rumah sakit gara-gara kami hajar
Napa sih si boss harus menyesalinya?
Bukannya itu pembalasan atas dirinya yang telah menghajar si boss?
Heran banget..si boss kok jadi gini ya…

Dan…
Hidanganpun datang..
Lima gelas cangkir kopi susu panas dengan aromanya yang luar biasa di hadapan kami
Si gendon sampai menelan ludah berkali-kali seolah-olah langsung ingin tuh diminum kopinya sekalian cangkirnya dimakan.
Ada juga roti yang di tata rapi …
Akhh…tiba-tiba ada rasa lapar luar biasa menyeruak isi perutku.
Orang yang disebut oleh mamanya si boss bernama mbok biyah memepersilakan kami untuk meminumnya..”silakan diminum mas..biar hangat…”
‘makasihhh…”
Dan tanpa komando langsung kami ambil cangkir kopi susu
Kuseruput…wuaahhhhhh…ini sih kopi susu yang paling enak yang pernah kuminum…segeerrrrr banget
Hangat…hingga seluruh tubuh ikut hangat..
Enaaakkkk banget
Dan tanpa komando lagi…lima tangan dengan gerakan cepat langsung mengambil roti berkilau oleh margarin..
Langsung kami makan…
Woooo…….nggak bisa kugambarkan enaknya roti ini
Di bagian tengahnya ada coklat meleleh…
Akhhh…pokoknya enak banget…aku sendiri sampai pelaannn banget makannya karena tak ingin roti ini cepat habis.
Duhh…rugi amat sih boss ini kalau sampai bunuh diri beneran.
Dan setelah itu langsung kembali minum
Kembali ambil roti
Minum lagi..
Ambil roti lagi..
Minum lagi..
Dan..ludes sudah…
Semua cangkir kosong, dan piring besar berisi roti juga sudah kosong
Walau tak sampai kenyang tapi lumayan bisa mengganjal perut sehingga kami tak lagi kedinginan.

Tiba-tiba kami kaget
Sesosok tubuh berdiri mematung dengan tangan bersedekap di dada..
Sorot matanya memancar penuh kemarahan pada kami
Beliau ini mamanya si boss…

“maaf, kalian siapa?” tanyanya dengan nada galak
Nada galaknya mirip si boss kalau pas lagi marah
“hmmm..kami ini temannya si boss…eh maksudku temannya si frans “jawabku
“nggak mungkin!” jawabnya ketus

Gila bener nih orang, anaknya udah kami tolong, malah nggak berterima kasih..
“iya tan…kami ini teman sekolahnya frans..” jawab joni dengan lembut
“nggak mungkin!”
“iya…tan, mosok tante nggak inget…saya kan joni, teman sejak tk dengan frans tante..” jawab joni lagi
Mata si mamanya si boss menyelidik ke arah joni
“joni..joni siapa ya?” tanyanya lagi tak percaya
Joni hanya geleng-geleng tak percaya..”mosok tante nggak ingat sih…aku joni tan..anaknya bu frida”

“udaahhhh…kalian jangan ngaku-ngaku sebagai temannya frans ya…bilang saja kalian penculik frans kan…kalian celakai frans terus kalian bilang seolah-olah menolongnya agar dapat imbalan..iya kan…hayoo maunya gimana?”

Kami melotot kaget…
Aku sendiri jadi emosi beneran
“eh..maaf, anda jangan begitu ya..”mulutku langung dibekap joni sambil memandangku melotot.
“hayooo..mau apa lagi hah…nggak mungkin lah frans punya temen seperti kalian, dekil lusuh…dan hiiii…jelek-jelek banget gini, dan nggak sopan pula…si frans itu, orang berkelas..tak mungkin lah si frans punya teman seperti kalian!”

Dan kami saling berpandangan ..
Baru nyadar..penampilan kami memang super dekil
Seluruh pakaian basah…rambut basah dan awut-awutan dan badan penuh noda lumpur..
Tapi gila saja tuh tuduhan maamnya si boss.

Tiba-tiba marmut berdiri…”maaf tante yang cantik…memang saat ini kami tuh kelihatan jelek…tapi sebenarnya kami tuh ganteng-ganteng Cuma gara-gara anaknya tante tuh yang mau bunuh diri segala…jadi penampilan kami jadi gini”
“apa? Jadi kalian malah nyalahin frans hah?”
“ya iyalah …kami nggak terima..mosok kami yang ganteng gini di katain yang nggak-nggak!” jawab pleksi sedikit emosi.
“aduhhhh…pusing..pusing pusing…kalian pasti pemulung kan? Atau penculik…iya kan hayoo ngaku!”
“duh tan….mosok pemulung sih…mosok ada pemulung sekeren kami-kami ini” jawabku membela diri
“amit amiiiiitttt…kalian ini, dunia kayaknya kiamat nih…mosok gigi tonggos gitu bilang keren”

Tiba-tiba dokter keluar dari kamar si boss
Aku sedikit lega lepas dari cengkeraman nenek lampir ini
Mosok anaknya udah kami tolong, bukannya terima kasih malah nuduh yang nggak-nggak.

“gimana dok…kondisi si frans?” tanya mamanya si boss pada sang dokter
Giliran tanya dokter keliatan deh…sok di ramah-ramahin.
Kami Cuma saling berpandangan sambil cemberut
“hmm…anak ibu kelihatannya sedang mengalami depresi berat, sudah saya beri obat biar tenang, sekarang sedang tidur, tolong suhu badannya selallu di cek”
“depresi dok? Stress gitu?”
“ya” jawab dokter singkat

“waduh doookkkkk…gimana nggak stress coba! Lihat…gimana nggak stress…dia bergaulnya dengan orang-orang kayak pemulung gini…hiiii…kasian si frans …punya temen kayak gini!”

Hah…gila beneran nih orang.
Mata kami melotot kaget.
Dan si dokter hanya senyum-senyum saja.
(bersambung lagi…..)














****boe_zik(lanjutan)*****


“begini..pak ibu serta adik-adik semua…sepertinya saya perlu bicara pada anda saat ini juga” kata pak dokter penuh wibawa.
Kami semua duduk melingkari meja…mama dan papanya si boss, pak dokter serta kami berlima.
“hmmm…begini ya…frans sedang mengalami depresi yang menurut saya ini tingkatannya sudah lumayan berat, jadi…peristiwa tadi di kolam adalah bentuk dari ekspresi dia karena merasa tak ada lagi jalan keluar, ……..hmmmm…….saya yakin…anda-anda semua adalah orang-orang terdekatnya, saya mohon…sekali lagi saya mohon, antara anda semua jangan sampai saling menyalahkan atas kejadian ini…tapi semua harusnya saling bersatu untuk mendampinginya”ujar pak dokter mantap.

“jadi…jadi..beneran anak saya mau bunuh diri ya dok, bukan dicelakai orang lain gitu?” tanya mamanya si boss

Pak dokter mengangguk..
“iya”
“kok pak dokter tahu…tahu dari mana?”

Pak dokter tersenyum…
“bu…saya paham kok, orang yang mau bunuh diri dan di celakai orang lain, sangat berbeda”
“tolong…beritahu saya dok, alasan dokter menyimpulkan anak saya bunuh diri”

Sekali lagi pak dokter tersenyum
Kami semua hanya diam mendengarkan

“hmmm…tadi saya mendengar…anak ibu mengigau…berkali-kali malah”
“ohhh…yang fiiii..fiiii…gitu ya dok?” tanya mamanya si boss lagi
“iya”
“apa berarti hanya mendengar itu, dokter bisa menyimpulkan kalau si frans bunuh diri?”

“iya…tadi frans mengigau gini “fii…fiii…maafin aku…maafin aku…, kalau kita cerna kata-katanya, ini sebuah indikasi bahwa dia sangat merasa bersalah pada yang namanya fii itu, eh adik-adik semua…anda semua kan teman dekat dik frans…anda kenal dengan yang namanya fii itu?”

Kami semua berpandangan
Aku sendiri mau mengatakannya, tapi takut salah
Takut disalahkan oleh joni, biarlah joni yang menjawab
“iya dok..kami kenal” ujar joni mantap

Mamanya frans langsung menghela nafas panjang
“ya udah…namanya siapa tuh sampai frans merasa sangat bersalah pada dia?” tanya mamanya si boss.

“hmmm..namanya fifi tante…dia adik kelas kami”
“kamu tahu nggak, ada masalah apa antara frans dengan si fifi itu?” tanya mamanya lagi

Sekali lagi, kami terdiam
Aku benar-benar takut menjawab
Takut salah

“iya tan…”
“boleh dik diceritakan sedikit masalahnya?” tanya pak dokter

Kulihat joni menarik nafas panjang
“hmmm…begini, kemaren ada salah paham gitu, terus…terjadi percecokan antara fifi dan frans gitu…akhirnya keduanya di bk, dan fifi..dikeluarkan dari pengurus osis dan…fifi sampai masuk rumah sakit..dan…saya tidak tahu lagi..dan…hmmm…dan…kayaknya frans menyalahkan dirinya atas kejadian yang menimpa fifi…dan…hmm..ya gitu dok kayaknya…itu yang saya tahu…sepertinya”

“ohh..frans..kamu kok jadi seperti ini to frans…kamu kok nggak bilang kalau suka sama cewek gitu to?” mamanya frans merintih
Kami terbelalak kaget.
Cewek?
“bukan tante…bukan..itu maksudnya” joni berusaha menjelaskan
“fifi itu cantik banget ya, sampai frans mau bunuh diri segala?”
“nggak cantik kok tan…” jawabku keras
“hehh…gigi tonggos…jangan bilang fifi nggak cantik…seleranya frans itu tinggi..pasti fifi itu cantik banget…pokoknya mama harus ketemu fifi secepatnya..paaa…gimana nih paa…”
“beneran nggak cantik tan..malah…gan..”
‘udah diam!”
Uhhh..mau menjelaskan kalau fifi itu cowok, tapi terlanjur emosi.

“udahhh…saya yakin nggak hanya masalah itu saja…ada satu hal lagi yang kami belum tahu…dan pastinya sangat berat, tumbukan berbagai problem remaja jika tak ada jalan keluar, maka itulah yang menyebabkan depresi berat..makanya bapak ibu sujatmiko…anda sebagai orang tua harus peka…harus jadi teman untuk mengatasi berbagai persoalan hidupnya..jangan sampai..masalah yang muncul hanya dipendam saja sehingga jadi depresi”

“iya dok..makasih sarannya..maaf ya adik-adik semua..tadi saya emosi dan menuduh kalian mencelakai frans..makasih atas bantuan adik-adik semua telah menyelamatkan frans..”
Kami semua mengangguk tersenyum
Tapi tetep..hatiku masih dongkol terhadap mamanya si boss
Uhh perempuan memang gitu ya..kadang galak kadang lembut.

“paa…gimana nih paa..papa kok diem saja, anak kita paa..anak kita mau mati papa malah diem saja..e…e….e….e….e…papa malah tenang-tenang merokok” kata mamanya si boss mendekati papa si boss dengan nada marah.
Papanya si boss orang yang sangat cool menurutku
Dia sedemikian tenang…
Sangat jauh beda dengan mamanya si boss yang super cerewet.

“maa…mama ini tenang saja, kan frans belum mati..Cuma mau mati saja kan?”
“apaaaaa…papa ini sungguh ter..laaa..luuuu…”
Mamanya si boss langsung naik pitam dengan merebut cepat sebatang rokok yang masih menyala di tangannya dan menekannya di lengan papanya si boss
“rasain…ini akibatnya kalau jadi papa nggak tanggung jawab!”
“aduhhh maaa…sakittt maa..ini namanya kdrt maa…” papanya si boss menjerit kesakitan

“hahahhahahhaha…”kami semua tertawa mendengar kata kdrt
Mamanya si boss melotot di tertawai oleh kami
“heh diam…awas kalau ketawa lagi..aku kampak mulut kalian semua biar tambah lebar”
“hahahhahahaha…”

Tiba-tiba kulihat mamanya si boss sewot
Dan langsung masuk kamar dengan cepat

“heh dik..jangan di ketawain lagi yaa…dia tuh benar..lho”
“maksud om?” tanya gendon
“dia tuh benar-benar punya kampak…”
“hahh” kami semua melong

Dan benar saja..mamanya si boss keluar dengan membawa kampak kecil
Wajahnya terlihat marah luar biasa..
“cepetan kabur sana..besok menemui om di kantor ya…om mau kasih hadiah untuk kalian” kata papanya si boss
“oke om…ayoo kabuuuurr”

Kami semua beranjak dari tempat duduk dan langsung lari…
Keluar dari rumah
Dan sempat kudengar…”heyyy..jangan lariiii…” terikan mamanya si boss
Dalam hati aku tersenyum…ternyata nggak Cuma si boss yang stress..mamanya malah jauh lebih parah stressnya.



























*****FRANS*****


Aku masih hidup…
Aku masih bernafas sampai dengan saat ini..
Aku masih bisa menikmati udara dan matahari di siang ini.

Tadi pagi saat aku terbangun dari tidur panjang sempat bingung juga…
Aku kok di kamar rumahku?
Ada mbok biyah yang berlari keluar sesaat setelah lihat aku bangun
Dia berteriak kencang “nyonyaaaaa…..den frans sudah hiduuppppp….”
Dan kudengar mama marah kepada mbok biyah
Aku tersenyum..
Gimana mama nggak marah mosok mbok biyah bilang ‘aku masih hidup’, heheheheh

Dan setelah itu…
Seperti biasa…heboh …
Siapa lagi kalau bukan mama yang membuat heboh.
Beliau berteriak kesana kemari..
Makan…minum…buah…jus buah…cake….semua masuk kamar…
Bik sumi dan mbok biyah sampai terlihat kuwalahan.

Dan yang lebih membuatku kaget..papa muncul dari balik pintu
Padahal…jam sembilanan gini papa pasti sudah ke kantor
Seperti biasa beliau memakai jas…pokoknya seperti orang-orang kantoran gitulah..

Beliau tersenyum mendapatiku sudah duduk di tepi ranjang…
Dan…langsung mengambil tubuhku…memelukku sangat erat…
“frans…ingat-ingat kata papa ya…kamu lelaki sama seperti papa, apapun yang terjadi, kamu nggak boleh lemah atau terlihat lemah, kamu harus kuat, karena kamu adalah pemimpin, kamu boss…okey…”papa berbisik di sisi telingaku
Aku Cuma mengangguk..
“papa tak ingin kamu berbuat konyol lagi sehingga terlihat sebagai lelaki lemah, frans..jangan lakukan lagi yaa..” bisiknya lagi.
“iya paa..”
“janji?”
“janji pa”
“bagus! Kamu mulai saat ini harus tunjukkan kalau kamu bukan lelaki cengeng, mulai saat ini kamu bisa jadikan papamu teman curhat kalau kamu ada masalah , okey???”
“oke paa…”

Dan pintu terbuka lagi…
“e…e…e…e…e…eeee papaaaa….kok peluk-peluk frans gitu sih..tuh kannn…jas papa jadi kusut lagiii?” mama setengah menjerit
Biasalah mama….selalu ceriwis.
Papa berdiri tersenyum sambil menata jasnya yang kusut akibat pelukan denganku tadi.
“jagoanku…ayooo..semangat!”
“okee paa..!”
“naahhhh gitu dong!
Aku tersenyum
kulihat wajah papa pagi ini sangat cerah
Dan…papa membungkuk mengecup keningku cepat…
“terima kasih Tuhann..Kau telah beri umur panjang anakku” beliau mengguman.
Dan kulihat papa mengusap matanya yang mulai berair
Mamapun menangis…menangis keras malah…
“duh..kok jadi nangis sih?” tanyaku heran
“frans…tahu nggak, mama semalam hampir nggak tidur..mama nggak tahu lagi harus berbuat apa dan bagaimana jika kamu sampai mengakhiri hidup” kata mama disela tangisannya
“udaaahhh…maafkan frans ma..pa…kemaren frans memang sedang kalut banget…”
“ya ya ya…udah, pokoknya jangan diulang lagi yaa” jawab papa sambil tersenyum.

Mama berdiri..
“ya udah..sono papa kalau mau berangkat..biar mama yang urus frans!” kata mama tegas
Papa bangkit dan cepat mengecup kening mama dan sekali lagi…membungkuk mengecup keningku
Dan…papa berlalu..keluar dengan langkahnya yang pelan dari kamarku
Aku bernafas lega…
Akan kuingat selalu kata-kata papa tadi saat memeluk aku.
Akan kuingat..
Kuingat…

Dan…
Sampai siang ini, mama benar-benar konsisten dengan dengan ucapannya..
‘mama akan urus frans’ dan benar-benar mengurusku
Sampai-sampai tiap sepuluh menit mama selalu muncul di kamar
Menanyakan keadaanku lah..makananku lah…minumku lah…perlu sesuatu…pusing nggak?...arghhhhhhh…bisa stress betulan kalau gini terus.

“mamaaaa….nggak gitu-gitu amat kali kalau ngurus frans?” aku menjerit akhirnya
Badanku sebenarnya sudah fit…
Sehat dalam arti yang sebenarnya
Cuma masih lemas dikit jadi males kesana kemari.

“duh…mama pokoknya nggak mau kecolongan lagi! Tahu nggak…dalam bayangan mama, tipa kali keluar…ada tiang gantungan dan lihat kamu menggantung dengan lidah menjulurrr…hiiii…makanya semua barang yang bisa membuatmu celaka, gelas..cutter..pakaian…semua deh pokoknya aku suruh keluarkan semua”
“waaaaaahhh mamaaa…aku sudah baikan…udah maa, jangan paranoid gitu dong”

Mama duduk di sampingku
“frans…gimana mama nggak khawatir coba…kamu tuh anak mama satu-satunya, mosok nggak khawatir?’
“salahnya mama sendiri” ujarku mengguman
“lho kok salahin mama sih frans…?”
“ya salah lah…salah sendiri punya anak Cuma satu, coba kalau anak mama banyak…”

Mama melotot kaget
“frans punya anak satu kan emang dari sononya…memang Tuhan Cuma ngasih anak satu saja”
“nggak! Pasti mama selalu nolak ya..kalau di ajak ngeseks sama papa..iya kan?” jawabku sambil tersenyum geli
“eits!...frans..kamu nggak boleh ngomong gitu lagi! Saru tau…masih kecil udah bicara seks segala”
“eh maaa…frans dah kelas tiga sma maa…bukan anak kecil lagi”
“iyaa..tapi tetep nggak boleh bicara kayak gitu lagi sama mama lagi!”

Aihhh..punya ide deh…godain mama ahhh…paling seneng godain mama..hahahha
“atau…hmmm…mama figrid gitu ya…nggak bisa melayani papa di ranjang?, mosok sejak dulu Cuma jadi anak satu saja?” ucapku sambil tersenyum mengerling nakal.

Mama melotot kaget
“fraaannnnsss..edan kamu ya? Edannnn…udah kamu”
“berarti beneran to, kalau mama figrid gitu…cepetan berobat maa..kasian papa tuh”
“hah..enak aja bilang mama figrid…enak saja…ya enggak lah…mama tuh dah tua frans, nggak mungkinlah punya anak lagi!”
“tua? Belum ada 60 tahun kan ma? Berarti frans masih bisa punya adik lagi kan?”
“nggak mungkin fraaannnnsss…”
“yahhh kalau masalahnya bukan di mama berarti di papa ya? Papa impoten gitu ya ma? Nggak bisa ngaceng gitu ya ma?” ucapku sambil kembali mengerling nakal.
“franss…awas kubilangin ke papa, enak saja ngatain papa impoten segala,pokoknya nggak mungkin lagi punya anak..udaahhh jangan bahas itu lagi..lama-lama mama jadi sewot beneran sama kamu!”
“alhamdulillah…kalau gitu, berarti mulai nanti malam..mama papa harus sering-sering ngeseks ya..biar frans cepet punya adik!” ujarku mantab.
Mama melotot, dengan pipi memerah..
“fransss…..sekali lagi kamu bilang seks…aku jewer lhooo..!”

“yo wis kalau gitu…aku kan Cuma ingin adik saja, mama tuh malah mau jewer segala”
“habisnya kamu tuh bicara jorok mulu” ucap mama ketus
“ma..”
“hah..apa lagi?”
“mas yudi kemana ma..kok nggak keliatan?”
“aku suruh keluar”
“kemana?”
“ke rumah fifi mu itu, aku suruh njemput si fifimu itu biar kesini”
“fifi???” aku terlonjak kaget kali ini.
“iya fifi..sejak kemaren kamu ngigau terus fifa..fifi terus bikin mama penasaran”
“aduh mama…kok nggak bilang frans sih?”
“biar kamu supris gitu …hehehehe seneng kan?” mama mengerling ngeledek

Aku Cuma terbengong kaget…
Gila tuh..berarti sejak kemaren aku ngigau…kok nggak inget ya? (ya iyalah aku kan pingsan)

Langsung kulempar selimut dan melompat dari tempat tidur
“eh mau kemana frans…”
“mandi…mama kok nggak bilang kalau fifi mau kesini!”
Mama langsung mencekal lenganku
“nggak boleh mandi…cuci muka saja, lagian kamu kan lagi sakit”
“tujuan mama apaan sih, sampai nyuruh fifi kesini, dia kan masih sakit ma?”
“sakit? Ohh fifi masih sakit?”

Aku menelan ludah
Tiba-tiba aku bingung sendiri..
Duh masih pakai baju tidur kumal gini lagi..
Duh…rambutku berantakan..
Mungkinkah fifi mau kesini?
Kulihat mama curiga dengan gerak-gerikku.

“duh anak mamaaa….terlihat sekali kalau sedang folin in lov hihihi..”
Asem, mama malah ngetawain aku!
“ahhh mama…nggak lah..mosok jatuh cinta sama fifi? Nggak mungkin lah…aku tuh Cuma malu kalau penampilanku berantakan kayak gini”ucapku gelisah
“malu apa maluuuu? Hayooo malu apa maluuuuu…ihhh punya pacar nggak dikenalin ke mama?” mama mengerling menggodaku
Asem! Bikin wajahku merah padam saja.
“mamaaaa…fifi tuh lagi sakit, ini semua gara-gara temen frans tuh yang gebugin dia sampai masuk rumah sakit..makanya frans nyesel banget”

Mama langsung berdiri marah
“apa frans…fifi itu di gebugin?”
“iya maa?”
“siapa yang gebugin…edan po gebugin…di keroyok gitu?
“Iya ma, ampe nggak bisa jalan, yang ngeroyok ya lima temen frans yang nganter frans kesini kemaren ma!” ujarku
“wahhhh..nyesel..bener-bener nyesel aku”
“kok nyesel gimana ma?”
“ya nyesel..kemaren nggak jadi ku kampak!” ujar mama tegas
“apa ? di kampak?”
“iya..mosok berani-beraninya ngetawain mama gitu, woow..mama langsung masuk kamar, ambil kampak mau kusobek mulutnya!”
“hahahhahaahaha….’ Aku tertawa ngebayangin temen-temenku pasti terbirit-birit melihat mama bawa kampak.
Yang kutahu, mama memang punya kampak, soalnya mama tuh pecinta berat serial dan novel wiro sableng.
Dan bulan lalu ketika ke jawa timur..mama menemukan kampak kecil mirip punya wiro sableng..hehehehhe aku yakin tuh, berapapun harganya pasti di beli kampak itu.

“frans kok bisa si fifi itu di gebugin”
“yaa sebenarnya bukan salah temen-temenku sih, soalnya sehari sebelumnya fifi tuh ninju frans pe berdarah gitu ma..jadi temen frans nggak terima,”
“hahh…fifi tuh njotos kamu gitu pe berdarah-darah gitu…weeee…emang manteb tuh calon mantu mama..pasti mirip mama..udah cantik tapi tetep bisa jotos cowok wooooww..makin suka tuh mama ama fifimu itu…”

Aku terbelalak kaget
Aku tertawa “hahahahhaha”
Jadi…selama ini mama berfikir fifi tuh cewek ya?
Hahahhahaha..

“kamu kok tertawa sih?” tanyanya menyelidik
“fifi tuh nggak cantik maa..”
“maksudmu tomboy gitu ya, mama seneng tuh cewek tomboy!”
“duh mamaaa…nggak tomboy..wong dia bukan cewek!”
“heh…jangan katain fifi bukan cewek ya? Sekarang tuh emang banyak cewek tomboy kayak fifi…mama contohnya!”
“bukaaannnn…fifi tuh cowok maaaa…”
“maksudmu…?”
“iya cowok..punya kontol gitu…”
“hah..kamu tuh bicara jorok lagi, awas yaa…maksudmu fifi tuh cowok tapi cantik gitu ya? Hiiiiii….amit-amiitttt….” Mama menaikkan pundaknya geli
“nggak..cowok biasa”
“ohhh..kamu kok kayaknya nyesel banget tuh fifi sakit di gebugin?”

Waduhhh…jangan sampai deh kalau mama tahu kalau aku suka fifi.
“yahh..gimana …yahhh gini maa..waktu itu frans nengok fifi di rumah sakit, trus lihat fifi parah..jadi nyesel banget gitu maa..”
“trus kamu mau bunuh diri gitu..kayaknya nggak masuk akal frans?”
“duh mamaaa…bukan itu saja masalah frans..”
‘trus apa lagi?”
“nggak..nggak bisa dibicarain dengan mama!” jawabku ketus
“harus bisa!, hayo..kamu punya masalah apa?”suara mama keras
“nggak bisa!” ujarku ketus
“yo wis..pokoknya kapan-kapan mama harus tahu masalahmu!” ujar mama nggak kalah ketusnya..

Tiba-tiba terdengar deru mobil di luar
“naaaaa..itu pasti si yudi pulang..pengen tau tampangnya fifi kayak apa?”
Tiba-tiba mama kleuar kamar
Otakku langsung kacau
Dengan cepat aku melompat dari ranjang dan langsung berlari ke kamar mandi
Cuci wajah cepat..
Sikat gigi cepat..
Pakai sabun wajah cepat
Cuci lagi
Gila deh..kok jadi grogi gini
Duhhhh…fiiii aku tak ingin kamu melihatku tak cakep kali ini.

“fraannnnsss…..” suara mama udah masuh kamar
Aku keluar dari kamar mandi
“ya gimana ma?”
Aneh mama kok senyum-senyum sendiri gitu…sambil main-main jemari gelisah
Aku mendekat
“mama ada apa?”
“duh franss…kamu kok nggak bilang kalau fifi tuh cakeeeeeepppp banget…arab dia ya? Duhhh merinding deh mama?”
Aku Cuma terbengong
Kumat deh genitnya mama

“mamaaaa…mama kok jadi genit gitu!”
“eh..mama tuh nggaa genit..tuh fifi membangkitkan gairah mama…duh frans..kamu kok ngga pernah bawa fifi kemari…ganteng banget..pokoknya mulai saat ini, tak bisa ke lain hatiii…”
‘maaaa…awas lho aku bilangin ke papa”
“hah…demi fifiku…aku nggak pa pa, lama mama ingin punya cowok arab”
“mamaaaaa…..”
Kali ini aku yang jewer telinganya mama.
Dan mama Cuma senyum-senyum sendiri kayak orang gila.
Duh..parah nih kalau harus saingan dengan mama dalam rangka perebutan si fifi..
Uhhhhh….















****LUTHFI*******

“tok…tok…tok….” Suara pintu di ketuk
Uh kalau untuk jalan…males banget.
Tetep saja aku berjalan pelan menuju pintu
Meninggalkan acara televisi yang sedang kutonton.
“assalamualaikuuuuummm” suara laki-laki dari balik pintu
“walaikum salaaaammmmm…” akupun berteriak

Kubuka pelan pintu
Dan sedikit kaget juga..
Ada lelaki tegap berbalut seragam satpam yang ketat.
Dia tersenyum ramah..
“maaf…apa benar ini rumahnya non fifi?”
“hmmm..bukan non, tapi fifi…ini saya sendiri…fifinya” jawabku tersenyum
Dia melongo kaget..
“ohhh..maaf..saya kira fifi itu nama cewek”
“oh nggak pa pa, banyak kok yang keliru gitu, oh ya…silakan masuk mas…”

Aku amati sejenak..
Aku belum pernah melihat orang ini
Tubuhnya tegap…tampangnya ganteng seperti cowok jawa pada umumnya

“maaf, kalau saya boleh tau, ada keperluan apa ya…anda dengan saya?” tanyaku
“ohh..kenalkan..nama saya wahyudi, saya satpam di rumah tuan sujatmiko, orang tuanya den frans teman anda, maksud kedatangan saya ke sini…hmmm…diutus oleh nyonya untuk menjemput anda ke rumah tuan kami”

Aku kaget
“menjemput? Maksud anda?”
Dia menunduk..
“hmmm…gimana yaa…tuan saya..den frans..sakit keras…sejak kemaren mengigau terus dan menyebut nama anda terus menerus…tuanku…ingin minta maaf sepertinya..”

Frans sakit?
Ahhh nggak mungkin lah..
Ini pasti jebakan.
Ini pasti jebakan
Ini sudah di skenario oleh frans agar aku bisa kesana…
Aku sendiri nggak tahu, apa lagi maksud frans memanggilku
Pasti ada maksud terselubung.

“hmmm..maaf mas..saya nggak bisa…maaf”
Dia menatapku tajam..
“napa mas?” tanyanya lagi.

Aku menarik nafas panjang..
“maaf mas…saya sendiri belum sembuh dari sakit, jadi kirim doa saja moga frans cepet sembuh”
“emangnya mas fifi sakit apa?”

Aku tersenyum kecut
“sakit karena perbuatannya frans”
“maksudnya?”
“saya dikeroyok oleh frans dan gengnya mas…dan…saya di rumah sakit sampai empat hari dan…sampai saat ini belum sembuh…menurut saya, jika frans ingin minta maaf, sebaiknya dia sendiri yang kesini, bukan saya yang kesana”

Dia kaget
“den frans ngeroyok anda?”
“iya”
“ohhh..maaf saya nggak tahu kalau ceritanya gini, Cuma tadi nyonya nyuruh saya kesini agar anda kesana, siapa tahu dengan kedatangan anda, den frans bisa cepet siuman”
“siuman?” tanyaku kaget
“iya…den frans tidak sadar sejak kemaren”
“owhh…dia sakit apa?”
“kata temen-temennya yang ngantar…den frans percobaan bunuh diri dengan nyemplung di kolam”
“bunuh diri?” tanyaku kaget
Dia mengangguk

Tapi sungguh aku tak percaya..
Skenario apa lagi sih, pakai ngarang-ngarang mau bunuh diri nih anak.
Sungguh tak percaya ahh..
Frans pimpinan geng, bunuh diri..
Nggak mungkin!!!

“gimana dik fifi?”
“maaf mas..aku nggak bisa”
“apa anda tidak memaafkan kesalahan den frans?”
“sudah kumaafkan…sebenarnya udah nggak ada masalah lagi kok, tapi beneran…aku nggak bisa dan nggak mau menemui den frans mu maaf ya…”

Kulihat mas wahyudi enarik nafas panjang
“napa mas…?? Mohon…luangkan waktu sebentar saja untuk den frans…saya..saya sungguh prihatin dengan kondisinya…semalam dia belum sadar mas”
“maaf..nggak bisa mas, maaf…sudah kutetapkan dalam hati…saya tak mau menemui frans lagi” ujarku tegas

Jujur…
Aku tak mau ketemu frans lagi
Mungkin traumaku sudah menggunung…

Tiba-tiba pintu terbuka
Kulihat kak rizal masuk…baru pulang kuliah sepertinya.
“ohhh…ada tamu to?” ujarnya melihat ada tamu
Dia langsung duduk
“fii kok nggak dibuatin minum to?” tanyanya basa basi
“hmm..oh nggak pa pa, nggak usah repot, lagian dik fifi kan lagi sakit, anda siapa ya?”
“ohh saya rizal…kenalkan saya kakaknya fifi”
“ohhh…saya kesini sebenarnya amu mengajak dik fifi menemui den frans, den frans kemaren mau bunuh diri dan sampai tadi pagi belum siuman…dia manggil-mangil fifi gitu”

“frans bunuh diri?”
“iya mas”

Aku langsung berdiri..
“sekali lagi maaf mas wahyudi, saya tidak bisa menemui frans..maaf..anda saya tinggal, saya mau istirsahat dulu”
“ohhh iya…silakan istirahat.

Kutinggalkan kak rizal dan satpam itu
Entahlah..inget frans dadaku jadi sesak saja
Aku pengin tiduran atau mungkin malah tidur di kamar

Dan…telapak tangan mencengkeram pundakku
Aku menoleh..
Kak rizal..
“fii”
“iya kak”
“emangnya sudah sedemikian benci kamu terhadap frans ya?”
“iya” ucapku dingin..”aku tak mau ketemu frans lagi!”

Kak rizal mengambil nafas panjang
“fii..paling tidak datanglah ke rumah frans…siapa tahu dengan kedatanganmu mempercepat kesembuhan dia”
“nggak! Aku tak ingin ketemu frans kak, udah kak…saya mau tidur dulu”

Aku masuk kamar
Kurebahkan tubuhku di atas ranjang
Kupejamkan mataku..
“frans…aku benci kamu dengan sebenci-bencinya…”bisikku dalam hati
Terus kupejamkan mataku
Aku ingin menghapus seluruh kenanganku bertemu dia..
Jika benar dia bunuh diri..moga beneran terbunuh…
Akhhhh…frans aku benci kamu..

Dan…
Kudengar deru mobil mas satpam wahyudi meninggalkan rumah ini
Akhh…lega sudah..
Aku menang..aku menang frans…
Franss…skenario apapun takkan mempan!
Aku tetap tak akan memaafkanmu….
 Laporkan  Kutip ·  Kesal  3Suka













*****RIZAL*****


Sebenarnya ini sangat tak terduga..
Aku ke rumah frans
Mungkin aku nanti akan mengenal frans
Sosok yang telah membuat adik kesayanganku sakit
Dan…
Ada baiknya pula, jika aku mengenalnya, mengenalnya lebih jauh lagi

Di sisi lain sudut hatiku…ada perasaan penyesalan yang sampai saat ini sulit untuk kuhapuskan.
Penyesalan yang selalu menyesakkan dadaku
Penyesalan yang mungkin tak hilang di makan usia hidupku.
Bahwa…
Aku telah melakukan tindakan keji terhadap frans..
Tindakan yang tak pantas
Tindakan buruk..
Pemerkosaan..
Walau semua itu kulakukan atas nama dendam.

Dan…mobil yang membawaku telah sampailah di kawasan elit di kawasan semarang atas.
Kawasan di mana aku pernah menjebak frans.
Di sampingku sang satpam yang luarbiasa etos kerjanya.
Dia mau saja di perintah ini itu oleh boss nya.
Bahkan rasa empatinya yang luar biasa terhadap bossnya telah mencuri hatiku.
Aku menyerah mewakili fifi untuk datang menemui frans tas ‘rayuannya’

Heran saja..
Sangat heran
Si frans yang luar biasa wibawa di mata teman-temannya ternyata ‘lemah’ juga.
Menurutku jiwa remajanya masih sangat labil
Dan…
Entahlah…ada rasa iba menyelimuti hatiku untuk ‘sedikit membantunya’

Mobil memasuki halaman rumah..
Woww..hebat..ini rumah atau rumah?
Rumah yang besar yang tertutup rimbun pepohonan di sekelilingnya
Di sampingnya terdapat garasi besar..
Rumah lantai dua yang mewah

Mobil berhenti tepat di teras dengan tiang bulat ukuran besar
Di samping kami ada pintu lebar dengan beberapa undakan di depannya.
Sesosok wanita ramping bersanggul menyambut kami
Aku yakin…itu maminya frans.

“ohh..silakan masuukkkk…” ujar wanita itu ramah menyambutku
menyalamiku dengan penuh kehangatan.
Kulihat sekilas…wanita cantik dengan sanggul dan make up rapi
Sungguh wanita kelas tinggi, di rumah saja merias wajah.

Aku masuk ke ruang tamu yang lebar dengan sofa mewah di dalamnya
Sungguh aku kikuk bertamu di rumah mewah seperti ini.

Dengan langkah cepat mamanya frans masuk ke dalam..
Ku dengar teriakannya “fransss….”
Aku menghela nafas panjang
Tak lama setelah itu, muncul ibu-ibu berkebaya menyajikan secangkir minuman dan cake.
“monggo..silakan diunjuk” ujarnya sopan
Aku mengangguk
Kuseruput pelan kopi susu ..hangat menyelimuti tenggorokanku.
Ingin kuambil cake di piring porselen putih itu, tapi hatiku menolak
Males…serba kikuk bertamu di rumah mewah seperti ini
Aku tak terbiasa dengan keadaan seperti ini.

“eh..mas…silakan diminum dulu” mamanya frans muncul dari ruang tengah
“makasih…” ujarku tersenyum basa basi
“ayooo..diminum…sama …dicicipi tuh cake buatan sendiri kok..ayoo silakan jangan malu…frans sedang di belakang”
“ohhh…makasih..”
Sungguh aku kikuk
Apalagi wanita ini seperti mengamatiku dari ujung kaki sampai ujung rambut
Aku seperti di telanjangi di hadapannya.

Beliau masih saja tersenyum manis
Sungguh mamanya frans sangat beda dengan frans
Beliau wanita yang hangat dan ramah

“hmmm…anda sepertinya arab ya?” tanya mengagetkanku di sela-sela aku makan cake
Aku kaget..
“kok tante tahu kalau saya ini arab?”
“ohhh..kelihatan kok, kelihatan banget anda ini arab”
“iya tan…papa mama memang dari arab, tapi kami sudah disini sejak ratusan tahun lalu kok..jadi sama saja…saya ini orang jawa kok tan”
“akhhh…tetep beda dengan jawa…orang arab kan ganteng-genteng…”dia tersenyum lebar dengan sorot mata mengerling
“iya tan kebanyakan orang arab ganteng, kecuali saya tan…saya jelek kok”
“akhhh…anda merendah…anda ganteng juga kok, banget…”
“akhhh tante…jangan gitu…tante juga cantik kok” sekedar basa-basi
“cantik? Akhh nggak lah…saya tuh dah tua mas”
“nggak lah…mosok tua? Tadi saya pikir tante ini kakaknya frans lho?”
“ouwww..yang bener? Ouwww anda ini pandai juga merayu tante-tanteee ihhh” jawabnya sambil tersenyum lebar
“beneran tan…tante terlihat masih muda…nggak keliatan lah kalau tante ini mamanya frans..beneran!” ujarku dengan mata menggoda
“aduhhh..mas ini bikin saya gimanaaa…”
“beneran…tuh kulit tante saja masih kencang gitu..pasti rajin perawatan ya tan?” godaku lagi
Wahhh…seneng juga godain tante-tante
Wajahnya mama frans jadi merah delima hahahhaha

Kedua telapak tangan mamanya frans memegang kedua belah pipinya
Dan menjulurkan lengannya seperti menunjukkan kepadaku
Dia sambil senyum-senyum
“ahhh…mas ini tau saja kalau saya sering perawatan kulit..’
“iya…kulit remaja saja kalah dengan kulit tante…”
“aduhhh mas iniii…”

Dia masih saja senyum mengamatiku
Kembali aku kikuk
Uhhh…dasar..matanya mulai genit.

“tan…frans di mana ya? Boleh aku menengoknya?”
“ohhh…silakan..di kamar tengah…silakan aku tunjukkan”
“makasih…gimana kondisinya tan?”
“udah baikan kok, kemaren sehari nggak siuman…makanya saya ngundang anda kesini, sekarang udah baikan”

Sampailah kami di ruang tangah yang lebar
Ini mungkin ruang keluarga
Ada tv flat besar diujung ruang
Dengan permadani halus terhampar di depannya

Kami menuju sebuah ruang kamar di samping televisi
Pintu terbuka..
Dan…
Kulihat frans sedang duduk bersender di sisi rajang dengan selimut menutup setengah badan
Kurasakan pertama..sejuk ac menyelimuti ragaku

Dan sepertinya frans kaget melihatku
Matanya setengah melotot
“mas rizal??”
Aku tersenyum
“iya frans..maaf fifi nggak bisa kesini, soalnya dia masih sakit”
“ohhh…nggak pa pa mas”
“kok mas rizal..jadi..jadi..dia bukan fifi ya?” mamanya frans kaget
“iya tan…maaf, saya belum ngenalin diri..nama saya rizal tan, kakaknya fifi, tapi kami sudah kenal akrab dengan frans kok”

Dan mamanya frans masih juga mengamatiku sambil berdiri mematung
“ohhh pantesan..keliatan lebih dewasa dari anak sma gituu…ganteng banget lagi..”
“ahhh tantee…sejak tadi muji terus”
“maaa jangan malu maluin gitu dong…uhhh” frans merajuk
“nggak pa pa frans..memang mas rizal ini ganteng kok…tapi teteplah paling ganteng ya kamu frans..”
“uhhh mama mulai deh” frans cemberut.

Aku duduk di sofa samping ranjang
Mamanya frans ikut juga duduk di sampingku
Tubuhnya seperti sengaja menempel di sisi tubuhku
Kuhirup bau farfumnya…
Gila di rumah saja wangi banget gini mamanya frans.

Kuambil telapak tangan frans..
Kuremas pelan..
“gimana keadaanmu frans?” tanyaku pelan
“baik mas”
“aduhhhh….pakai acara remas-remasan..bikin ngiri deh” tiba-tiba mamanya frans nyeletuk
Aku kaget
Dan langsung kulepas telapak tangan frans
“ahhh tante…sebenarnya pengen meremas tangannya tante..tapi takut…entar dimarahi papanya frans hehehehe” jawabku menggodanya

“nggak lah…sini!” jawabnya
Kulihat frans melotot kaget
Diambilnya telapak tanganku dan di letakkan di pangkuannya
“ouwww..jari-jarinya besar-besar dan panjang..ouwww pasti anunya juga besar panjang nih”
ujarnya menggodaku
Gila nih tante…bikin aku salting

“maamaaaaa……jangan malu-maluin frans dong”.
“eh frans maksud mama..pasti jempol kakinya juga besar panjang gitu lho” ujar mamanya frans sambil melirikku.
Uhhh bikin aku keringetan ini orang…
Aku Cuma tersenyum saja..

“aduh anda itu jangan senyum-senyum terus…entar kalau aku masuk icu tanggung jawab lho, senyum anda manis banget..bikin gula darahku naik hehehehe”
“waahhhh tante ini pinter juga bikin gombalan” jawabku kembali tersenyum.
“eh…aduhhh nih lengannya banyak rambutnya…duh…pasti di lain tempat rambutnya juga banyak ahhh…” rayuanya lagi..
“mamaaa…keluarr….keluar kamar maaa…” frans kali ini berteriak kencang membuatku kaget
“duh frans…kamu nih, mama baru seneng malah di suruh keluar”
“nggak pa pa frans..aku nggak pa pa kok” ujarku menenangkan
“maaf ya mas rizal…soalnya mama tuh lagi masa puber ke lima jadinya ngomongnya ya kayak gitu …maaf ya..”
“eh..frans! enak saja ngatain mama lagi puber…”

Mamanya frans langsung berdiri
“udah ah maa…mama keluar kamar! Frans Cuma mau berdua dengan mas rizal”
“ya udah mas rizal…anggap saja ini rumah sendiri jangan sungkan ya…eh, dan mohon di maklum frans itu galaknya minta ampunnn….itu minumannya biar saya bawa kesini ya?”
“nggak usah tantee..biar nanti saya ke ruang tamu lagi…” jawabku sanbil tersenyum

Sambil tersenyum mamanya frans keluar dari kamar
Dan kudengar pintu kembali tertutup dengan suara sepatu mamanya frans yang meninggalkan kamar.

Kembali ku tatap frans
Wajahnya masih pucat
Kuambil lagi telapak tangannya
Dan kuremas pelan, ada rasa iba menyelimutiku
Entahlah rasa bersalahku kembali muncul
“uhhh mas rizal ternyata genit juga”
“lho kok genit?” jawabku kaget
“nih…gara-gara di rayu mama ya…nih tanganku di remas-remas terus”
“ouhh…” aku kaget
“hehehhehee” frans tertawa geli melihat wajahku
“gimana kabarmu frans..”
“uhhh” frans cemberut
“kok uhh”
“ya iya lah..tadi kan dah di tanyakan..sekarang tanya lagi”

Langsung aku menggaruk-garuk kepala
Dasar..
Gara-gara mamanya frans semua jadi kacau.

















*****FRANS******


Sungguh aku tak menduga yang datang ternyata bukan fifi tapi mas rizal
Entahlah…aku jadi ingat peristiwa pemerkosaan terhadap diriku
Dan seketika ingatan itu hilang sudah kali ini…
Kesan angker mas rizal ketika di kamar itu hilang sudah
Tidak ada lagi wajah kejamnya
Yang ada sekarang…
Senyuman..
Sorot mata memancarkan kelembutan
Dan…
Dari jarak dekat…
Baru kusadari..
Mas rizal ganteng!
Bener kata mama
Mama memang jeli dalam melihat cowok ganteng.
Dan harus kuakui..kesan arabnya mas rizal sangat kental
Hidungnya yang mancung..
Bibirnya yang penuh dan…
Alisnya …tebaaaallll…
Akhhh,….aku telah melihat keseluruhan dari dari tubuhnya.

Dia sekarang duduk di sampingku
Seperti biasa…dia senyum-senyum
“napa senyum-senyum mas?” tanyaku menyelidik
“akhhh nggak, Cuma inget…tuh mamamu lucu banget, mosok orang kayak aku di katain ganteng”
“iya..heran juga..maklum, mama kan matanya udah minus jadi liat orang jelek kayak mas rizal dikatain ganteng”
“hahahahhaha” dia tertawa menampilkan gigi-giginya yang putih dan rata.

Tiba-tiba wajahnya mendekati wajahku
Dia senyum-senyum…
Nafas segarnya menyapu wajahku
“hayooo..jelek apa jelek?” godanya sambil mengerling
“hehehehehe..mas rizal..udah ahhh…” aku mendorong wajahnya hingga menjauhi wajahku.
“hahahhahaha…kayaknya kamu saja yang bilang aku jelek tuh”
“iya..emang jelek kok”
Dia menghela nafas panjang
“yo wis deh….aku memang jelek kok”
“ihhh ngambek!” godaku

Dia keliahatannya bener-bener ngambek kayaknya
Jadi terdiam,,,
“duhhh…ya udah deh…mas rizal emang ganteng….”
“hahahhahahaha…nah tuh kan..”
“ihhh dasar…!”
Aku bangkit kupukul pelan pundaknya.

Entahlah..tiba tiba tawa bahagiaku muncul secara mendadak
Ingin sekali aku marah atas kejadian kemaren ketika aku di perkosa
Ingin sekali aku membencinya
Tapi tiba-tiba semua lenyap..
Semua kebencian lenyap sudah..
Aku paham kok, mas rizal tak sekejam itu
Dia hanya membalas perlakuan kelompokku atas fifi
Dan…
Aku memakluminya.

“eh frans..kamu harus jujur..jawab pertanyaanku ya?” tanyanya tiba-tiba dengan wajah serius.
“ya…mau tanya apa? Serius amat!”
Dia terdiam sejenak..
“hmmm..kemaren kamu mau bunuh diri kenapa? …hmmmm…apa…apa..karena…hmmm…ada hubungannya dengan peristiwa kita kemaren?”
“peristiwa apa?” tanyaku pura-pura sambil senyum
“frans…kali ini aku serius! Jika karena benar karena peristiwa kemaren, maka orang yang paling merasa bersalah adalah aku ….”

Aku terdiam..
Bingung juga menjelaskan apa dan bagaimana
Sungguh..peristiwa aku ingin mengakhiri hidupku…seperti di luar kesadaranku
Sebuah peristiwa yang muncul secara tiba-tiba tanpa rencana
Dan ..kini baru kusadari…banyak pihak yang akan menyesal jika aku benar-benar mati.

“mas…aku dah mencoba…mencoba dan terus mencoba lupakan peristiwa itu..tolong jangan ungkit lagi…aku paham…kamu lakukan itu karena emosi sesaat kan?” jawabku lirih..
Mas rizal mengangguk pelan…
Aku sadari..pasti mas rizal sangat menyesal sebagaimana penyesalanku terhadap iwa.

“Terus alasanmu apa sampai kamu mau bunuh diri?” tanya mas rizal lagi
Aku menarik nafas panjang
“nggak ada alasan!” jawabku singkat
“nggak mungkin! Nggak mungkin cowok sesempurna kamu, bunuh diri tanpa alasan”
“sempurna?”
Mas rizal tersenyum..
“kamu nggak menyadarinya ya? Kamu tuh anak tunggal…anak orang kaya..wajahmu ganteng…orang tuamu sangat menyayangimu..bahkan kulihat pembantumu juga..kamu punya geng yag sangat setia..kurang apa coba? Trus tiba-tiba kamu ingin bunuh diri..pasti ada alasan!”

Aku terdiam
Aku benar-benar bingung mau menjelaskan apa
“mas..boleh aku tanya?”
“ya” jawab mas rizal singkat
“menurut mas rizal…aku homo atau bukan?”
“maksudmu homo pecinta lelaki gitu?”
“ya”
“hmmm..aku nggak tau..kayaknya kamu bukan homo lah, kamu kan punya cewek juga to?”
Akhh….tiba-tiba aku merasa begitu bahagia
Menurut mas rizal aku bukan homo
Dalam hati aku bersorak..”yess!”

“mas boleh tanya lagi nggak?”
“ya..”
“menurut mas rizal…mas rizal sendiri homo atau bukan?”
Mas rizal tersenyum…
“nggak tau” jawabnya singkat
“kok nggak tau sih…menurutku mas rizal itu homo lah..mas rizal kan sudah nyodomi aku”
“bukan berarti aku homo lah…aku juga sering ngeseks sama cewek kok…dan….”
Mas rizal terdiam
“dan..apa mas?” tanyaku penasaran
Wajahnya mendekat ke wajahku
Dia berbisik..”dan…ngeseks dengan cewek ternyata lebih enak daripada nyodomi kamu…”
Aku terbelalak kaget…
“berarti..?” ujarku bingung
“ya berarti…aku nggak peduli aku homo atau bukan” jawab mas rizal mantab.
Aku Cuma tertegun
Masih bingung juga dengan pemikiran mas rizal.

“udahlah..kembali ke pertanyaan awal…napa dan alasan apa kamu ingin bunuh diri, ayo jawab!”
“ya itu tadi mas”
“itu apa?”
“aku berfikir aku itu homo…aku…aku kan malu kalau aku ini homo…duh mending mati saja deh daripada jadi homo”
“hahahhahahhahaha….”mas rizal tertawa
“uhhh malah diketawain’ aku cemberut

Mas rizal menarik nafas panjang
“oke deh..aku tahu masalahmu sekarang”
“ya udah..berarti mas rizal memaklumi kan kalau aku sampai mau bunuh diri?”
“nggak!”
“lho kok nggak ?”
“ya nggak lah…mosok Cuma kamu menganggap diri kamu homo terus kamu mau bunuh diri…dangkal amat pemikiranmu…”
“yaaa..gimana lagi mas…aku tak tahu jalan keluarnya je, bingung banget, takut jika mama atau papa sampai tahu..takut jika semua orang tahu…takut jika…”
“udahhhhh….”

Aku cemberut
“uhh mas rizal ini, malah nggak bantu memecahkan masalahku”
“weee lah…kamu tuh nggak punya masalah…dengar ya frans..dengar baik baik yaa….oke”
“yup oke…” jawabku semangat
“kadang hidup kita jadi sulit karena kita mempersulit diri kita sendiri”
“maksud mas rizal?”
“yaa..kadang kita terlalu berfikir negatif pada diri kita sendiri, contohnya gini…kamu tuh belum tau diri kamu homo atau bukan tapi kamu sudah memvonis kalau kamu homo dan parahnya lagi…kamu sudah berfikir ke depan dampak dan akibatnya jika kamu ini homo..padahal ini kan jika…”

“lha terus jika emang ini benar gimana mas?”
“hehehehehe…aku tuh tipe orang yang paling tidak suka mengelompokkan diriku dalam sebuah kelompok kelompok…contohnya..aku ini kelompok orang arab, atau aku kelompok orang kaya..atau aku tuh kelompok orang homo…bikin ruwet..males akhh…yang jelas aku jalani hidupku apa adanya diriku..andai aku sukanya dengan cewek..okey lah..nggak ada masalah…andai aku sukanya dengan cowok okey lah..nggak ada masalah juga…emangnya napa? Yang penting ke depan aku bisa jadi orang yang bermanfaat bagi diriku maupun bagi orang-orang yang kusayangi”

Aku terdiam mencoba mencerna penjelasan mas rizal
“jadi baiknya aku gimana?”
“frans..kamu masih muda..jalani saja hidupmu…jalan ke depan masih panjang..mulai sekarang jangan pedulikan lagi..kamu homo atau bukan..jika kamu suka cewek sayangi dia jika kamu suka cowok..sayangi dia…jangan persempit diri kamu sendiri dalam kelompok-kelompok yang bikin kamu merasa tersisih dari yang lainnya”
“maksud mas rizal tersisih gimana?”
“ya iyalah..kalau kamu berfikir kamu itu homo..kamu akan berusaha bergaul hanya dengan orang-orang homo saja..kamu akan menyisihkan dirimu dari orang-orang lain yang kamu rasa tak sepaham denganmu..secara otomatis kamu akan menyisihkan dirimu sendiri dan mempersempit pergaulanmu..”

Aku mengangguk..
Entahlah untuk kali ini aku setuju
Aku lega sekarang..

“lagian frans..untuk tahu diri kita homo atau bukan..tidak dapat disimpulkan hanya dari tindakan sesaat..misalnya gara-gara nyodomi langsung menyimpulkan kalau homo, atau gara-gara ciuman dengan cowok langsung nyimpulkan kalau homo, nggak bisalah”
“terus terang…sampai saat ini aku masih takut mas rizal kalau aku ini homo…sepertinya dunia hancur kan?”

Mas rizal tersenyum
“napa takut? Selama kita tidak mengganggu orang lain..selama kita masih berguna bagi orang-orang terdekat kita..kita nggak perlu takut..makanya frans..mulai saat ini, kamu harus belajar..jangan berkelahi lagi seperti kemaren..nge-gang tak ada gunanya..kedepan kamu harus raih cita-cita kamu..jadi nanti tumbuh rasa percaya dri kamu jika…hmmm…kesimpulan akhir kamu..jika kamu misalnya homo…jadi entar kamu bisa teriak’nih walau aku homo..aku bisa berprestasi dan berhasil dalam hidup…hebat kan?”

Aku mengangguk sambil tersenyum
“boleh tahu…napa kamu berfikir kamu itu homo?”
“nggak boleh” jawabku mengerling
“ayolah…jujur saja pada kak rizal, atau gara-gara aku sodomi ya?”
“bukan lah…”
“trus apa?”
“hmmmm…saat ini aku suka pada seseorang…dan dia cowok mas”
“hihihihi…asyik tuh”
“uhh” ucapku cemberut
“boleh tau siapa dia?”
“yeeee..rahasia lah” aku tertawa lebar

Tiba-tiba wajah mas rizal kembali mendekat ke wajahku
Sangat-sangat dekat..
Dia berbisik sambil senyum
“aku tau siapa cowok itu..”bisiknya lirih
“siapa?”tanyaku lirih sambil senyum
“namanya pasti..hmmmm…aku tahu lah..”
Wajahku memerah pastinya
Jangan sampai deh mas rizal tahu kalau aku suka fifi adiknya
“ahhh sok tau..coba siapa mas?”
“namanya..pasti..er..i..zet…a..el..riiiiizal..iya nggak”jawabnya sambil mengerling nakal
‘weeeeeee…ge errrrrrr…salah woiiii..” aku menjerit

Aku meloncat sambil kukilik-kilik perutnya..
“hahahahhahahaha….’ Mas rizal tertawa kegelian

Tiba-tiba pintu terbuka..
Mama muncul..
“wahhh kalian pada ngapain? Duh mesranya?” mama teriak sambil tersenyum
“mamaaa…masuk nggak ketuk pintu dulu’
“tantee…ahh maaf yaa..kalau bikin gaduh, nih frans nakal tantee..”jawab mas rizal sok di manja-manjain.
“hehehehhe..iya tuh..frans memang nakal..makasih ya mas rizal..sudah bikin frans tertawa hari ini”
“ahh nggak masalah kok tan…biasalah..kami sering bergurau”
“nahhh frans…ajak mas rizal makan siang..tuh sudah mama siapin khusus untuk tamu paling ganteng di rumah ini…sate kambing! Biar tambah joss!”
“hahahahhaha..tante bisa aja” mas rizal tertawa
“mamaaa…mulai tuh genitnya” aku cemberut

Aku bangkit..
Kutarik lengan mas rizal menuju ruang makan
Entahlah..aku amat bersyukur mas rizal datang kemari
Hatiku benar-benar plong saat ini
Mulai sekarang aku takkan lagi memikirkan diriku homo atau bukan.

*********


Udah jam 4 sore..
Tubuhku benar-benar bugar kali ini
Udah mandi air hangat..
Udah wangi lagi
Dan sedang menonton tv sambil santai tiduran di ranjang

Mas rizal sudah pulang dan di anter oleh mas yudi
Aku kembali menarik nafas panjang
Rumah sedemikian sepi
Mama pergi keluar rumah..katanya mbok biyah mama ke mall
Ahhh biasa lah ibu-ibu sukanya ke mall
Ataukah mama ikut mas yudi nganter mas rizal dan nginep disana ya?
Hahahahhaha..bisa-bisanya mama tertarik sama mas rizal.
Tapi kuakui..mas rizal memang cakep kok

Ada satu kalimat mas rizal yang masih menggangguku
“lagian kalau kamu homo tidak dapat di simpulkan dari tindakan sesaat..perlu pembuktian”
Masih ingat betul kata-kata itu
Terus..jika kali ini aku suka fifi..apa aku dikatakan homo ya?
Duh..kembali deh…bingung
Udaaahhhh jangan dipikirin lagi, mau homo ke..mau normal kek…cuek dah…

Dan..hahh..aku punya ide sekarang
Mataku berbinar…
Aku langsung bangkit membuka pintu
“mbokk..mbok biyaaahhh” aku berteriak keras
Mbok biyah muncul
“ya den ada apa?”
“tolong panggil mas yudi kesini, nggak pake lama ya..suruh langsung masuk kamar”
“iya den”

Aku kembali masuk kamar
Duduk di sisi ranjang dengan senyum mengembang

Tak lama mas yudi muncul ..
“den frans manggil saya?”
“iya mas..masuk dan kunci pintu mas”
“iya den..suruh mandiin lagi ya den..kok kunci pintu?” tanyanya sambil mengunci pintu
“weee..aku dah mandi kok”
‘trus..suruh apa den..suruh meriksa ambiyen lagi ya den?” tanyanya lagi sambil mendekatiku dengan sopan.
“nggak lah..udah sembuh kok ambiyenku” jawabku

Mas yudi masih berdiri menunggu perintahku
“trus ?” tanyanya lagi kebingungan
“kamu dah makan mas?”
“udah tadi…”
“hmmm…duduk disini mas…aku ada perlu”

Dengan kikuk mas yudi duduk di sofa panjang tepat di depanku
Aku berdiri mengambil kain panjang
“mas…mas yudi akan kubuat enak..tapi sebelumnya mas yudi harus janji ya..mas yudi harus patuh..gimana?”
“kok patuh..emang saya suruh ngapain den?”


Aku tersenyum
“pokoknya patuh..mas yudi nggak akan kusakiti’
“ya udah den..saya manut…” jawabnya lugu

Aku ke belakang tubuhnya
“mas yudi matanya akan kututup kain yaaa..biar surpris gitu mas”
“waaa…mau di kasih hadiah ya den”
“yaaa..boleh dikata gitu lah” jawabku sambil senyum

Kututup mata mas yudi dengan kain sehingga tak lagi bisa melihatku
“udah nggak bisa lihat kan?”
“iya den..gelap..”
“oke..sekarang sambil duduk..mas yudi copot celana” ucapku pelan
“apa?” mas yudi kaget
“copot..celana!”
“den..mau ngapain?”
“patuh..patuh…copot celana!”
“den..aduhhh..aku kan malu den”
“jangan malu..mata kan udah kututup, mosok malu…”

Dengan pelan mas yudi membuka ikat penggang..restliting…dan pelan memelorotkan celananya
Aku menunggu dengan menahan nafas.
“den mau meriksa kalau cd yang den frans beri kupakai ya?”
“nggak kok”
“kupakai selalu kok den?”
“apa? Kamu nggak pernah ganti cd?”
“heheheheh..halah nggak ganti kan nggak pa pa den..wong nggak ada yang tau kan? Cd kan di dalam”
“waduhhhh…jorok!”

Celana mas yudi udah di lantai
Benar saja..dia masih memakai cd biru pemberianku
Uhhh..nggak pernah ganti, dasar satpam jorok!

“sekarang copot cd mu!”
“apa?”
“copot..”
“hah?”
“udahhh..cepetannn” ucapku tak sabar

Dengan cepat dia mencopot cdnya
Terpampanglah kontol mas yudi yang berwarna coklat tua
Lemas menggantung
Gede…
Jembutnya lebat banget
Pasti nggak pernah dicukur.

“sekarang lebarkan kakimu..”
“den..mau ngapain? Mau meriksa ambiyenku ya? Aku nggak ada ambiyen kok den?”
“sssttt..diem saja ya..pokoknya nggak boleh lagi bicara..kalau bicara..aku potong kontolmu”
“duh..apa lagi den…”
“sssttt…”
“ya..ya..ya…saya akan diem den…tapi jangan disakiti ya….”

Posisi duduk mas yudi sempurna..
Mengangkang lebar dengan kontol menggelanyut lemas di tengahnya

Pelan aku jongkok
Tepat diantara dua kakinya yang mengangkang lebar

Kuusap pahanya..
Paha yang kokoh dan berambut jarang
Kuselusuri pahanya
Kurasakan mas yudi sedikit menggelinjang

Sampailah pada kontolnya
Kuusap pelan kontolnya
Kuambil babyoil dan pelan kukocok..
Mas yudi mendesah keras..
“ahhhhhh…”
“enak kan…?” Aku mengguman
Mas yudi Cuma mengangguk
Kuusap-usap bola nya
Kukocok lagi dan terus kukocok…
Kontol mas yudi mengembang keras di genggamanku

Aku akan mengoral kontol ini
Dan pelan wajahku mendekat..
“aduhhhhh…….” Mas yudi menjerit ketika nafasku menyapu area kontolnya
Aku paham..dia pasti keenakan.
Dan….
Ougghhhh…bau banget..
Bauuuu…mungkin ini bau kontol ya?
Entahlah asing bagiku

Aku tak jadi untuk mengoralnya
Aku terus mengocok..
Dan dapatlah kulihat kontol yang besar panjang dan halus tanpa urat…
Keplanya mengkilat kemerahan
Lubangnya mengeluarkan tetes air bening
Dan..
Tubuh mas yudi mengeliat tak beraturan
Dia mendesah keras
Aku yakin gairahnya meluap-luap.

Akhhh..suahlah..
Akhirnya kulepas kontolnya yang masih tegak mengacung
Keras menantang langit-langit kamar

Aku berdiri..
Dan kembali ke belakang tubuhnya
Kucopot kain penutup matanya
Mas yudi melotot tak percaya dengan apa yang kulakukan

“udah mas….sekarang pake lagi celananya!” perintahku
Mas yudi bingung
“duh den…tanggung banget..kok nggak dikeluarin sekalian to den?”
“di keluarin apanya?”
“ya isinya to den..duhh..jadi pegel gini..wahhh nanggung banget den..”
“uhh keluarin sendiri sono”
“oke den..”

Dia cepat berdiri
Tanpa dipakainya celananya dia hendak melangkah
“eit..mau kemana?”
“ke kamar mandi den..mau ngeluarin”
“e…e…e…e…jangan di kamar mandiku..enak saja..di kamar mandi luar sana”
‘boleh ya den…”
“iya..”

Dengan cepat mas yudi memakai celananya
Dan setengah berlari dia keluar kamar
Aku tersenyum melihat jendolan besar di celana satpamnya yang ketat

Kembali aku rebah di ranjang
Pelan telapak tanganku masuk ke dalam celanaku..
Kuraih kontolku
Upss..masih lemas…
“YESS!”
Kontolku masih lemas….
Yess! Berarti aku bukan homo
Kalau aku homo pastilah kontolku ngaceng
Kalau aku homo pastilah tadi kuoral sampai puas kontol mas yudi
Yess!
Ini kesimpulan akhirku…
Aku bukan homo!
Aku cowok normal yang suka sama fifi
Aku cowok normal yang suka lelaki
Yess!
Aku bukan homo
Aku menarik nafas panjang …
Sangat lega rasanya….



















***KEJADIAN DI PAGI YANG TAK CERAH****

Pagi ini lain dari hari-hari sebelumnya
Sinar mentari pagi yang biasanya menyoroti kota semarang seolah malu bersembunyi di balik mendung yang angkuh.
Jalanan basah..
Tanah becek…
Dan…tetep saja menyisakan pemandangan kotor dengan bau selokan yang tak sedap.
Tapi toh…hati frans…fifi…rizal…david…dan mungkin seluruh penghuni kota ini tak seperti pagi ini.
Hati mereka berbinar…
Menatap hari dimulainya hari pertama minggu ini dengan optimisme hidup yang meluap-luap memunculkan asa seluas angkasa raya ini.



*****LUTHFI*****

Kulirik jam dinding..
Pukul 5.47 …
Masih pagi..
Tapi..
Badanku sudah sewangi melati atau mungkin mawar atau mungkin…semua bunga yang lain yang mengharumkan dunia selain bunga bangkai tentunya.
Sudah mandi..
Pakai parfum..
Minyak rambut..
Dan…
Wajahku terlihat dari pantulan cermin di depanku..
Perfec…
Akhh….semakin terlihat lain saja…
Uhhh…sampai kapan bulu-bulu ini tumbuh di wajahku
Aku iri dengan david yang mulus..
Kuusap pelan atas bibirku..
Hmmm…udah lumayan tebal
Kuusap dagu…
Udah tumbuh bulu juga..
Duh….
Bisa-bisa aku mirip gorilla beneran tuh
Aku takut mencukurnya
Katanya..kalau dicukur…bulu-bulu ini akan tumbuh semakin lebat

Kupakai seragam sekolah kesayanganku..
Hmmmm…seperti biasa..
Pantulan wajah dan seluruh tubuhku…perfec…sempurna…

Hari ini aku akan mengawali hariku dengan senyum yang sangat bahagia
Beberapa hari tak masuk sekolah serasa seabad lamanya
Hari ini aku akan bertemu dengan temen-temenku yang kusayang
Akhhh…moga masih bisa ketemu wajah dita yang memancarkan senyum manisnya
Dita…..????
Pa kabar dit?
Tega bener kau putusin aku…
Aku harus serapi mungkin..
Masih ada setitik harapan…
Moga di pagi ini ada setitik hati dita untukku.

Dan…
Yang lebih membahagiakan hariku pagi ini..
Aku takkan ketemu si bangsat frans…
Dia takkan mungkin masuk pagi ini dia kan lagi sakit..
Aku tahu dari kak rizal yang ternyata kemaren ke sana .
Uhhhh..tiba-tiba ada seulas senyum kebahagiaan dari sudut bibirku
Rasain tuh rasanya sakit…
Emang enak???

Aku beranjak dari kamar..
Menemui mami yang sedang sibuk membuat sarapan..
Kayaknya nasi goreng
Bau khas nasi gorengnya..hmmmm..luar biasa
Mami paling jago emang kalau suruh masak nasi goreng
Papi..udah berangkat tadi jam tiga dini hari..
Katanya ada order meubel di jepara…

“weeee lah…baru jam segini kok udah siap..sarapan dulu yaa..trus ini sebagian nanti untuk bekal daripada nanti kamu jauh ke kantin…kamu mau pakai telur ceplok atau udang?”
“hmmm terserah mi…udang boleh…”
Aku duduk di meja makan…
Kuminum sedikit air putih
Tenggorokanku langsung segar…
“nih….dimakan dulu…”
Mami menyodorkan sepiring nasi goreng panas di hadapanku
Uapnya memunculkan aroma yang menggugah selera makanku
“makasih mii…”
“hmmm oh ya..pesen papimu..kamu nggak boleh bawa motor sendiri…nanti biar dianter sama rizal”
“wahhh..emangnya kak rizal nggak ada kuliah pagi ini mi?”
“nggak ada..lagian kuliah paginya kan biasanya jam sembilan…masih cukup waktu, pulangnya tunggu jemputan yaa…”
“oke..trus kak rizal sekarang di mana mi?”
“tuh masih ngorok…tadi habis shubuhan langsung tidur lagi”

Mendadak tubuhku kaku…
Whatt!
Dasar kebo! Jam segini masih tidur.
Aku langsung berdiri…
“eee mau kemana? Habisin dulu makananya…” mami berteriak di balik dapur
“mau bangunin kebo dulu…”
Mami Cuma tersenyum

Setengah berlari aku menuju ke kamar kak rizal..
Dan…benar….
Dia masih tidur dengan pulasnya
Badannya yang tanpa baju meringkuk dibalik selimut yang sudah melorot sepinggang.
Aku mendekat..
“kaaaakkkkkkkkkkkk…” aku setengah berteriak
Nggak bangun juga
Kugoyang-goyangkan pundaknya..
Akhirnya dia terlentang tapi masih merem..
Gila neh tidurnya…
Gila lagi dadanya..
Menghitam penuh bulu…
Hiiiiiii…..
“kakkkk..bangun woiiii…bangunnnnnn…udah siang neh entar aku telat”
Dia masih juga diam..
Mati mungkin…

Dan tiba-tiba tubuhku ditariknya
Aku dipeluknya erat…
“weeeee…lepasinnnnn…lepasinnnnn” aku berteriak di dalam dekapannya
Bau badannya menyeruak…
Dasar!
“hehehheheehehhe…wangi bener adikku pagi ini?” suaranya serak sambil terkekeh.
“lepasinnnnn…”

Akhirnya aku dilepas
Aku langsung berdiri
Mengibas-ngibaskan bajuku yang berantakan
“kak rizaaalllll…dasar! Nih bajuku jadi kucel neh…dasar!” ujarku berteriak
“uuhhh jadi nggak wangi lagi….” Gerutuku lagi

Dia bangun…
“wweeeee lah..ini jam berapa to? Kamu kok udah pake seragam gitu?”
“tuh…” jawabku sambil menunjuk ke jam dinding
“baru jam enam kurang..kamu nyambi jadi tukang kebon sekolah ya? Jam segini lagi..”
“nggak peduli..cepet mandi langsung anter ke sekolah, pokoknya jam setengah tujuh harus nyampe”
“oke boss”

Dia bangun dengan lemasnya
Dan dia membungkuk…mengambil sesuatu di kolong ranjang
Aku Cuma mengamatinya
Dan…dia mengambil bola basket
Whatt?????..
“lho…mo basket di kamar mandi ya?”
“nggak..biar badan anget…basket bentar ya fi..paling satu jam…heheheheh”
“kak rizaaalllllll…” aku menjerit..

Dia Cuma terkekeh…
Berlari keluar menuju halaman belakang
Sambil teriak…”lima menit fiiii…”
Aku masih dongkol sambil berkacak pinggang
Ada firasat….
Kayaknya pagi ini akan kacau…..


*****FRANS******

“weee lah…pagi ganteng….pagi cakep…duh wangi amat…”
Mami langsung menarik tubuhku dan mengecup keningku
Dia masih tersenyum menepuk-nepuk pundakku.
“beneran pagi ini mau masuk? Kalau nggak masuk nggak pa pa…entar mama minta ijin pihak sekolah..”
“beneran lah..frans dah sehat kok”
“ya udah…sarapan dulu…tuh dah disiapin…eh bawa bekal ya…”
“bekal?? Nggak!..kayak anak playgroup saja!”
“nggak pa pa…lah…”
“nggak mau!” ujarku ketus
“ya udah..oh ya..nanti pulang sekolah mampir ke rumah mas rizal …si ganteng itu..mau nggak?”
Wajahku langsung berbinar..
Yess!
Berarti aku akan ketemu fifiku..
Ouhhh kangeeennnnn…lama banget nggak liat dia
Pasti tambah cakeeepppp…

“oke…mo ngapain ma…??”
“nih kemaren di mall mami beli brownies..ini untuk mas rizalku yaa…trus ini untuk temenmu…fifi itu..mama beliin buah..biar cepet sehat..
“wuihhhh….mama nih lagi lope…lope ama mas rizal kayaknya heheheheh”
“hush..mama tuh tau diri lah…sejak kedatangan si ganteng itu..kamu langsung sehat kayaknya..jadi ini sebagai tanda terima kasih kami”
“oke deh…., papa kemana neh..dah berangkat?”
“udah..katanya hari ini ada acara ke bandung, oh ya..kamu entar pakai mobil dianter sama yudi ya…soale kayak mau hujan gini, jadi nggak boleh kehujanan”
“wahhh..mosok dianter..nyetir sendiri ya?”
“nggak boleh…biar dianter!”

Ya udahlah..
Nyerah
Wajahku mendadak sedemikian bahagia….
Nanti ketemu fifi..hihihi…mama tau aja kalau aku sudah sangat ingin ketemu fifi.


*****DAVID****

“berangkat dulu pii….” Ucapku pamit pada papi
Papi menoleh..
Rupanya beliau sedang senam ringan..
Tubuhnya semakin tambun saja..
Beliau tersenyum sambil membenarkan letak kaca matanya

“pagi bener,,,”
“iya biasa..upacara pi..nggak boleh telat’
“okee..bentar buka tas kamu..papi mau cek..”

Kusodorkan tasku
Dan papi membukanya diatas meja

Biasa..
Ini rutinitas..
Papi selalu nomer satu dalam hal pendidikan anaknya.
Beliau ngecek satu-satu…buku dalam tasku sesuai jadwal hari ini.
Papi nggak ingin ada pelajaran yang tertinggal pagi ini.
“hmmm..tugas fisika sudah kamu kerjakan kan?”
“udah pi..”
“pe er…matematik gimana?”
“udah pi”
“ya udah…”
Kuambil kembali tasku
“kamu dah sarapan?”
“udah…”
“uang saku udah minta mami?”
“dah pi”
“motor dah dipanaskan?”
“dah”
“oke..met belajar…jangan lupa doa…papi ingin kamu sukses”
“ya pi..makasih”

Kusalami papi dengan mencium punggung telapak tangannya
Papi mengelus rambutku
“oh ya..jangan lupa pamit ama oma dan mami…di depan…”
“ya pi…”

Pagi yang cerah…menurutku
Walau mendung dan akan hujan
Tapi…
Hari ini hari istimewa..
Sang idolaku..
Fifiku…
Dia akan masuk sekolah hari ini
Dia akan menggantikan matahari yang tenggelam pagi ini tentunya dihatiku.




***RIZAL*****

Aku bersenandung lirih sambil mengguyur badanku dengan air..
Segaaarrrrr..
Kusabuni badanku..
Hmmmm…

Akhhh aku seneng pagi ini.
Aku akan ke sekolahnya fifi.
Beberapa kali aku ke sana sih..
Dan satu hal yang kusuka..
Ceweknya itu lho…cakep-cakep…
Dan…
Kalau aku kesana..
Pasti deh…
Banyak yang ngelirik genit
Atau..
Terang-terangan ngajak kenalan.
Gila tuh….pernah terbersit membawa salah satu cewek trus kubawa ke ‘kontrakan’
Ngeseks sepuasnya

Huhuii..
Tapi selalu kubatalkan..
Aku tak mau nama baik fifi tercemar di sekolah
Aku kan beda dengan fifi…
Dia terlalu idealis dan serius.

Kuguyur lagi tubuhku dengan air….
Tiba-tiba..”dok..dok..dok…dok..”
Suara pintu kamar mandi di ketuk
“woiii cepetaaannnnnn….” Teriak fifi
Aku tersenyum
“bentaarrr…seratus menit laggiiiii…belum putih neh kulitku” teriakku

Aku hanya tersenyum sendiri, membayangkan wajah fifi cemberut bagai kepala sepur pagi ini.


*****LUTHFI*****

Aku duduk di sofa ruang tamu dengan dongkol
Uhhh..kak rizaaalllll….cepetannn…
Waktu sebenarnya masih pagi sih..
Tapi aku benar-benar pengen cepet-cepet ke sekolah

“ting toongggg…”
“ting tonggggg…”
Suara bel pintu berbunyi

“fiii…ada tamu…di bukaaa”
Teriak mami dari ruang makan

Gila neh pagi-pagi buta gini ada tamu nggak tau diri, bikin kesel!
Dengan malas aku beranjak..
Menuju pintu
Dan pelan ku buka..

Mataku terbelalak…mungkin bola mataku jatuh ke lantai saat ini
Kulihat cowok di depan pintu dengan senyum-senyum yang di buat-buat..
Bikin mau muntah seketika…
“fransss….ngapain kesini hahhh?”
Dia masih senyum
“met pagi fifiiii….pa kabarmu???”
“BUUURRRUUKK!” jeritku
Langsung kututup lagi daun pintu dengan keras
‘braakkkk!”

Aku kembali duduk..
Gila neh ..
Mimpi buruk apa lagi ini?
Kok frans masih hidup?
Mungkin dia setannya ya? Menghantuiku gitu

“ting tongggg…”
“ting tongggg…”
“fiiiii…tuh buka ….ada tamu….” Teriak mami lagi.

Aku masih duduk beku..
Cepetan kak rizaaallll
Mandi kok lama amat sih…
Pasti sambil ngocok neh di kamar mandi..
Uhhh
Cepetan kak rizal..
Aku pengen kabur
Ada iblis di depan pintu

“ting tonggg….”
“ting tonggg…”
“fifiii..nggak sopan amat sih..ada tamu di diemi saja…”
Akhirnya mami muncul di pintu dengan wajah cemberut

Aku hanya diam
Tak berusaha menoleh ke arah pintu
Males banget lihat wajahnya

Dan…
Kudengar..
Pintu dibuka mami
“ehhh…monggo silakan…ehhh…aduhhh…kayaknya saya inget..ini kan putra bapak sujatmiko yang pengusaha itu kan? Ayoo dik silakan masuk..waduhhh..maaf ya rumah kami kotor gini”
“hehehe..tante kok tau ya..makasih tante…
“ayooo..silakan masuk…silakan duduk..fiii..ini lho ada temenmu..kok diem saja”

Kurasakan frans duduk di sampingku
Sengaja kayaknya..
Tubuhnya menempel di sampingku
Sengaja mepet kayaknya
Aku Cuma diem saja..
“fifiii….” Suara mami mendesis
“nggak apa-apa tante…maklum si fifi kan sedang datang bulan..jadi hawanya ya gini”
“hehehehhee..adik ada ada saja…”
“gini tante…saya kesini sengaja mau jemput si fifi..katanya kan baru sakit…biar naik mobil bareng saya tan….tuh mau hujan..kasian si fifi kalau keujanan….dan…ini tante dari mama..maaf karena kemaren tidak bisa nengok fifi’ suara frans merayu mami.

Aku kaget..
Kulihat mama menerima tas plastik berisi sesuatu yang tak kuketahui
Wajah mama langsung berbinar..
“aduhhhh kok jadi repot gini….wahhh makasih banget ini, waduhhh…fifi..ya udah kamu ikutan..dik siapa ini?”
“frans tante..”
“iya fii..kamu ikutan frans daripada keujanan…”
Aku mendongak kaget
Uhhh dasar mama..di sogok oleh-oleh gitu saja oleh frans langsung menyerahh

“nggak mau!!!!” aku setengah berteriak.
Tiba-tiba kurasakan lengan frans merangkul pundakku erat
Aku langsung menoleh..
Wajahnya amat dekat..
Dia masih senyum-senyum najis
“ayolah fii…daripada keujanan” rayunya
“nggggaaakkk!” aku mendesis

Mama berdiri marah
“fifffiii…mama nggak ngajarin kamu untuk bersikap seperti ini…pokoknya mama putuskan..kamu ikut mobilnya frans, bentar mama ambil bekal kamu dulu..maaf dik frans ya…”

Mama pergi ke ruang tengah..
Baru kurasakan…
Bau tubuhnya harum banget
Ini seperti sengaja
Dan..
Frans masih merangkul pundakku..
“lepasin frans,,,gila kamu”
“nggak!”
“lepasiiiinn”
Duh kurang ajar…pelukannya erat banget.

Akhirnya dengan terkekeh dia melepaskan pelukannya di pundakku
Aku langsung berdiri dan setengah berlari menuju ke ruang tengah manemui mami yang sedang menyiapkan bekal.

“udah selesai mi?” tanyaku
“udah nih…”
“emangnya dibawain bekal apaan tan?” tiba-tiba usara frans telah di ruang tengah
“hehh..nggak sopan..main nyelonong saja masuk ruang makan orang!” ujarku seketus mungkin
“fifi..nggak boleh gitu, ini dik frans..nasi goreng udang kesukaan fifi..” mami masih saja ramah terhadap frans

Sambil senyum-senyum kulihat frans mendekati mami
Aku benar-benar jengkel dengan kelakuannya
Sok cari muka lagi..bikin mual

“wahhhh kayaknya enak banget tan? Masih nggak tan? Aku juga pengen” rayu frans
“habis!” jawabku ketus
“e…e…e…jangan dengerin fifi, masih banyak kok dik frans…kalau dik frans mau, akan aku ambilkan…eh, mau dimakan disini atau dibawa untuk bekal dik?” mama ramah
Akhhh…mama pasti udah kena peletnya frans nih.
Bisa-bisanya sebegitu ramah terhadap frans..

“hmmm kalau dibawa bisa nggak tan…udangnya yang banyak yaaa…”
“ohh bentar yaaa..saya ambilkan, duh..tapi ngga enak lho rasanya..’
“pasti enak kalau tante yang buat..pasti enak”

Mami masuk ke dapur..
Aku masih duduk di kursi ruang makan
Frans senyum-senyum sambil melirikku..
Uhhhh

“uhh..malu-maluin..bekal saja minta!” ujarku nyindir
“nggak pa pa lah..ngirit uang jajan hehehehhe” jawabnya sambil masih melirik

Dan…
Kak rizal muncul dari kamar mandi hanya berbalut handuk sebatas pinggang
Sejenak frans kaget dan melongo melihat kak rizal..
“hah…frans..kapan kesini?”
“tadi mas…ini..mau jemput fifi..bareng dengan mobilku biar nggak keujanan…” jawabnya sambil senyum

Kak rizal kaget…
“wahhh…bagus lah… makasih ya frans..aku nggak jadi nganter fifi nih..”
“nggak…tetep aku dianter kak rizal…cepetan kak…pake baju..aku mo brangkat” aku menjawab
Kak rizal melongo sejenak

“zal..kamu nganter mami saja ke toko dan bantu-bantu mami..biar fifi sama dik frans..nih dik frans udah kusiapkan bekal untuk kamu..” mami tiba-tiba muncul dari dapur sambil membawa bekal untuk frans..
“ouwww..makasih banget tan…, ini dengan tempat nasinya kuminta gimana tante?”
“uhhh udah dikasih hati malah ngelunjak” ujarku ketus
“Cuma tempat nasi gitu saja …nggak pa pa lah..monggo kalau dik frans mauu..”
“miii..itu kan tempat nasiku..enak saja diberikan pada dia” aku protes
“halah…kamu ini, Cuma gini saja kok..gampang beli lagi..” mami masih tetep bela frans
“makasih ya tan..besok siapin lagi sarapan yaa…heheheh”
“akhhh…dik frans…”
“uhhh dasar perampok” ucapku ketus
“biarin..heheheheh’ frans terkekeh

Frans berdiri
“ya udah tan..mas rizal saya berangkat dulu yaa…ayoo fiii..”
Frans menyalami mami dan kak rizal
Aku sepertinya sangat berat untuk beranjak

Dan mami menyeretku…
Sambil berbisik di sisi telingaku
“fiii..kamu ini kenapa sih…nggak sopan banget tau!” suara mami mendesis

Kami menuju mobil yang telah terparkir di halaman
Sopirnya si satpam yang kemaren ke sini.

Dengan cepat frans membuka pintu mobil
“ayoo fii..silakan masuk…” ucapnya ramah.
Dengan berat hati aku masuk mobil
Kubanting pantatku keras di jok mobil

“ya udah tante..berangkat dulu yaa..oh ya tan…rencananya saya mau tiap pagi njemput fifi..boleh nggak tan? Gratis lah..’
‘aduuhhh makasih banget dik franss…” mami sedemikian ramahnya
“nggak mau!” aku teriak

Pintu di tutup..
Dan frans langsung duduk di sampingku
Badannya langsung menghimpit tubuhku
Dan..aku menoleh keluar..
Aku tak mau melihatnya

Hah…aku kaget..
Ternyata david muncul…dia memakai sepeda motor
Hah…vid kamu telat datangnya…

Kulihat david hanya terbengong saja melihat aku ‘diculik’ frans…

Dan..kurasakan telapak tanganku diambil…
Frans menempelkan bibirnya di telingaku
“makasih fii..”
Aku Cuma mendengus…
Dada ini serasa sedemikian sesak seperti tertindih batu sebesar gunung.


******FRANS***


“yess!” hatiku menjerit kegirangan
Akhirnya aku bisa duduk menghimpit cowok yang kusayang
Tetap saja..
Walau wajah tak pernah senyum..cemberut..
Tapi tetep..
Fifi is the best lah..
Dia sempurna…

Tangannya yang hangat terus kuremas
Dia diem saja
Andai nggak ada mas yudi..
Dah kukecup pipinya yang sangat dekat jaraknya dengan wajahku

Aku akan terus sabar menghadapinya..
Terus dan terus usaha..
Seperti pesan mas rizal kemaren

aku tak peduli walau fifi masih benci
toh..mas rizal dan maminya nggak benci
banyak celah ke depan aku masuk dalam kehidupannya

“napa senyum-senyum..dah gila ya?!” suara fifi mengagetkanku
“hmmm..nggak! lagi seneng aja”
“uhhhh..”
Dia kembali menoleh keluar
Uhh sok muanfik..
Toh telapak tangannya terus kuremas dia nggak berontak
Dia diem saja…

Ahhh indahnya hidupku hari ini…
Aku membayangkan..
Pasti nanti seisi sekolah heboh..
Mungkin semua terbengong melihat dua cowok tampan keluar begandengan dari mobil ini…
Huhuiiiii
Aku tak sabar melihat reaksi teman-teman.


















******FRANS*******


Kacau..kacau..kacau…
Ya Tuhaaannnn..kenapa sih semua yang kurencanakan sejak tak tadi pagi diawali dengan kesempurnaan tiba-tiba berantakan?
Uhhh..ini sih gara-gara mak lampir yang tiba-tiba nongol dan menstop mobil tanpa sopan santun.

Vina…
Dia cewekku
Memang sih udah seminggu aku tak menemui dia..
Tapi jangan dengan cara seperti ini dong.

“stop!” tiba-tiba ada cewek yang merentangkan tangan menghentikan mobil sebelum mobil masuk halaman sekolah
Wajahnya berapi-api
Aku melotot sejenak..
Aku yakin fifi juga demikian

Mobil terhenti mendadak dengan rem berdecit..
“den…siapa den..”mas yudi kebingungan
“orang gila mas..bentar kutangani dulu..” darahku tiba-tiba naik ke ubun-ubun

Dengan cepat kubuka pintu mobil…
Dan kulihat fifi juga beranjak mau keluar..
“eh fi…udah kamu di mobil saja”
“nggak, aku mo keluar juga..kayaknya akan ada perang dunia…aku nggak ikutan lho frans..” fifi tersenyum mengejek.

Dengan cepat aku berlari dan menyeret vina ke tepi jalan
“kamu nih apa-apaan hah?” jeritku
Dia melotot..
Wajahnya merah..
Gila nih, kalau senyum sih cantik, kalau kayak gini mirip deh…nenek sihir…tinggal diberi sapu lidi pasti langsung terbang.

“apaa? Kamu nih yang apa-apaan? Ku sms nggak kau bales..ku telpon…nggak aktif….beeebbb..kamu kemana?...tuh kann..malah pagi ini kamu nggak jemput akuu..malah tuh dengan siapa?” dia biasa merengek sambil menunjuk sosok fifi di dalam mobil

Fifi keluar dan mendekatiku
“tuhh..kan beb….kamu malah jemput ….ehh…malah jemput fifi osis..uhhh…” bibirnya monyong cemberut
Aku berkacak pinggang marah
“iya..memang napa kalau aku jemput fifi?”
“apaa sih beb? Jadi kamu lebih mentingin fifi daripada aku hah? Aku tuh cewekmu? Harusnya kamu ngertiin dong kepentianganku harusnya kamu…” dia terhenti bicara melihat aku menoleh ke arah fifi.

Tiba –tiba fifi berlari sambil menepuk pundakku…”udah ya beeebbb..makasih tumpangannya..hahahhahaha”ujarnya sambil terkekeh mengejek.
Dia berlari menuju sepeda motor yang berhenti menunggu..dan aku tahu..itu kan si david
Dia langsung membonceng david ngacir dengan cepat meninggalkanku
Secara reflek aku berlari ..sambil teriak ”fiiii…tungguuuu…”
“dadaaaaa beeeebbbbbb….” Fifi melambaikan tangan dengan senyum penuh kemenangan.

“tuh kan..kamu kenapa beebb…aku tuh sedang bicara sama kamu bebbb…eh..kamu malah ngga
Peduliin aku lagii..” vita menjerit…
“bab..beb..bab..beb…udah ahhh males ngomong sama kamu..kita putussss..!”
“hei apa? Putus?” vina menjerit lagi..

Aku kembali ke mobil
Benar-benar dongkol ditambah emosi yang meluap.
Kututup pintu mobil keras..
Dan..
Dari luar vina menggedor-gedor pintu mobil
“beeebbb…” jeritnya
“siapa den?”
“udah…cepet jalan mas!” ucapku ketus

Tiba-tiba mas yudi keluar dari mobil
“lho…lho… kok keluar mas..hei mas…” aku menjerit marah
Entahlah kenapa sih semua jadi sedemikian kacau
Mas yudipun sekarang bikin aku jengkel saja.

Ternyata mas yudi menghampiri vina yang sedang menutup wajahnya sambil menagis keras.
Uhhh…biasa …senjata cewek tuh..
Dan…gilanya yang mas yudi yang malah terjerat oleh senjatanya vina

Dan…tanpa persetujuanku mas yudi menuntun vina masuk mobil
Dia duduk di depan
“neng…jangan nangis neng..semua kan bisa dibicarakan secara baik-baik neng” ucap mas yudi yang sudah duduk di belakang setir.
‘nggak …nggak…aku nggak mau putus beb…aku nggak mau putuss….” Vina masih menangis
Aku tambah dongkol..
“woiii…cepetan jalan..kita nanti telat..vina kamu keluaaarrr….” Aku berbicara keras karena emosi

“ngggaaaakkk!!!” vina menjerit sambil menangis keras
Tiba-tiba vina memeluk erat mas yudi sambil terus terisak
Kulihat mas yudi jadi kikuk..

“cepetan mass..jalannn..kalau nggak jalan..kamu kupecaattt!” emosiku sudah sampai ubun-ubun.
‘”eh..den…gi..gimana den…nggak bisa nyetir den…ii..ini den…gimana?”
Vina masih memeluk mas yudi sambil meraung-raung menagis
Dan…mas yudi semakin bingung

Akhirnya aku hanya lemas bersandar pada jok mobil
Kupejamkan mata..
Kuambil nafas panjang..
Sekedar mengurangi emosiku
Tapi toh…emosiku tak dapat berkurang lagi….


*****LUTHFI******

Aku berjalan sambil bersenandung ringan
Di sekitarku temen-temen akrabku masih mengiringi aku jalan
Deni…ridwan…hary..dan wahyu masih saja nyerocos bicara dengan ku sambil berapi-api walau sejak tadi pagi mereka turus-menerus bicara.

Sejak tadi pagi ketika frans di hadang ceweknya yang super manja..aku bahagia sekali
Yess! Akhirnya kulihat frans yang lemah
Ingin sekali aku tertawa melihat frans yang sedemikian dongkol
Hahahahhaha…rasain tuh frans..urus tuh cewekmu
Makanya nyari cewek yang kayak dita tuh..
Akhh dita?
Aku sendiri diputus oleh dita.

Dan..untung tadi ada david
Davidlah penyelamatku pagi ini..
Kupeluk dia sambil memboceng dan tawaku lepas saat itu juga

Kehadiranku ternyata mendapat ‘sambutan’ yang luar biasa dari teman-teman sekelas
Awalnya sempat heboh..aku hadir di sekolah
Banyak yang bisik-bisik
Aku paham..pasti ngegossip tentang sakitku beberapa hari ini yang diakibatkan oleh penganiayaan.

Sempat juga kulihat ‘binatang’ peliharaannya frans sedang bergerombol berdiri melihatku
Tapi aku cuek..
Dalam hati aku takkan lagi beruursan dengan ‘binatang’ itu.
Makanya aku males banget melihat frans
Melihat frans sama saja melihat kembali luka lamaku.
Sungguh tak termaafkan

Dan biasa beberapa teman langsung menyerbuku
Menyalamiku..
Akhh lega…lega,…rasanya
Berarti kehadiranku dinanti oleh teman-teman.

Dan..selama pelajaran berlangsung…setiap guru pasti menanyakan keadaanku
Aku senang…ternyata guru-guru tak lagi mempermasalahkan insiden aku memukul frans semingguan yang lalu.

Dan hari ini sekloah bubar lebih awal..
Ada pertemuan guru-guru atau apalah membahas persiapan ujian nasional katanya.
Sebenarnya tidak bubar awal juga sih..
Udah jam setengah sebelas siang

“ehhh..fi…pokoknya mulai sekarang kami-kami ini akan tetap mengawalmu fii..dari gangguan gengnya frans..gimana okee??” wahyu berapi-api
“hehehehehhe..udahlah..mereka takkan mungkin lagi menggangguku kok, tadi pagi saja aku semobil dengan frans..”
“apaaa??” semua berteriak kaget
“iya…”
“gila kamu berani amat, kamu nggak di apa-apain to?” ridwan melotot
“nggak lah…frans minta maaf gitu” jelasku bohong
“weee laaaa…enak bener..habis hajar Cuma minta maaf doang” deni emosi
Aku berhenti di ikuti temen-temen
“’yo wis temen-temen semua..mulai sekarang nggak usah dipermasalahkan lagi ya?..aku harap nggak ada dendam-dendaman lagi oke..aku dan frans udah damai kok”
“duh fiii…nggak bisa gitu dong, enak di dia dong” wahyu emosi

David kulihat berjalan menghampiriku
“udaahhhh…tuh aku dan david sedang ada proyek khusus..”
“proyek? Apaan?”
“nah..besok sepulang sekolah kita kumpul yaa..aku ingin bahas proyek ini..gimana?”
Kulihat wajah temen-temenku berseri

David menghampiri kami..
Dia tersenyum pada temen-temanku
“fii sejak kapan kamu kenal nih anak?” wahyu penasaran
“hahahhahaha…sejak dulu lah…aku kan orangnya serius mirip david gitu kan?”
“hahahahhahaha…” semua temenku tertawa
Dan kulihat david tersinggung
“eit..jangan marah vid, emang aku mirip kamu kan?” ucapku menggodanya
“hahahhahahah..iya miriiip banget…hahahha” temen-temenku masih saja ketawa

“ya udah..kali ini aku mo pulang, bonceng ama kembaranku heheheh”
Kali ini david tersenyum sambil menarik lenganku.

Tiba-tiba sosok frans menghampiriku..
“berhenti! Datang ikut aku..pulang juga ikut aku!” kata frans keras
Aku berhenti tertegun
Nih anak masih berani muncul juga rupanya
Wahyu cs berlari menghampiriku
“woiii..ada apa nih?” teriaknya
“udah temen-temen…nggak ada apa-apa kok..nih frans…ngajak aku naik mobilnya lagi..frans..maaf yaa..untuk pulangnya aku ama david saja..nggak enak tuh ama cewekmu” ucapku sepelan mungkin biar teman-temanku tidak emosi.
“nggak fi..kamu tetep bareng aku..” ucap frans keukeuh.

Aku menarik nafas panjang
Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara keras
“beeeibbb..beeibbbbb…” pacarnya frans berlari menghampiri kami sambil berteriak
Kulihat frans mendengus kesal.

Aku tersenyum sambil menepuk pundak frans
“tuh…ya udah beib…aku pulang ama david yaaa..hehehhehe”ucapku mengerlingnya mengejek.
Rasain!
Semua bubar..
Kuseret lengannya david menjauh dari frans
Sempat kulirik..
Si ceweknya frans menarik-narik lengannya frans sambil teriak-teriak
Dan frans hanya berdiri membeku
Hihihihi….rasain..makan tuh cewek manja!

********

Sepeda motor david terhenti
Aku turun sambil membuka helm..
Kuserahkan helm ke david
Wajahnya yang putih terlihat kemerahan karena panas
David membetulkan letak kaca matanya sambil senyum-senyum
“makasih vid…napa senyum-senyum?”
“nggak…inget frans saja heheheh”
“iya tuh…ternyata..kalau di depan ceweknya mirip orang bego ya?”
“iyaaa heheheh”
“vid mampir dulu yukk..”
“sorry deh…aku nggak bisa mampir..ada keperluan di rumah”
“oke kalau gitu..sekali lagi makasih yaaa..”
Kutepuk pundak david pelan dan aku meninggalkannya
Davidpun berlalu dengan sepeda motornya

Aku berjalan dengan ringan menuju halaman rumah
Akhhh senengnyaaa….
Kulihat pintu rumah terbuka
Yess..berarti kak rizal di rumah
Akhh bahagianya aku.

Kumasuki rumah..
Sepiii….
Dan langsung setengah berlari aku menuju pintu kamarnya kak rizal
Sempat kudengar suara desahan…
Hah..desahan? mirip orang sedang ngeseks..
Uhhh pasti kak rizal sedang nonton bokep tuh
Dasar nggak ngajak-ngajak!

Dan langsung kubuka pintu kamar kak rizal..
Brakk..”kaaakkk..”aku berteriak
Tapi sejenak tubuhku langsung beku
Mataku langsung melotot kaget..
Ini bukan bokep..
Bukan bokep..
Bukan bokep yang kulihat..
Tapi ini nyata…

Sempat kulihat..
Kak rizal sedang terbaring di ranjang dengan tanpa sehelai benangpun
Dan kulihat seorang cewek bugil berambut panjang…sedang…sedang….mengoral kontolnya kak rizal yang besar dan panjang.
Kegiatan ini mirip dengan film bokep yang sering kutonton.
Seperti mimpi…

Dan kak rizal melotot kaget melihat kehadiranku
Dia melompat dengan cepat dan si cewekpun kaget melompat mencari kain sembarang untuk menutupi payudaranya yang menggantung.
Kulihat kak rizal melompat dan menghampiriku
Tapi..
Dengan cepat kututup pintu..
“brakkk!”

Aku berlari ke arah kamarku
Aku masuk dan langsung kukunci
Lemas sudah badan ini..
Dengan pelan kurebahkan tubuhku di ranjang..
Dan..
Air mataku tak lagi bisa kubendung..keluar tanpa sempat kucegah..
Di laur hujan mulai turun.. suaranya berisik seiring dengan suara gedoran di pintu kamarku..
“fiiii…fiiiii….fiii…” suara kak rizal dibalik pintu.
Aku Cuma terdiam dengan air mata yang terus mengalir.


















GALAU DIUJUNG HARI

***FRANS***

Mobil berjalan pelan menyusuri jalan di tengah kota semarang yang panas
Aku duduk dengan lemas
Usai sudah kekacauan di hari ini
Semua yang kurencanakan dengan sedemikian matang ternyata gagal total..

Tadi dengan ‘perjuangan ‘ yang keras akhirnya aku bisa mengusir vina yang ngotot pengen ikutan.
Akhhh..nyesel juga punya cewek seperti vina
Cantik sih cantik.
Tapi..
Tetep saja manjanya bikin jengkel dan emosi.

“den…gimana..langsung pulang to?” tanya mas yudi pelan
Aku terkaget dengan suaranya
“hmmm..ini ..kita kesini mas…”kuserahkan secarik jertas berisi alamat ke mas yudi
Pelan mobil berhenti di tepi jalan
“napa mas?”
“beneran mau ke sini den?”
“iya…emang napa mas?’
“waduhhh ini jauh den..di pelosok..mungkin sejam baru nyampe den”
“nggak pa pa”
“nggak brani den..’
“kok nggak brani..napa?”
“takut di marahi nyonya den..’
“mama aku yang tanggung jawab, nanti kutelepon mama”
“beneran den?”
“bener…”

Sejenak mas yudi bingung
“kamu jangan bingung mas..mama nggak papa lah”
“hmmm..ini jalannya di pelosok gitu terus agak nggunung dikit den, di lereng ungaran den”
“nggak pa paaa…’
“emang ini rumah siapa den?”
“rumah pacarku mas…cepetan kesana yaa..”
“pacar? Lho tadi mbak vina juga pacarnya den frans to?”
“iya…orang ganteng seperti aku kan pacarnya banyak”
“wualahhhh..pantesan den frans mau bunuh diri, punya pacar satu aja kayak gitu palagi banyak..lagian nyari pacar kok di pelosok gitu to den?’
“udaahhh..jalan, jangan banyak nanya…”
“oke den..’
“aku mo tidur dulu..”

Kupejamkan mataku
Dan aku benar-benar terlelap dalam goyangan mobil yang berjalan perlahan
Otakku benar-benar ingin rileks untuk saat ini
Entah berapa lama aku tertidur

Dan tiba-tiba kurasakan sentuhan di pundakku
“den..den….kayaknya hampir sampai..”
Aku menggeliat berusaha membuka mataku
Dan yang pertama kulihat jalan berkelok dan di kanan kiri rimbun pepohonan
Kebanyakan pohon ace(rambutan) dan durian
Hmmm…udaranya segar walau tetap masih saja panas

Mobil masuk ke sebuah gang..
Tidak lagi beraspal tetapi hanya batu kecil yang ditata.
“mas yudi kok seperti sudah hafal tempat ini?”
“nggak…tadi nanya ke penduduk”
“ohhh…”
“emangnya den frans belum pernah kesini?”
“belum”
“aneh..punya pacar kok nggak pernah diapelin”
“heheheeh…” aku Cuma terkekeh.

Akhirnya mobil belok di sebuah rumah sederhana
Di halaman rumah terdapat pohon rambutan yang buahnya sangat lebat dan sudah berwarna kemerahan.
Beberapa pohon malah..
Hampir mengelilingi rumah.
Rumah ini halamannya lumayan luas dengan teras lebar
Tiangnya rumah dari kayu yang sudah kuno dan beratap genteng yang juga sama kunonya.

“bener sini ya den?” tanya
“ya nggak tau lah” setengah kurang percaya juga sih..mosok tinggal disini?

Aku keluar dari mobil..
Mas yudi juga keluar
Tempat ini sungguh segar…sangat segar malah
Jauh dari keramaian dan dihiasi oleh merah pohon rambutan yang rimbun
Beberapa buah rambutan malah sangat pendek sehingga sangat gampang metiknya.

Tiba-tiba muncul seorang lelaki tua bertelanjang dada dari dalam rumah tua tersebut..
“e..e…e…e..e…maaf..ini ada siapa yaa?” tanyanya ramah
Aku mendekat sambil tersenyum dan menyalaminya
“maaf kek..hmm..bener ini rumahnya iwa kek”
“hoh…iya dik…adik ini siapa? Kenalkan saya ini embahnya(kakek) iwa”
Aku tersenyum lebar
“saya teman sekolahnya kek”
“ohhh..weeelaa…jauh dari semarang ini pasti…silakan masuk nak…bentar saya panggil si iwa dulu yaa…silakan masuk rumah dulu”
“emangnya iwa dimana kek”

“tuh” si kakek itu menunjuk ke samping rumah bagian atas
Tepatnya di atas pohon rambutan yang tinggi
Aku dan mas yudi ikut mendongak
Dan kini terlihat…sesosok tubuh sedang berayun-ayun di atas pohon rambutan tertutup oleh rimbunnya pohon.

Aku tersenyum…
Tadi siang ketika di sekolah orang yang pertama kali ingin kutemui adalah iwa
Aku ingin minta maaf atas kejadian kemaren di villa.
Entahlah…aku ingin mengurangi beban bathinku.
Tapi atas keterangan dari guru dan teman sekelasnya iwa sudah dua hari tak masuk.
Dan..atas bantuan dari temannya aku diberi alamatnya.

Kulihat kakeknya iwa menuju samping rumah
Aku dan mas yudi mengikutinya
“den…” mas yudi mencolekku
Aku menoleh “da apa?”
“yakin ini pacarnya den frans?” tanyanya bingung
Aku tersenyum, seneng saja godain mas yudi yang polos ini hehehehehe
“iya…emang napa mas?” jawabku sok serius
“ohh..aneh…den frans punya dua pacar yang aneh..yang satu ceriwis minta ampun …yang satu suka manjat pohon kayak tarzan” dia mengguman
Aku terkekeh…
Kudekatkan wajahku di telinganya sambil berbisik “yang ini cantik banget mas”
Mas yudi melongo kaget
“cantik kok tukang manjat pohon? Aneh” gumannya lagi

“waaaaa…turun..ini lho ada temenmu…metiknya sudah cukup..”
“iya mbah..bentar..” suara iwa dari atas pohon

Aku sebenarnya kurang kenal dengan iwa
Hanya memang pernah kudengar…ada idola baru di sekolah selain fifi…yaitu iwa..
Anaknya sopan..pinter dan yang pasti cakep
Makanya temen-temenku kemaren menculiknya karena takut merusak reputasiku sebagai boss nya.
Uhhhh…bener kata fifi…temen-temenku emang binatang…

Dengan cepat kulihat sesosok tubuh dengan celana pendek menuruni pohon..
Benar memang..iwa memang luar biasa
Berkulit putih mulus…
Mirip kulitnya fifi…Cuma kulitnya fifi berambut pastinya …(jadi merinding membayangkan kulitnya fifi yang putih dan berambut”
Dan iwa sampailah di tanah
Dia mencopot topinya…
Menyibakkan rambutnya yang kotor
Kulitnya putih agak kemerahan…merona oleh hawa panas akibat kegiatannya

Kulirik mas yudi..
Dia melongo…
Mungkin jika ada lalat yang tersesat bisa masuk ke mulutnya
Kulihat iwapun kaget..
“franss…” dia setengah mendesis
Aku mendekatinya
Aku berusaha tersenyum
Ada sedikit rasa takut di wajahnya ketika melihatku
Kujabat tangannya
“pa kabar wa?”
“hhmmm baik…kok kesini?”
“pengen maen saja…”
“ohhh..silakan masuk…aku mau ganti baju dulu”
Dia berlari menuju rumah
Kakeknya mengikuti..”silakan masuk nak..’
‘kek..mau duduk disini dulu sebentar kek”
Aku menuju bangku bambu panjang di bawah pohon rambutan
“ohhh monggo…”
Kakeknya iwa meninggalkan kami yang duduk di bangku

Mas yudi mencolekku
“napa mas…cantik kan?”
“cantik sih cantik den…tapi kok kayak laki gitu…nggak punya susu(payudara) kayaknya”
Aku tersenyum lebar
“emang”
“emang gimana?”
“ya….emang iwa itu lelaki maasss..”
“halah kirain tadi beneran lho..iwa pacarnya den frans hehehehehe”
“emang beneran” godaku lagi
“halah” mas yudi mengguman tak percaya
“iya mas..beneran emang…dia tuh pacarku mas”
“hehehhehe..mosok laki pacaran ama laki”
“emang nggak boleh?”
“bukan nggak boleh…nggak seru lah”
“kok nggak seru…nyatanya seru-seru aja tuh”
“walah trus sesama lelaki..gimana tuh maennya,…pedang-pedangan gitu ya hehehehhe”
“wuihhh mas yudi ngeledek..mosok pedang-pedangan’
“ya iya lah…dua-duanya kan punya pedang hahahhahaha” kali ini mas yudi tertawa geli
Kucolek perut mas yudi..
“ehhh..seru lho..kapan-kapan mas yudi aku ajarin caranya pacaran laki dengan laki” aku berbisik di sisi telinganya.
Mas yudi menoleh dengan kagetnya
“nggak…aku nggak mau..pasti den frans mau macem-macem lagi to?”
“katanya mau maen pedang-pedangan..
‘wweeee siapa bilang mau maen pedang-pedangan…nggak! Pokoknya nggak..kalau sampai terjadi gitu…den frans kulaporkan ke komnas ham”
“hahahhahahaha…sok pinter…tau komnas ham segala”
“yang kemaren saja bikin aku pegel pinggange je..”
“lho..nggak jadi di keluarin to?”
“ya jadi…tapi tetep jadi pegel..pengen jajan..takut penyakit heheheh”
‘heh..mulai nakal yaa…awas kubilangi ke mama”
‘e…e…e…jangan gitu to den…aku kan Cuma canda”

“eh..frans..mas…silakan masuk..sudah dibuatin kopi tuh di dalam” iwa mendekatiku
“kopi?wahhhh asyik tuh” mas yudi nyeletuk
“sana mas..masuk tuh kopinya di minum, aku mau disini dengan iwa”
Mas yudi langsung setengah berlari memasuki rumah
Kutatap wajah iwa..
Wajahnya segar dengan butiran air tersisa di pipinya
Rupanya iwa habis cuci muka
Dia tersenyum manis mendekatiku
“duduk sini wa…”
“nggak di dalem saja frans?”
“pengen disini saja..”ujarku

Iwa duduk disampingku
“pa kabar?”tanyaku setengah berbisik
“baik “
“tadi nggak masuk sekolah?” tanyaku
Kupandang wajahnya dari jarak dekat
Iwa menunduk
“iya”
“napa?”
Dia menggeleng lemah
“nggak pa pa”
“maaf wa..maafin aku yaa”
“nggak pa pa”
“maaf atas kejadian kemaren”
“ya”

Aku menghela nafas panjang
Aku paham betul perasaannya
Sejenak kami Cuma duduk terdiam
Tak tahu lagi yang harus kami bicarakan.

“eh frans…mau rambutan?” tanyanya
Aku menoleh
Dan tanpa persetujuanku iwa menuju keranjang di bawah pohon berisi rambutan yang telah masak berwarna kemerahan
Dia mengambilnya cukup banyak
Meletakkannya di tanah depanku duduk
“semutnya agak banyak…nih makan..manis kok”
Dia menyodorkan sebuah kepadaku
Aku mengambilnya…
Kukupas dengan cepat dan kumakan..
Benar kata iwa ..manis dan segar
Aku mengambilnya dan makan lagi..
“Uhh bisa habis sekeranjang nih” gerutuku
“nggak pa pa..habisin saja heheheheh” iwa terkekeh
Entahlah aku sedikit terpesona dengan bibirnya
Ketika dia makan..bibirnya basah kemerahan…hmmm..mirip bibirnya fifi (uhhh fifi lagi!)

“waa..’
“hmmmm..iya..’
“kamu..kamu nggak napa-napa kemaren..masih sakit wa?”
Iwa langsung terhenti dan menatapku
“frans..lupakanlah..kadang kita memang harus melupakan sebuah kejadian yang tak penting untuk di ingat”
Aku menarik nafas panjang
“aku…aku merasa berdosa wa..merasa bersalah..”
“aku nggak pa pa..kuanggap itu sebagai kecelakaan saja, justru gimana keadaanmu? Kamu waktu itu belum sadar..”
“hmmm bisa kau lihat sendiri kan?”
Dia tersenyum mengangguk.

“waaaa…temenmu diajak masuk..nih di minum” suara kakenya keras di teras
Iwa mengambil lenganku, menyeretku pelan untuk masuk rumah
Aku bernafas lega
Akhhhh…….aku benar-benar lega serasa sebuah beban telah lenyap.


***********

Kami menghabiskan beberapa jam di rumah iwa.
Entahlah..kekeluargaan di sini sangat terasa hingga kau betah berlama-lama disini
Kami telah makan siang, makan rambutan, ngobrol panjang lebar, bercanda
Dan…dari sini aku paham betul..iwa mempunyai pribadi yang sangat menyenangkan

Dari berbagai obrolan dengan kakek dan neneknya aku paham siapa iwa
Dia lahir di bandung
Bapaknya iwa adalah anak dari si kakeknya ini
Dia beristri orang bandung
Jadi iwa adalah campuran jawa sunda gitu lah
Iwa memang sengaja pindah ke semarang beberapa bulan lalu untuk menemani kakek neneknya yang sekarang hanya tinggal berdua saja.
Tiap pagi iwa menghabiskan waktu untuk berangkat ke sekolah dengan sepeda motor kurang lebih sejam
Hmmm mayan jauh juga yaa…
Tapi dari sini aku mulai pahami maknanya bersyukur.

“frans..ikut bentar…”
Aku mendongak kaget ketika lenganku ditarik pelan oleh iwa
Aku mengikutinya..
Kulihat mas yudi melongo bingung.
Dan..aku dibawanya ke kamar..
Kulihat kamar sederhana
Dengan ranjang lebar dan sprei putih rapi
Di atasnya tertata pakaian yang tertata rapi

Iwa mengambil sebuah kaos putih dan menyerahkannya kepadaku
“apa waa..”
“kamu mau kaos dariku?” tanyanya pelan..”nggak bagus sih..lagian ini bekasku..tapi masih mayan kok”
Tiba-tiba wajahku berbinar
Tanpa menjawab pertanyaannya kubuka bajuku cepat
Aku tersenyum..
Kuambil kaos darinya dan langsung kupakai
Ada tulisan ‘BANDUNG, PARIS VAN JAVA”
Akhhh waaa..kamu baik banget.

Iwa duduk di sisi ranjang tersenyum mengamatiku
Diambilnya baju yang tadi kupakai dan dilipat pelan
“kamu suka frans…”
“ya..suka banget wa..”
“untuk kamu frans…sebagai kenang-kenangan “ ucapnya lemah
Aku terdiam kaku
‘kenang-kenangan?”
“ya..ini hari terakhirku disini, aku mau pindah lagi ke bandung”
“apaaa??” aku terpekik kaget
Aku langsung duduk disampingnya
“wa..kamu serius?”
Dia mengangguk dan tertunduk
“kamu..kamu ..pindah karena kejadian kemaren di villa?” tanyaku pelan
“mungkin” jawabnya singkat
“ohhh” kali ini kembali seperti ada beban dosa yang menindihku
“tapi nggak Cuma itu kok..mama menyuruhku kembali…katanya kangen terus denganku..lagian kakek nenekku sekarang sudah ada pembantu disini”

Aku terdiam beku
Tak tahu harus bicara apa lagi
Kutarik tubuh iwa
Kupeluk erat…seerat-eratnya
“waa..maafin aku waa..maaf..maaf…maaf waaa”
Dan…
Kudengar isakannya di sisi telingaku
Akupun menangis
“ya frans..lupakan…”
“aku janji..kapan-kapan aku akan mengunjungimu suatu saat…keluargaku punya villa di ciater”
“ya…” jawabnya singkat disela isaknya.

“den…”tiba-tiba mas yudi telah membuka pintu dan kaget melihatku memeluk iwa
Dia kembali menutup pintu
Kulepaskan pelukannya
“hmmm ini baju untukmu saja wa..sebagai kenang-kenangan..swear..aku tak tahu kalau kamu akan pindah ke bandung lagi”
Iwa menerimanya
“ini kan seragammu?”
“nggak pa pa…aku masih punya banyak…maaf masih kotor..”
Iwa Cuma tersenyum sambil mengusap air matanya dengan lengannya


********

Tubuhku bergoyang-goyang seiring dengan laju mobil yang sedang melaju pelan
Aku terdiam beku
Kenyataan iwa kembali ke bandung akibat ulahku sungguh sangat menyakitkan.
Serasa ada beban dosa yang masih menggunung
Kesalahanku tak termaafkan waa…

“den…den frans ternyata beneran pacaran ama iwa ya? Tadi kulihat kok pelukan?” tanya mas yudi
“iya” jawabku singkat cuek
“waduh den..eling den…mosok mau maen pedang-pedangan terus”
“biarin” jawabku ketus

Entahlah..
Napa yaa…akhir-akhir ini aku cengeng?
Kalau ada masalah dikit langsung air mata merembes tanpa kendali
Paling enak jadi cewek..bisa nangis lepas
Tapi kalau cowok…??? Nggak mungkin lah bisa nangis lepas
Kuusap air mataku dengan lenganku

Tiba-tiba mobil terhenti
“den frans menangis?” tanya mas yudi
“nggak!” suaraku serak
“tuh nangis..nangis kenapa den? Si iwa nggak hamil kan? Upss mosok hamil? Iwa kan laki..”

Mendengar kata iwa..perasaan bersalahku kembali muncul
Ini semua gara-gara aku…
Semua gara-gara aku….
Kasihan bener kamu waa..aku..aku tak sejahat itu waa..percayalah.
Tanpa sadar kupeluk mas yudi dari samping sambil menangis…
Tubuhku tergoncang
Baru saat ini aku bisa benar-benar menangis lepas
“wee laaa..mimpi apa aku semalam..sehari ini dapat pelukan dari dua orang yang nangis” mas yudi menggerutu


********

Suasana gramedia pandanaran sore ini seperti biasa..ramai.
Aku sengaja mampir ke sini.
Mas yudi kusuruh pulang dulu, walau sempat dia tidak mau karena takut dimarahi mama
Akhirnya kutelepon mama kalau aku di gramedia.
Mama nggak masalah..

Aku kesini sengaja mau nyari beberapa buku yang rencananya akan kukirim untuk iwa
Sebagai kenang-kenanganlah..
Tadi Cuma baju seragam kotor saja…rasanya nggak cukup.

Sebelum masuk..aku ke toilet dulu yang ada di bagian belakang.
Hmmm toilet juga ramai.
Setelah selesai buang air kecil kembali aku keluar..
Dan…mataku menangkap sosok yang sangat kukenal
Dia sedang duduk di kantin belakang gramedia.
Sedang duduk terpaku tertunduk murung sambil mengaduk segelas es juruk..
Fifi…tumben kulihat dia maen sendirian.
Fifi??
Benarkah?
“pasti aku salah” bisik hatiku

Aku mendekatinya
Sekedar menyakinkan penglihatanku.
Dan..benar..dia fifi…
Dia memakai kaos berwarna hitam dengan celana jeans biru selutut
Seperti biasa…fifiku selalu terlihat cakep luar biasa.

Aku mendekatinya
Duduk disampingnya
Dan..
Dia tak menyadari kehadiranku
Aneh?
Wajahnya yang sedemikian galak jika di dekatku kali ini terlihat sedemikian murung
Terlihat sekali kesedihan yang kutangkap dari wajahnya
Dia terus mengaduk minuman pelan…
Stress kah dia?
Apa gara-gara kugoda tadi pagi dia stress?
Oh Tuhaaannn jangan sampai deh
Jangan sampai..
Jangan sampai hari ini ada korban lagi ..

“hmm..stress ya atau lagi mikirin aku?” ucapku pelan
Dia kaget
Sejenak terbengong melihatku
“frans…sampai kapan kamu terus membuntutiku hah?” galaknya kembali muncul
“hmmm..nggak membututi kamu kok, aku lagi nyari buku dan liat kamu murung seperti orang mau bunuh diri, makanya kuhampiri”
“sok baik..sana pergi…aku pengen sendiri”
“terserah aku lah…pak minum pak….”aku berteriak memanggil pemilik kantin

Pemilik kantin datang
“mau minum apa?”
“es jeruk’
Pemilik kantin kembali
“uhh nggak kreatif..minum saja niru..” ucapnya sinis
“biarin kita kan sehati”
“uhhh’
Minuman datang
Dan…langsung kuseruput pelan..segarr..
“yankk..kamu ada masalah apa?”
“eitss..apa kamu bilang? Yank…?”
“iya..aku kan sayang kamu”

Telapak tangannya langsung di keningku
“cepetan minum obat..kayaknya gila kamu dah kambuh”
Aku tersenyum
“emang”
“cepetan diminum tuh trus pergi dari sini, aku mo sendiri!”

Aku menghela nafas panjang
“aku juga sedang galau fii..swear ini serius..tadi ada anak yang pindah sekolah gara-gara perbuatanku…jahat banget ya aku..entahlah aku merasa bersalah”
“baru ngerasa ya?”
“ngerasa gimana?”
“ngerasa kalau kamu jahat”
“iya”
“pantesan”
“pantesan gimana?”
“ya pantes lah..namanya saja preman”
“iya..aku mirip preman ya?”
“iya..”
“tadi aku ngaca..wajahku kok nggak mirip preman?”
“mirip”
“nggak lah”
“mirip..apalagi kelakuanmu”
“brarti..jujur, kamu sering mengamatiku yaa??”
“uhh kumat ge er nya”

Sejenak kami terdiam
“trus kamu kenapa fi?”
“nggak pa pa”
“alaaa..jangan boong, aku tau kok perubahan wajah orang yang kusayang”
“bilang sayang lagi kulempar gelas ini ke wajahmu” ujarnya marah
Duh galak banget.
“iya deh…ada masalah apa?”
“emang kalau aku ada masalah harus cerita ke kamu?”
“ya iyalah..kalau kita saling mencintai haruslah saling terbuka
Dia menoleh melotot
“kulempar beneran gelas ini lho”
“eits..aku kan nggak bialng sayang to?”

Dia mendengus…
“katakan saja..siapa tahu bisa ngurangi stress mu”
“aku nggak stress”
“iya..Cuma galau”
“aku nggak galau”
“allaaaa jangan boong, ayo cerita..aku jadi pendengar yang baik kok”

“udaahhh..sono pergi..hari ini aku sial bener..udah digoda kamu terus ..dan di tambah melihat orang yang kusayang sedang ngeseks dengan pacarnya..uhhhh”
“whaaatttt….” Aku terpekik
Dia kebingungan sendiri
Keceplosan rupanya
Duhh..emang yang fifi sayang siapa ya? Bikin penasaran.
“kamu melihatnya ngeseks? Beneran?”
Dia mengangguk
“iya”
“duhh..kayaknya aku nggak ngeseks siang ini kok”
“bukan kamuuuu tololl….”
“lho tadi bilang, kamu melihat orang yang kau sayang, yang kau sayang kan aku”
“uhhh….”

Aku garuk-garuk kepala
Tersenyum masam
“ternyata kita memang jodoh fii..galau saja kompak” aku mengguman.
























****LUTHFI******

Duhh…
Nih anak makin lama mirip hama saja..kemana aku pergi pasti ngikutin terus
Gerakku seakan seperti diketahui sebelumnya oleh dia.
Aneh saja…
Baru kali ini aku merasa sangat terganggu dengan kehadiran seseorang di sampingku

Frans….
Tujuanmu apaan sih?
Mendekati aku terus dan ‘mengganggu’ kehidupanku?
Maksud kamu apa?
Mungkinkah sengaja kamu ingin aku meluapkan emosiku agar aku kembali berbuat kasar kepadamu?
Hingga kamu punya alasan lagi untuk menyakitiku?

Tujuanmu apa frans?
Cepatlah pergi dari kehidupanku..
Seharusnya kamu tuh tahu diri lah..
Tahu kan kalau kehadiranmu sangat tak kusukai?

Dan yang lebih membuatku eneg lagi..
Uhh lihat wajahnya…bikin gimana?
Senyam-senyum kayak orang gila!

Okeeeee…okeeee frans..kali ini ‘jebakan’ kamu takkan berhasil frans..
Aku takkan emosi lagi.
Aku takkan kasari lagi walau setiap saat ‘kau pancing-pancing’ terus.
Oke…frans…

Aku mengambil nafas panjang
Frans saat ini sengaja duduk memandangku sambil senyum-senyum mirip orang gila.
Okeee…aku takkan terlihat emosi lagi.
Aku diam saja…sambil pelan kuminum minuman ini.
“naaah gitu dong fifiku..minuman itu bukan hanya kau aduk, tapi kau minum…” dia kembali merayuku
Bikin aku mual…
Apalagi mendengar kata ‘fifiku’ uhhhh..emangnya aku cewek?
Cewek, mungkin kalau di ginikan terus juga akan ilfill.

Kalau diingat-ingat sifatku kok kayak kekanak-kanakan gini ya?
Aku sambil emosi meninggalkan kak rizal yang teriak-teriak minta maaf
Lho..bukannya ngeseks dengan pacarnya, itu urusan kak rizal pribadi?
Cuma….
Bagiku seks merupakan hal yang sakral..
Sebuah hal yang hanya boleh dilakukan leh pasangan yang telah resmi
Napa sih kak rizal nggak nikah saja?
Sungguh aku kecewa..
Selama ini aku mengira kak rizal adalah salah satu panutanku.
Dia seperti tanpa cela di depanku..
Dewasa dan selalu memberi contoh yang baik bagi kehidupanku..
Sungguh aku kecewa..
Ternyata,,,dibalik semuanya, kak rizal tak lebih dari anak-anak muda yang lain.
Yang melakukan seks bebas tanpa memikirkan resiko
Tanpa merasa dosa..
Seburuk-buruknya aku, aku akan berhati-hati dalam hal seks.
Paling-paling ngocok kalau nafsu sudah di ubun-ubun.
Bukan ngeseks dengan penuh resiko.
Akhhh..biarlah..toh itu urusan pribadinya kak rizal sendiri.
Aku adalah aku…aku bukan dia atau siapapun…apalagi…aku juga bukan frans..
Tapi…tetap saja..disudut hatiku yang tersembunyi…aku benar-benar kecewa terhadap kak rizal.

Biarlah..
Sekarang..problemku Cuma satu..
Bagaimana menyingkirkan ‘si hama frans ‘ ini tanpa emosi.
Kalau dengan emosi sepertinya hanya akan membuatnya bahagia, bukannya jera kemudian menjauhiku.
Dia kan tanpa hati..tak lagi punya jiwa..orang gila lah..ibaratnya.
Harus menghadapinya dengan hati yang tenang
Kalau perlu..aku harus pura-pura ‘menanggapinya’.

Aku tersenyum…(pura-pura tulus)
“makasih frans..” ujarku pelan
Kulihat frans kaget
Bibirnya membentuk huruf ‘o’
“ooo..oke…fii…ka..kamu mau nambah minum…ayooo mau minum apa lagi…atau makan..aayyoo makan..kutraktir deh” dia grogi sendiri

Yess! Berhasil..kamu terjebak frans..
“ohhh..beneran di traktir frans..waduh makasih banget yaa…ya udah aku pesen makan sekalian yaa” ucapku dengan senyum mengembang (pura-pura bahagia banget)
Dan…frans sekali lagi bingung melihat perubahanku.
Yess!
Aku akan pesen makan..akan kukuras si kantongnya..nanti mungkin aku akan minta traktir yang lain
Biar dia kapok!
Rasain!
Biar besok tak lagi mendekatiku.

Aku dengan cepat beranjak menuju tempat pemesanan
Kupesan ayam goreng dan nasi goreng spesial..
“frans…kamu juga nggak?”
‘yaaaaa….boleeehhh”
Senyumnya mengembang
Terlihat bahagia
“yess..kamu terjebak frans…”

Aku makan dengan lahapnya, memang kebetulan sampai sore ini aku belum makan
Kulihat sesekali frans melirikku makan.
Setiap kali dia menatapku, dan kebetulan aku menatapnya..kubalas dengan senyum (pura-pura..padahal eneg).

“frans…’
“ya..”
“kamu marah nggak kalau aku minta sesuatu”
“hahh..nggak lah..beneran!...mau minta apa? Pasti minta aku pergi menjauh kan?”
“nggak kok..aku…aku Cuma pengen jalan-jalan ke mall..mau nggak jalan bareng?” (aku punya ide baru)
“hahh?” wajahnya terlihat lucuuuu..
Dia bingung sendiri dengan perubahan cepatku
Rasaaaiiiinnnnnn!

“ya udah kalau nggak mau, aku jalan sendiri saja kalau gitu”
“oke..oke fi” dia grogi lagi sampai terbatuk-batuk
Hahahahahhaha…
“kok kayaknya nggak ikhlas..mau nggak?”
‘iii..ikhlas kok..ikhlas…iklasss..beneran kok, ayoo”
“tapi….”
‘tapi apa fi?’
“tadi aku ..hmmm…cepet-cepet pergi dari rumah dan..nggak bawa uang..kamu nggak pa pa kan?” rayuku lagi
“ohhh..” dia melongo kaget lagi.
‘Ohh maaf frans..ya udah..nggak jadi saja kalau gitu”
“oke..oke fii..nggak masalah”
Sekarang dia bener-bener bukan frans yang ku kenal
Pipinya merona merah..pasti dia bingung luar biasa dengan perubahan cepat dariku.
Yess..kena kamu frans..
Rasain..moga dengan ini kamu akan kapok dekat-dekat denganku
Kuharap besok tak kulihat lagi batang hidungnya.

Selesai sudah makan ‘ditraktir’ frans
Tiba-tiba frans menjulurkan lengannya
Telapak tangannya menempel di keningku
‘fiii..kamu sadar kan?..kamu kok aneh?”
“ohhh..”
“iyaa..kamu kayaknya stress banget yaa..?”

Aku menarik nafas panjang
Duhhh…
Ketahuan nih kalau aku pura-pura
“nggak kok frans…seharian ini aku pikir..kamu ternyata asyik juga, pa lagi kamu kan anak orang kaya…hmmm..pasti asyik tuh maen ma kamu…aku pasti sering-sering di traktir ya nggak frans?”ucakku dengan senyum
Sekali lagi frans melongo.
‘yess!” bathinku berteriak senang

“o..ooo.oke fii..oke deh..Cuma..Cuma terasa bukan seperti kamu”
Sekali lagi aku tersenyum..
Kubuat semanis mungkin senyumku untuk menyakinkannya agar aku terlihat nggak pura-pura.

“ya udaahh sono, dibayarin!” suaraku sedikit keras
Frans cepat bangkit dan menuju ke pemilik kantin
Dia mengeluarkan dompet
Aku tersenyum jahat
“kena deh kamu frans hihihihi” bisik hatiku

Aku bangkit ketika frans mendekatiku
Kuambil lengannya..
“hmm jadi kan kita ke mall?” rayuku..(pura-pura, swear liat wajahnya makin eneg)
Dia tersenyum..
“naek apa fii…aku nggak bawa mobil” jawabnya sambil senyum
“jalan saja lah..deket kok, di situ doang”
“okee..”

Kuseret lengannya
Sepanjang jalan sengaja ku gandeng sambil tetep jalan
Kubuat semesra mungkin
Kulihat frans kikuk ketika ketemu dengan gerombolan cewek-cewek
‘duileeee…mesranya mas?” teriak seorang cewek
Kulihat frans semakin kikuk
Jalan dengan tertunduk
“fiii…”
“hhmmm apa frans?”
“nggak gini-gini amat kaliii…”
“maksudmu?”
“yahhh..jangan gandengan gini dong”
“biarin” jawabku kubuat seketus mungkin
‘yaahhh kalau gandengan jangan di tempat umum gini lah…ngga enak tau”
“biarin..kamu malu ya kalau gandengan ma aku?”
“bukan gitu fii..nggak enak saja”

Hihihi…rasain frans..
Kutanggung besok kamu nggak akan muncul lagi di depan hidungku
Hihihi…

Sampailah kami di mall..
Tangan frans masih tetap kugandeng
Kembali ada celetukan “wahhh..lengket ni yeee…”
Aku berbisik di telinga frans “jangan pedulikan frans..”

Pertama yang kutemui yaitu stand sepatu..
“frans..gimana..beliin aku sepatu yaa…sepatuku dah rusak”
Kulihat wajah frans datar
Dia hanya mengangguk
Keliahatannya dongkol (hahahahhaha, aku ingin tertawa)

Lumayan lama aku pilih-pilih sepatu
Kucari yang model terbaru ..
Yang harganya hmmm…mayan mahal lah untuk ukuran sakuku
Aku tersenyum setelah menemukan sepatu yang pas..
Duhh pas banget dengan ukuran telapak kakiku
Nyaman..emang harga nggak bohong.

Cewek pelayan mendekati kami..
“gimana mas..jadi yang ini? Ada diskon lho..sepuluh persen” rayu pelayan
Kupandang frans..
Dia berusaha tersenyum
“yankkk..gimana nih…kalau yang ini cocok nggak” rayuku pura-pura manja
Kulihat mata frans melotot kaget mendengar kata ‘yank..’
Cewek pelayan langsung menutup bibirnya sambil terkekeh.
“gimana yank? Kamu setuju kan?”
Rasain! Aku kembali mengucapkan kata ‘yank’ hahahhahaha..
“ya..ya..ya…oke..oke..oke…” frans langsung tergagap
Diambilnya cepat kotak sepatu dan langsung dibawa ke kasir
Aku mengikutinya

Hmm…aku tahu kok uang bukan masalah buat frans..tapi paling tidak, aku ingin menunjukkan, aku punya sisi jelek yang nggak disukai frans..

Frans menyerahkan kartu kredit ke kasir
Dia tersenyum padaku sambil menyerahkan sepatu yang tadi kubeli
Kurangkul pundaknya..
“makasih ya yank…” ucapku agak keras
Seluruh orang orang di sekitar kami kaget dan melongo
Demikian juga kasir yang sedang melayani pelanggan.
Mereka semua kaget.
Dalam hati…aku tertawa terbahak-bahak
Setelah kuamati ternyata frans ganteng juga kalau pipinya kemerahan akibat malu
Hahahahhahaha…rasain frans!

Selanjutnya aku ajak frans ke stan tas sekolah
Masih sama..
Kugoda dengan kata ‘yank’
Kupilih tas yang terbagus..hohoho…
Ini sih asyik..
Lama banget aku ingin tas ini.

Dan selanjutnya ke stand pakaian
Semua kubeli..
Mulai baju..
Kaos..
Celana jeans
Celana formal
Baju koko (nah lho)
Sampai ke celana dalem (kali ini kena deh…frans jadi tahu ukuran celana dalamku, uhhh)
Selalu
Dan selalu..
Di setiap ada pelayan mendekat kupanggil frans dengan kata ‘yank’
Kapok ..
Rasain kamu!
Ini adalah harga dari pembalasanku frans..
Bobol deh dompetmu huhuhu
Kubayangkan..entah berapa rupiah sore ini frans keluar uang untukku

Terakhir…
Wuiiiihhh..aku ingin ke restoran jepang
Dan frans bagai kerbau yang di cucuk hidungnya
Ikut saja
Cuma bilang okeee..
Hahahahhahaha…

Keluar dari mall kulirik frans sedemikian repot membawa barang belanjaan
Akhirnya nggak tega juga
“sini frans kubantu”
Kuambil beberapa tas belanjaan
Sekali lagi dengan sedikit atraktif kurangkul pundaknya “makasih ya yankkk…” suaraku sengaja kukeraskan.
Dan gerombolan orang yang melintas semua memandang kepada kami.

Sukses deh…
Sukses…

Tiba-tiba kami berhenti ketika ada sesosok pria mencolek pinggang frans dari belakang
“udah den?” tanyanya
Frans melotot kaget
“mas yudi? Kan udah kusuruh pulang to?”
Hmmm..ternyata dia satpamnya frans

Mas yudi tersenyum saja
“nggak jadi pulang den..”
“napa?”
“pasti nyonya marah”
“ya udah..cepetan mobil disiapkan..aku mau pulang sekarang’ teriak frans
Dari sini aku paham..keluar juga sifat aslinya frans yang egois dan suka menyuruh.
“baik den…tunggu di depan yaa…”
Mas yudi berlari
“ohh baik banget satpam kamu frans…”
“iya” ujar frans ketus
Aku paham…frans masih dalam keadaan emosi.

Kami berdiri berdua dalam diam menunggu mobil
Dan akhirnya mobilnya frans datang
Dengan cepat kami masuk..

Dan pelan mobil berjalan menyusuri kota semarang
Hari sudah gelap
Mungkin sudah jam delpan malam
“den…aku sejak tadi ngikutin den frans terus lho.heheheh.”
“hah” kata frans kaget
Aku Cuma senyum
Berarti satpamnya frans tahu kemesraan yang kubuat
“mas awas yaa..kalau kamu ngikutin aku lagi..kupecat kamu!” ujar frans ketus
“ya bagaimana lagi den..aku takut kalau-kalau den frans mau bunuh diri lagi…eeee…ternyata malah pacaran”
Aku tersenyum mendengar kata ‘pacaran’
Ingin terbahak sebenarnya..

“apa? Pacaran? Awas, jangan bilang macem-macem lho sama mama!”
“iya lah den..jangan kuatir lah”
“maaf mas..saya bukan pacarnya frans kok, Cuma temen..” ujarku menggodanya

“halahhh..saya tahu, den frans itu pacarnya banyak mas fifi, tadi pagi itu lho..mbak vina..terus siangnya ngunjungi pacarnya yang laki-laki..hmmm namanya siapa tuh…lupa lah…den frans ngaku sendiri kok kalau laki-laki itu pacarnya…dan terus mas fifi..kasian mas fifi..jadi pacar ketiganya den frans” ujar mas yudi tanpa dosa

“mas yudiiiii…awas lhoooo…aku pecat kamu” teriak frans
“hahahahahhahahaha” aku tertawa terbahak kali ini
“kok mas fifi nggak cemburu sih, tapi aneh juga ya, den frans kok senengnya pacaran sama laki..padahal dah kuingatkan lho…jangan main pedang-pedangan,,…..entar…”
“mas yudiiiii…diaaaaaammmmm…” sekali lagi frans teriak emosi
Dalam hati aku tertawa geli..



******RIZAL*******

Aku terpaku..
Masih duduk terpaku sejak siang tadi
Sejak fifi meninggalkanku dengan wajah super kecewa.

Yahhh…fifi memang pantas kecewa
Aku sungguh mengecewakannya..
Aku tak pantas sebagai panutan..
Sebagai kakak yang baik untuknya…
Sebagai pelindungnya…
Aku tak lebih dari seorang pecundang
Orang-orang yang munafik
Orang yang terlihat baik, padahal sebenarnya penuh borok.

Sebenarnya ‘borokku’ sudah kututup sedemikian rupa.
Sampai siang tadi..
Aku pulang dari toko bermaksud siap-siap untuk kuliah
Kulepaskan kaosku, selain karena panas di siang ini juga karena aku harus ganti pakaian.

“hey zal….”
Aku kaget..
Aku menengok..
Ada tiwi..cewekku.
“kamu..tumben mampir sini?”
Dia mendekat…
“lagi kangen nih..kok lama nggak sentuh akuuu…” rengeknya manja
Aku senyum.
Memang biasanya paling tidak aku seminggu sekali aku berkencan dengannya di kontrakan.
Melepas hasrat sampai puas.

“duduk dulu wi..aku mo ganti baju, eh mo bareng to?” tanyaku
“sepi amat rumahmu zal?”
“iya neh…adikku pulang jam dua nanti, mama papa tak di rumah…biasaa..nyari uang”jawabku
“eh zal….sini dulu dong…duduk sini” ujarnya genit
Aku tersenyum mengerling
Dan aku duduk di sampingnya
Tiwi membisikkan kata..”jangan pakai baju dulu” ucapnya serak sambil mengerling
“ihhh…siang-siang gini..”

Dia mengusap dadaku
Usapan telapak tangannya yang halus membuatku mejadi merinding
“zalll…tau nggak..aku tuh selalu kangen dengan ini…”ucapnya sambil mengelus-elus bulu-bulu di dadaku
“duuuh wiii..jangan sekarang dong..kita kan mau kuliah?”
“bentar aja….aku kangen ini juga” tangannya meremas kontolku dari balik celanaku
Dia tersenyum mesum..
“tapi jangan disini dong..’
“ayolah zal…aku kangen neh..ma juniormu…”

Tiba-tiba bibirnya mendarat di bibirku
Dilumatnya pelan
Tangannya masih terus meremas-remas kontolku dari balik celana
Aku tak kuat lagi..
Telapak tanganku pelan menelusup ke balik bajunya
Ku remas payudaranya yang kenyal..
Dia mendesah…

Dan…tanpa rencana semua terjadilah
Kami masuk dengan tak ada lagi kesabaran..
Desahan leguhan mengiringi kobaran birahi yang meluap di siang yang panas ini
Tak tahulah….siapa yang mendahuluinya…kami sudah telanjang bulat

Tubuhku seperti tak tersisa dari jilatan lidahnya
Memang kuakui…tiwi merupakan cewekku yang paling binal
Kadang dalam sehari kami ngeseks sampai tiga kali
Dia cewek yang tak pernah terpuaskan
Dan…
Waktu dia nembak aku dia bilang…’zal…aku ingin jadi pacarmu..ingin merasakan kontol panjangmu”
Mungkin karena kata-kata itulah aku nerima dia..
Aku butuh seks
Dan dia juga..
Kami sama-sama pasangan yang super hot…

“zall….”ucapnya serak sambil memgang kontolku yang mengacung tegak
‘hmmm…”
“aku selalu kangen sama ini…ini takkan kutemukan…ouhhhh…”
Mataku terpejam ketika kurasakn bibirnya yang lembut menyentuh ujung kepala kontolku.
Masuk…
Dan kurasakan lidahnya menari-nari dibatangku
Aku mengerang….
Dan..
Ketika sebagian besar batangku masuk ke mulutnya terasa…
Seperti ragaku tersedot ke alam yang tak lagi dapat kugambarkan.

Dia terus ‘bermain’ dengan cepat di kontolku
Sangat semangat
Aku mendesah
Dia juga mendesah..
Ruangan yang panas jadi penuh desahan…

Dan…
Brak”…pintu terbuka
Kami kaget hampir meloncat
“kakkk…” fifi telah di depan pintu
Sejenak matanya melotot tak percaya melihat kami

Dan aku langsung melompat
Tiwi menjerit sambil mengambil kain untuk menutupi tubuhnya
Kulihat fifi langsung menutup pintu
Dunia terasa terbalik sudah…
Gelap….


***********

Saat ini..
Aku duduk termenung dalam gelap kamarnya fifi
Aku harus berbesar hati untuk minta maaf
Sampai sedemikian malam fifi belum pulang juga
Aku sudah sedemikian gelisah
Dimanakah fifi?
Kutelepon hpnya nggak aktif
Kemana kamu?
Mungkinkah kamu nggak pulang fii?

Dan..sekitar jam setengah sembilan pintu kamar terbuka
Sosok fifi dengan barang belanjaan yang sangat banyak berdiri di pintu
Akhhh…jadi begini ya, kalau dia lagi stress?
Mirip tante-tante belanja di mall

“klik” suara saklar lampu dinyalakan
Sejanak fifi terpaku memandangku
Suasana tiba-tiba terasa kaku
Ini tak seperti biasanya
Tak ada senyuman
Tak ada binar mata cerah
Yang ada sorot mata yang jijik memandangku

“ngapain disini?, sana pergi..aku mau tidur!”ucapnya ketus
Aku bangkit, dan dengan cepat kusergap tubuhnya
Kupeluk erat
“fiii..maafin aku..maaf fi”
“kak..lepas”
“maafin aku”
“untuk apa? Kak rizal nggak salah padaku”
“aku aku…aku tak bisa jadi kakakmu yang baik fii”

Kurasakan fifi menarik nafas panjang
“baik…lepasin kak..kita harus bicara” ucapnya tegas

Aku lepaskan pelukan di tubuhnya
“kak…sebenarnya itu semua urusan kak rizal…mau kak rizal ngeseks tiap hari kek..mau melacur kek..mau ngapain terserah..toh kak rizal udah dewasa…jadi nggak ada urusan denganku”

“nggak gitu fii..tadi..aku benar-benar khilaf..beneran”
“siapa cewek itu kak?”
“namanya tiwi..pacarku”
“kak rizal sering ngeseks dengannya?’
Aku mengangguk

Fifi menarik nafas panjang
“maaf kak..aku Cuma kecewa saja..aku pikir menjadi dewasa itu dapat juga berfikir dewasa, ternyata nggak…harusnya kak rizal tahu…ngeseks pra nikah sedemikian besar resikonya, napa kak rizal nggak nikah saja?”

“nikah? Nggak semudah itu fii”
“mudah saja…tinggal ndaftarin diri ke kua, beres, dan kak rizal bisa ebas ngeseks tiap hari”
“nggak semudah itu fi”
“tapi…kalau tahu nggak semudah itu..napa kak rizal mau juga ngeseks? Kak rizal tahu resikonya? Hamil mungkin..dan..jika cewek kak rizal gonta-ganti pasangan tanpa sepengatahuan kak rizal..bisa juga dapat penyakit kelamin, dan resiko lebih jauh lagi kak…nama keluarga kita tercemar..maaf aku belum bicara dosa lho”

Aku terdiam..
Fifi sangat benar adanya
Aku merasa sangat malu menghadapi adikku

“kak..aku takut jadi dewasa..aku takut melakukan itu semua…aku takut kontolku makin besar dan menarik perhatian lawan jenis..aku takut semua itu terjadi kak..dan sekarang ada satu hal yang kutakutkan lagi…aku takut seperti kakak..ngeseks semaunya…”

Tak terasa air mataku menggenang
Sedemikiankah pemikiran fifi..
Ohhh..aku benar-benar merasa berdosa.

Sekali algi kuraih tubuhnya pelan
‘fii…jadilah dirimu sendiri..kamu bukan kak rizal..kamu adalah kamu..jangan tiru aku fii…aku tak layak kau tiru, aku tak layak jadi seorang kakak..aku kakak yang jelek..yang tak pantas jadi kakak seorang adik yang sempurna,,,”
Kami tetap berpelukan
Tak terasa aku terisak
Tapi penyesalan ini terasa tak ada lagi gunanya…


******FRANS*****

Aku masih termenung di dalam mobil
Otakku penuh..
Ada apa dengan fifiku ya?
Aneh..
Benar-benar aneh
Apa memang fifi itu cowok yang matre ya?
Kok tiba-tiba sikapnya terhadapku berubah 100%..
Aneh..
Akhhh paling dia lagi stress
Dan dia butuh pelampiasan.
Sebanarnya bukan masalah uang sih..
Cuma..
Aneh saja kelakuannya tadi
Terlihat sekali kalau dia berbuat itu dengan sengaja
Mungkin biar aku marah..jengkel atau emosi
Sempat emosi juga tadi, mosok terang-terangan di depan umum dia bilang yank..
Gilaaa,,,
Uhhh…

“duillleeee..yang seharian ini pacaran..ngelamun terus” ujar mas yudi menggodaku
“uhh” aku Cuma mendengus kesal
Mas yudi sekarang semakin berani saja
Dia senyum-senyum nggak jelas di belakang kemudi

“napa senyum-senyum?” ucapku dengan ketus
“nggak pa pa, Cuma lagi mikir..kok bisa ya..den frans punya tiga pacar dan ketiganya aneh”
“aneh?” tanyaku
“ya iyalah..yang satu manja ceriwis, yang satu tukang manjat dan rumahnya jauh, dan ini yang terakhir…ganteng sih..tapi ya itu…sukanya belanja..aneh kan?”

Aku Cuma menarik nafas panjang
Benar juga sih ucapan mas yudi
“biarin!” aku mulai jengkel

“den..” aku diam saja
Males bicara dengan mas yudi
“den..”panggilnya lagi
“ya..pa lagi!”
“hmmm kalau den frans mau..aku juga mau kok jadi pacarnya den frans yang ke empat, nggak apa-apa deh dipoligami”
“apa? Hahahahahhaha..” kali ini meledak tawaku

“ee..den..aku serius..beneran…kalau den frans punya pacar aku..banyak untungnya lho, ada yang ngejagain, mijitin, dan aku ini tidak boros seperti fifi..kalau makan nggak di restoran den..cukup di warung mi ayam cukup, ngirit to?” ucapnya menyakinkanku

“hahahahhaha..kamu ini kepedean mas..mosok aku pacaran sama satpam, uhh bisa diketawain ayam”
“weee lah..den frans jangan ngehina lho..gini-gini aku ganteng juga lho…nggak kalah ama mas fifi itu..”
“tetep nggak!”
“walah..padahal aku tuh jadi idola pembantu di kompleks kok masih di tolak den frans to? Waduhhh hancur harga diri ini”
“hahahahhaha..sok suci kamu”

Dan mobil memasuki halaman rumah
Dari kejahuan kulihat mama sedang berkacak pinggang
Tubuhnya kaku..
Mama pasti marah besar melihat aku pulang malam
“den…siap-siap kita kayaknya akan di cincang nyonya” bisik mas yudi
“bukan kita..tapi kamu, rasain”
“pokoknya den frans juga harus ikut tanggung jawab lho, kalau nggak akan kulaporkan ke nyonya, kalau den frans pacaran dengan laki”
‘wah..wah…wah nggak bener nih, kamu pake ngancam segala, ya udah, kita tanggung bersama”
“nah gituuuu…den..den frans pancen oye!”

Mobil berhenti
Dan dengan cepat mas yudi membuka pintu mobil
“yudiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii…..” mama berteriak kencang sekali
Aku sampai menutup telinga
Waduhhh..bisa hancur semuanya…



















_________________CE_GE_JE (CURHAT GAK JELAS)____________________________

****FRANS*****


Kami di sidang…
Aku dan mas yudi tentunya.
Kusadari memang, aku yang pulang sampai malam tentu membuat mama khawatir.
Tapi aku lega kok walau dimarahi oleh mama
Aku lega karena aku sudah minta maaf pada iwa..
Aku lega karena sore sampai malam ini merupakan moment yang membahagiakanku
Karena…
Karena aku telah mendapatkan hati fifi..
Walau terasa aneh saja.
Aneh..
Tiba-tiba fifi seperti ‘menyerah’ dengan sedemikian cepatnya.
Apapun juga, aku bahagia.

“sudah kubilang to yudddd….kamu ini kan satpam, harusnya bisa jagain frans, jangan biarkan keluyuran sampai malam seperti ini, apalagi frans kan baru saja sakit, tahu nggak, aku ini sampai bingung sejak tadi..”
“ya nyaa…”
“jangan Cuma ya ya ya…dengerin kuping..tuh kuping dipake!”

Uhhh..mama biasa kalau marah, wuihhhh cerewetnya minta ampun
“ya nyaa…”
Mas yudi masih tertunduk
Sebenarnya kasihan juga dengan mas yudi
Ini semua kan gara-gara aku

“maaa…jangan marahi mas yudi dong, dia nggak salah kok, ini salah frans maaa…”
“hey frans kamu jangan keseringan ngebelain pembantu..jadinya nanti ngelunjak ke mama”
“mamaaa..ini beneran maa…sebenarnya mas yudi udah nggak mau, tapi frans yang maksa maa”
“iya nyaa…tadi itu saya sudah nggak mau diajak jalan-jalan, tapi den frans maksa nyaa, sudah saya bilang, saya itu nggak mau kalau nanti saya kena marah nyonya..nyonya kan pemarah…tapi katanya den frans……. den frans mau tanggung jawab” mas yudi nyeletuk

Aku kaget..
Wahh gawat, berani-beraninya mas yudi bilang kalau mama ‘pemarah’

Dan mama mendekati mas yudi
Mas yudi semakin gelisah saja duduknya
“yudiiii…kamu bilang apa tadi hah? Bilang apa hayooo….” Suara mama pelan mengancam
“udah maa..” aku memebela
“hmmmm…bilang apa yaa?” ucap mas yudi garuk-garuk kepala
“heyy! Jangan sok pelupa, hayo tadi bilang apa hayoo!” mama berteriak keras sambil berkacak pinggang
“ohhh tadi saya bilang, nyonya pemarah…gitu ya nya…??”
“hah…apaaa? Berani-beraninya kamu bilang saya pemarah hah?” mama semakin naik pitam
Duhh gawat!
“maaf nya, tapi emang bener kan? Sekarang saja nyonya sedang apa hayoo? Sedang marah kan?”
“yudiiiiii” mama menjerit

Jeritan mama membuat bik sumi dan mbok biyah keluar dari dapur
Keduanya bingung saling berpandangan.

“maaf nya..tapi bener kan? Duh nyaa..jangan sering marah nya, seharusnya semua kan bisa dibicarakan secara baik-baik” mas yudi membela diri

Kulihat wajah mama merah padam menahan gejolak emosi.
“yudiiii…berani-beraninya ya kamu menasehati majikanmu ya? Emangnya kamu ini siapa ya hah? Kamu ini Cuma satpam..kamu Cuma pembantu tau…saya ini marah karena jengkel dengan kelakuan kamu, kalau nggak marah nanti jadi kebiasaan..kamu kan…”

“duh…permisi dulu nya…” tiba-tiba mas yudi dengan gagah beraninya berdiri
Mama melotot…
Dengan tanpa ba bi bu…mas yudi meningalkan mama yang sedang marah.

“yudiiiii…kamu ini nggak sopan yaaa…sungguh nggak sopan, majikanmu baru ngomong malah kamu tinggalin…”
“duh maaf nya..”

Mas yudi pergi menuju ruang dapur
Mama masih marah mengikuti
“kamu ini bener-bener…aku ini kan baru ngomong….”
“duh maaf nya..maaf, tapi saya mau pipis dulu, nanti marahnya nyonya dilanjut ya, kalau saya sudah selesai pipis….. Atau nyonya mau nemenin saya pipis?”
“hahahahhahahahaha…” kali ini aku yang tertawa terbahak

Sejenak mama terbengong
Bik sumi dan mbok biyah tersenyum geli
Mama melotot pada keduanya, “ngapain kalian ikut-ikutan ketawa hah…sono ikutan yudi tuh..ke dapur!”
“iya nya” keduanya masuk ke dapur.

Mama menghela nafas panjang menghampiriku
“tuh kan..mama jadi malu sendiri, makanya jangan marah-marah melulu maa..” ujarku
“lagian kamu ini, berangkat pagi buta, pulang sampai jam segini, emangnya tadi kemana frans?”
“hmmm..maen ke rumah temen ma..”
“mosok maen sampai malem gini, emang maen apaan?”
“rumahnya jauh maa…ada temen frans yang mau pindah ke bandung, frans belum sempat kirim ucapan selamat jalan gitu lho” ujarku bohong.
“sampai segitunya? Emangnya nggak bisa pakai telepon kek..”
“yaaahhh maa..mosok telepon, namanya saja temen akrab ma, paling tidak ngobrol gitu lho”
“yo wis, besok lagi pamit mama ya?”
“uhhh kalau pamit, pasti mama nggak boleh kan?”
Dalam hati aku geli, karena tadi aku sempat bohong sama mas yudi kalau mama sudah mengijinkan.

“nya..”mas yudi tiba-tiba sudah berdiri dihadapan kami
Kami mendongak
“ngapain lagi yud hah?”
“hmmm…silakan nya…kalau nyonya mau melanjutkan marah lagi..saya persilakan…saya sudah selesai pipis kok nya..” ujar mas yudi sopan
“apaaaa?…..yudiiiiii…dasar kamu bloooonnn”
“hahahahahahahha” aku tertawa geli
Dan..mas yudi hanya terbengong saja..
Bingung dia..


****************

Mataku terbuka..
Hmmm..jam setengah dua dini hari
Uhhh tiba-tiba rasa kantukku hilang.
Lapar…

Aku bangun..
Kusingkirkan selimut yang menutupi tubuhku
Dan pelan aku menuju kamar mandi
Cuci muka…
Jam segini mau ngapain?
Sepi banget

Pelan aku berjalan menuju ruang makan
Mungkin makan bisa membuat rasa kantukku kembali.

Hah…?
Ada suara-suara dari arah dapur
Hah?
Tikus kah..
Atau maling?
Hantu? Hiiiii
Aku berjingkat mengintip..
Sesosok tubuh sedang menghidupkan kompor gas
Mas yudi?
Aku mengambil nafas panjang

“mas..ngapain?” tanyaku
Mas yudi kaget dan segera menoleh
“eh den frans…anu den..lapar..mau buat mi rebus”
Kulihat mas yudi sedang memasak mie instan
Aku tersenyum
“oalah sama mas, aku juga lapar, buatin sekalian yo”
‘ohh..den frans mau mi istan juga to?’
Aku mengangguk
‘bentar yaa..saya buatin den..pedes atau nggak den?”
“hhmm pedes juga boleh tambah cabe satu mas”
“oke den”
Aku tersenyum geli
Entahlah, tiap mas yudi ngucapin kata oke, aku langsung senyum.

Selesai sudah…
Dua mangkuk mie instan terhidang dengan asap mengepul menimbulkan selera.

“ini den…silakan kalau mau dimakan”
“makasih…”
Kutarik mangkuk yang sudah ada di depanku
“lho..mas yudi mau kemana?” tanyaku melihat mas yudi membawa mangkuknya

“mau ke kamar saja den…kalau makan disini takut dimarahi nyonya lagi den…”
“wahhh….kalau gitu aku ikut”
Dia terbelalak kaget
“ohhh jangan den..kamar saya kotor kok”
“nggak masalahhhhhh….”

Aku mengikuti mas yudi menuju kamarnya
Kamar mas yudi berada di pojok depan bagian rumah
Sengaja memang mas yudi di tempatkan di kamar itu
Tujuannya biar kalau ada tamu di malam hari bisa langsung diketahui.
Aku sendiri hampir tak pernah ke kamar itu
Bagiku itu kamar privat pembantuku..
Tentu mama melarang keras aku ke situ.

“den…”
“iya mas”
“kalau nyonya tau..pasti aku dimarahi lagi nanti”
‘halah..biasa lah dimarahi mama”

Kamar mas yudi biasa..yang jelas lebih sempit dibanding kamarku
Sebuah dipan berukuran sedang
Disampingnya meja kecil berisi alat elektronika
Cenderung lebih berantakan
Beberapa pakaian menggantung di balik pintu
Tapi…
Kurasa ini adalah kamar khas pria.
Ada bau lelaki yang khas di kamar ini yang tak dimiliki kamarku.

Kami makan di lantai dengan lahapnya..
Dalam hati aku tersenyum..
Ternyata makan enak bukan dari rasa saja tapi juga dari perasaan.

Selesai sudah makan..
Mas yudi membereskan mangkuk kotor dan di taruh diluar kamar.

“silakan den frans kalau mau kembali ke kamar den…”
“nggak ahh, aku mau tidur sini ya?”
Mas yudi melotot kaget
“duhhh…jangan lah, bisa marah besar nyonya nanti”
“nggak pa pa”

Dengan cuek aku naik ke ranjang
Kuambil selimut tipis mas yudi dan kutarik sebatas leher
Mas yudi bingung dan berdiri saja..
“sini…” aku menepuk sisiku yang masih menyisakan tempat
“den frans yakin mau tidur sini?’
“iya”
“duh” dia garuk-garuk kepala
“ayooo…tidur sini!” ajakku

Dengan sungkan mas yudi merebahkan badannya di sampingku.
“mas..nyante saja lah…kita berdua kan dah akrab”
“iya den”

Kumiringkan badanku menghadap ke tubuhnya yang terlentang kikuk
Kutepuk-tepuk pelan dadanya
“ayoo tidur mas”
“duh den…jangan perlakukan saya seperti bayi gitu lah, bikin nggak enak ati den”
Aku tersenyum geli

“mas..”
“ya den”
“aku pengen tidur dengan meluk kamu..boleh kan?” kataku sambil mengerling
Mas yudi sedikit kaget
Dan tanpa persetujuannya kuletakkan sisi wajahku di dadanya
Lenganku memeluk erat tubuhnya
Hmmm…tubuh yang lumayan kekar
Maklum lah…mas yudi kan satpam …

Kurasakan mas yudi semakin kikuk
Dadanya berdebar kencang.

Tiba-tiba dia bangkit
“napa mas..”
“bentar”

Dia menutup pintu dan menguncinya
“saya tak mau ada orang tahu kalau den frans tidur sini, apalagi nyonya, saya takut dipecat den..”
Aku Cuma terdiam.
Sampai segitunya mas yudi takut pada mama.
Toh apabila sampai mama memarahi mas yudi, tentu aku akan membelanya.

“den…”
“ya”
“saya tidur di lantai saja ya?”
”nggak!, sini…tidur disini!”

Dengan sungkan kembali mas yudi merebahkan tubuhnya di sisiku.
Dan kembali aku memeluknya dengan erat
Hangat..
Nyaman
Tak kupedulikan tubuhnya yang semakin kikuk
Baru kali ini aku tiduran di dada lelaki
Hmmmm….andai ini dada fifi, akhhh…tentu aku takkan tidur semalaman.

“den..’
“ya”
“den frans tidak jijik?”
“emang napa?”
“akhhh saya kan Cuma pembantu”
“emang napa?”
‘ya…hmmm kan bau dan kotor”
“nggak pa pa”
Kuhirup dalam-dalam bau badannya
Bau badan yang tanpa parfum
Tapi menyenangkan.
Pipiku menemple erat di dadanya yang membusung
Detak jantungnya kencang kurasakan.

“mas yudi punya saudara?”
“punya”
“adik atau kakak?”
“adik…ada dua”
“ohhh…masih sekolah?”
“iya den, satu…di smp dan satu di sd”
“seneng ya punya saudara, nggak kayak aku, sendiri tanpa saudara”
“yaaa…ada senengnya ada susahnya juga, senengnya karena ada tempat untuk berbagi, nggak senengnya karena sebagai kakak, aku harus ikut tanggung jawab”
“tanggung jawab?”
“ya iyalah den, sebagai kakak, saya harus memberi contoh yang baik, termasuk…hmmm..membantunya”
“membantu?”
“iya den..kalau bisa membantu membiayai sekolahnya”
“ohhh, jadi gaji mas yudi disini sebagian untuk membantu adik-adik mas yudi?”
“iya..mosok Cuma saya pake sendiri den sementara keluarga saya membutuhkan, makanya saya sangat butuh pekerjaan ini den”

Aku menghela nafas panjang
Aku sadar sekarang mengapa mas yudi sangat takut dengan mama atau denganku.

“hmmm..seneng ya punya saudara, kadang aku sedih mas nggak punya saudara”
“akhhh…den frans ini, hidup kok nggak bersyukur”
“hmmm…tetep saja, kadang iri dengan teman yang punya adik atau kakak, bisa bermanja-manja…yahh seperti ini mas”
“yaa nggak segininya den…adik saya saja nggak pernah meluk-meluk saya kok”

Aku tersenyum
“aku kan beda mas..katanya mas mau pacaran denganku to?”
‘hehehehehe…canda mas…candaaa..mosok saya pacaran dengan lelaki” dia terkekeh.
“ya..nggak canda juga nggak pa pa”
“nggak ah…saya nggak suka lelaki kok”
“halah..nyatanya kupeluk-peluk diem saja, kok bilang nggak suka lelaki’
“aduhhh gimana yaa…den frans kan majikan saya, mosok saya nolak”
“jadi…mas yudi terpaksa nih, aku peluk-peluk gini?”
“e…e….e….e…nggak..nggak kok..nggak pa pa den….. kalau den frans mau meluk-meluk ding”
Aku tersenyum.

Kupeluk lebih erat lagi..
Kubayang kan mas yudi adalah kakakku
Akhhh…betapa senengnya seperti fifi yang punya kakak.

“Mas”
“ya den”
“menurut mas yudi, saya saat ini sedang ada masalah nggak?”
“masalah?”
“iya”
“hmmm kayaknya iya…den frans sedang stress kayaknya”
“stress?”
“iya den”
“kayaknya nggak tuh”
“hmmm…kalau nggak stress nggak mungkinlah mau bunuh diri”
“iya hehehehe”
“malah ketawa,mau bunuh diri kok bangga”
“ya nggak gitu lah mas, waktu itu hanya satu pikiranku…mau bunuh diri”
“aneh”
“kok aneh?”
“ya aneh lah, mosok den frans yang berkecukupan gini mau bunuh diri”
“hmmm..ya gitu deh”

Kuusap-usap dadanya pelan
Kurasakan puting susunya mengeras
“den…jangan digituin den…geli”
“nggak pa pa…aku seneng kok” jawabku ngasal
“pantesan”
“kok pantesan?”
“ya pantesan stress, senengnya meraba-raba susu laki-laki..padahal susu cewek kan banyak”
‘hehehehehehe….enakan susu laki”
“uhh apa enaknya? Keras gitu, enakan susu cewek…kenyal gimana gitu” jawab mas yudi.
“hayooo….berarti mas yudi sering meraba susu cewek ya?”
“hehehehehe..nggak pernah den..pernah ding sekali…dulu waktu di jakarta dan punya pacar pembantu heheheheh”
“udah diapakan tuh pembantu?”
“halah..den frans mau tau aja”
“ya pengen tau saja..udah diapakan mas?’
“yaa..Cuma diremas-remas saja den”
“waaaahhhhh…asyik dong’
“emangnya den frans belum pernah meremas susu cewek?”
“belum”
“lho…kok bisa?”
“ya bisa lah..”
“lho den frans kan punya cewek to?”
“emangnya kalau punya cewek harus meremas susunya…gitu?”
“heheheheh iya juga ya..apalagi ceweknya den frans galaknya minta ampun”
“eh..enak saja ngatain cewekku galak”
‘lho…den frans nggak ngerasa to? Tuh cewek kan walau cantik galak banget to den?”
“heran..”
“napa heran mas?”
“heran saja..napa juga den frans mau ama cewek begituan, kalau saya tuh sukanya sama cewek yang manutan(yang mau diapa-apain)”
“hehehehehe…nggak ada tantangan mas”

Sejenak diam
Cuma telapak tanganku yang terus meremas dada mas yudi yang kenyal.
“udah den…geli den”
“nggak pa paa…aku seneng’
“pantesan…kayaknya saya tahu kenapa den frans pacaran sama laki”
‘hahh..emang napa?”
“karena pacar den frans galak hahahahah dan pastinya nggak mau diremas susunya”
‘uhhh emang pacaran hanya meremas susu doang po?”
“ya nggak..nggak tau ding, saya kan nggak punya pacar den”
“heran aku…”
“kok heran den?”
“ya heran saja..mas yudi kan ganteng, kok nggak punya pacar? Pasti mas yudi punya kelainan, ya kan?”

Mas yudi kaget
“kelainan? Maksud den frans apa?”
“hmmm..mungkin mas yudi nggak suka cewek ya? Atau nggak bisa ngaceng kalau dengan cewek, hayoooo….”
“wweeeee lah…enak saja nggak suka cewek, ya suka lah…nggak bisa ngaceng? Kemaren kan dikocok den frans saja ngaceng..”
“itu kan di kocok laki, coba kalau dikocok cewek, misal di kocok mbok biyah..hayooo kira-kira bisa ngaceng nggak?”
“hahahahaha…mosok mbok biyah? Walah mbayangin saja langsung impoten den..”
‘hahahahhaha” aku tertawa membayangkan mas yudi di kocok sama mbok biyah yang gemuk dan tua.

“den..”
“iya mas”
“emang beneran…den frans suka juga dengan laki”
“maksudmu?”
“maksudku..apa bener den frans selain suka dengan cewek juga suka dengan laki?”
“menurut kamu?”
“hmmm…kayaknya iya”
“iya? Iya gimana?”
“yahhh…saya itu lihat kok, wajah den frans langsung terlihat bahagia ketika melihat mas fifi…walau mas fifi morotin den frans”
“emang kelihatan gitu ya?”
“nggak Cuma itu den, dulu ketika den frans pingsan..nyebut-nyebut fifi terus, kukira fifi itu cewek lho, sempat kaget aku hahahahaha”
“iya”
“kok iya…berarti beneran ya kau den frans suka dengan fifi?”
“iya”
‘duh den…eling den..eling, fifi itu kan laki den…cepetan tobat den”
“halah..nggak pa pa lah, mas yudi kan juga sama laki to?”

“apa? Suka?” mas yudi kaget
“iya…suka kan?” jawabku mengerling menggoda
“nggak ah…saya sih normal den…masih suka dengan cewek”

Aku Cuma tersenyum
Dengan cepat aku bangkit
Dan tanpa sempat ada penolakan, bibirku sudah mendarat di bibir mas yudi
Aroma mie instan langsung terasa
Kulumat bibirnya
Dan…terus kuremas dadanya kuat
Mas yudi berusaha menolak
Dia gelagapan..
Kulumat terus bibirnya pelan…
Dan kulepas…
Mas yudi melotot kaget..

“enak kan mas?”
Mas yudi melongo
Rupanya dia syok
Bibirnya jadi kemerahan basah

Aku ingin lagi
Dengan cepat kulumat kembali bibirnya
Manis…
Menggugah selera,,
Tanganku menelusup masuk ke dalam kaosnya
Mengusap-usap perutnya
Mas yudi menggelinjang
Dan pelan..
Telapak tanganku masuk…
Menelusup ke celana panjangnya
Dan…
Akhhh..
Mas yudi nggak memakai celana dalamnya
Jari-jariku langsung menemukan kontolnya
Kuremas pelan…
Kuelus di balik celananya
Kontolnya mulai mengembang
Dan…
Sangat-sangat keras bagai tongkat kayu
Kukocok pelan…
Dan bibirku masih terus melumat bibirnya..
Desahan nafasnya mulai tak beraturan.

‘hmmpppp…” dia mulai gelagapan.
Kulepas bibirnya
Dan pelan kukecup pipinya
Mas yudi masih melongo dan syok…
“gimana…enak kan…???” tanyaku
Telapak tanganku masih mengocok kontolnya yang kelihatannya amsih sangat keras
Kuusap pelan kepala kontolnya..
Hmmmm…sudah ada air keluar…dan kuusap-usapkan di kepala kontolnya hingga licin terasa di jariku.
Mas yudi masih diam
Nafasnya semakin tak teratur
“den..udaaahhhh…’ dia mendesah

Kembali kulumat bibirnya
Kali ini super pelan….
Dan…
Kontol dalam genggamanku semakin keras.
Dan sedikit bergetar..
Wuaaa…dia kayaknya hampir orgasme.
Dengan cepat kulepas telapak tanganku.

Aku bangkit…
“mas..tuh..mas…. bukti kalau mas yudi suka juga dengan laki kan?” aku tersenyum
“jadii….”
“iya..mas yudi nggak beda dengan aku..mas yudi juga suka laki”
“apa? Nggak bener ini…aku masih suka cewek kok den..’
“tuh buktinya mas yudi kucium dan kukocok kontolmu..mas yudi ngaceng”
“haduh..nggak ah den, aku normal kok”
“udah deh…jujur saja…tadi mas yudi menikmatinya nggak?”
Mas yudi terdiam bingung
“mas yudi seneng to tadi kucium?”
“iya”
“ngaceng to tadi kukocok”
“iya”
“aku kan laki mas…berarti mas yudi suka laki juga hehehehehe, makanya mas jangan heran mas dengan aku yang juga suka laki ya?”

Aku bangkit dan berdiri…
“udah ah, aku mau tidur di kamarku..kalau disini aku takut semakin suka dengan mas yudi nantinya heheheheh”
Mas yudi masih terbengong
Aku beranjak melangkah menuju pintu
“den…”
Aku menoleh
“ya..”
“lha ini gimana den…tanggung den…”
“apanya yang tanggung?”
“ini…tadi kan belum di keluarin..tinggal sebentar lagi kok, duh..pinggangku jadi pegel lagi..’ucapnya memelas

Aku tersenyum
Kulihat jendolan besar di celananya
Dan..
Pelan wajahku mendekati wajahnya
“kocok sendiri saja mas…ampe muncrat” bisikku
Kemudian kukecup cepat pipinya
Mas yudi masih melongo..
Syock.





























































































































































































































































































































































































aku masih di solo.
nggak tau ya...kalau nulis tidak di kamar kok susah ya?
dan hmmm...takut juga kalau ketahuan temen kerja aku nulis beginian hahahhahaha..
swear...selama ini aku terkenal alim di kantor hahahha. jaim banget n pendiam.
makanya setiap kali aku nulis cerita, sekali tulis tanpa edit langsung kuhapus dari dunia. baru sadar kalau kubaca lagi...banyak banget salah ketik n kalimat banyak yang nggak nyambung hahahha, mohon di maafkan ya.

untuk nulis cerita seperti ini, praktis aku hanya punya waktu sekitar satu jam kurang lebih lah, dalam waktu segitu aku harus nulis cepettt....
nggak tau nih, makin tua makin sibuk saja...pengen banget update yang buanyaaakkkk...biar pembaca puas...tapi ya itu terkendala dengan waktu.

untuk cerita ini...sekali lagi...tokoh utama ada frans dan fifi, makanya jangan kuatirlah...
dulu kan sempat kubilang..ini cerita komedi dengan unsur drama-drama dikit n sebagian kecil juga diisi dengan romantisme ala remaja. makanya pas part terakhir kemaren, yaahhh..itu sebagian dari unsur drama biar pemisa tak boring...

yaaahhh aku nulis judul ini, awalnya juga asal-asalan..maklum waktu itu baru stress berat dengan kerjaan.
wahhh...swear nggak nyangka saja, ini pertama kalinya aku nulis di bf...banyak banget yang baca, mpe terharuuuu...
eh itu view..80k artinya 80.000 ya? (beneran...aku tuh tak paham dengan hal ginian) woww..kalau bener..swear aku surprise.
makasih banget ya...atas apresiasinya, kritikannya juga...

nggak tau yaa...suatu saat aku mungkin pengen jadi penulis beneran (saat ini belum merasa jadi penulis)

oww jadi curhat banyak nih..
tapi sekali lagi makasih..

eh..cerita dikit tentang aku di solo kemaren.
kemaren hari kamis (15 maret) malamnya aku gunakan untuk jalan-jalan cari makan di sekitar tempatku bermalam.
aku nemu warung tenda seafood. sebenarnya aku belum lapar sih.
tapi...swear aku langsung masuk warung tenda itu karena satu..
ada cowok cakep..yahhh...usia 20an gitu lah baru duduk sendiri nunggu masakan matang.
aku masuk dan sengaja duduk berhadapan (biar bisa ngamatin wajahnya yang cakep hahahaha)

dia kikuk kupandang wajahnya lama-lama, dan akhirnya senyum mengangguk dengan ramah (biasalah...orang jawa kan ramah2)
dan...aku kenalan...
aku jujur kok ..aku bilang..aku bukan orang sini, tujuanku ke solo ngapain dsb...akhirnya kami ngobrol dan kenalan.

dan terakhir ku bilang gini " aku pengen sebenarnya nonton film di solo, tapi nggak tahu tempatnya"
"ohhh...ada banyak bioskop kok mas..." dia nyebutin satu-satu
swear aku nggak inget dia nyebutin nama bioskopnya...secara...aku cuma mengamati gerak bibirnya yang manissss banget (mirip david mungkin hahahah)

akhirnya kuberanikan tuk ngajak dia..
"hmmm..kalau kamu nggak ada acara, mau nggak nemenin nonton...aku traktir dah..'
"wahhh..sing bener mas? kebetulan mas...ada film baru...) dia nyebutin judul film itu.

akhirnya sehabis makan seafood kami pergi nonton dengan naik taxi. judul filmnya mayan panjang kalau nggak salah awalnya 'OZ...apaa gitu lupa hahahha.
film dongeng ala disney lah, tapi swear lucu banget filmnya, dan...sstt...aku lebih banyak nonton wajahnya dari pada nonton fimnya...dan...ssttt..lagi ya...kuremas tangannya dia diem saja hahahhaha.

habis nonton, sebenarnya dia ngajak jalan2 lagi...tapi aku dah ngantuk..akhirnya pulang dengan naik taxi lagi.
ya udah..itu saja sih ceritaku di solo.

dan yang paling kusesalkan adalah satu..mulai dari awal makan seafood sampai nonton film..trus pulang naik taxi bareng, ternyata aku lupa minta nomer hp nya hahahahhaha.
dasar...dan sekarang aku kangen ma dia..
moga dia baca tulisanku ini dah...huhuhu.

besok aku ke jogja..
moga ada cerita baru lagi di jogja nanti.

heheheehe..sekedar intermezo saja neh...biar nggak boring
sekali lagi maaf lom bisa update dan makasih banget komentnya.

http://boyzforum.com/discussion/16739868/gara-gara-kontolku-panjang/p61





tambahan mengenai mas yudi.
sebenarnya mas yudi itu tokoh nyata, dia orang kebumen, namanya wahyudi..sama dengan cerita ini.
awal perkenalan dengannya ketika beberapa bulan lalu aku ada keperluan ke jakarta.

kenalan bapakku di kebumen katanya titip oleh-oleh untuk anaknya yang kerja di jakarta.
akhirnya kubawa titipan tertsebut, satu kardus kecil. (nggak tahu isinya apa)

intinya namanya wahyudi, dia kerja menjadi satpam di sebuah perumahan mewah katanya.
dan ketika sampai di stasiun gambir, ada orang yang menghampiriku memakai seragam satpam..dia mengenalkan dirinya. (sebelumnya dia nelpon aku janjian di gambir)
kesan pertama...ganteng..hahahahah
tinggi..
kulit agak gelap.

"mas seno di jakarta mau berapa hari?"
"dua hari saj kok mas, ke tangerang, ke daerah lubang buaya dan ke depok mas..tapi aku nggak paham jakarta mas" jawabku jujur.

"yo wis kalu gitu, sekarang mas seno mampir dulu di kontrakanku terus besok kuantar kesana kemari, kebetulan aku ada libur empat hari"

yahhhh...akhirnya aku ke kostnya (daerahnya rahasia! hahahahah)
hari-berikutnya aku diantar kesana kemari
dan..
yang paling berkesan adalah...
tidur sekamar dengannya di rumah adikku di depok.
uhhh dia hanya pakai boxer dan tanpa cd
huhuhuhu...nggak kuat deh. (sempat kuraba-raba, guede...dia diem saja..nakal..nakal..nakaaalll)

inilah yang membuatku menulis kisah satpamnya frans berdasar dari imajinasiku terhadap mas wahyudi heheheh.
pokoknya mirip banget dengannya..
lugunya minta ampuuunnn..
internet saja dia nggak paham hahahahha
sempat kubuatin fesbuk, tapi tetep saja kelihatannya dia nggak pernah buka.

aku ada fotonya waktu dia tidur di depok
tapi swear...fotonya hot banget
jadi nggak tega kalau kutampilin di sini heheheh.
sorry ya nggak jadi kutampilkan.

kapan-kapan aku juga akan ceritakan pertemuanku dengan cowok yang mirip fifi.
trims..harap maklum.

http://boyzforum.com/discussion/16739868/gara-gara-kontolku-panjang/p99







-----] #berpedang [-----

Uploaded Contact: 
Source: 

Kalo udah dibaca, komentarin lah.  Boleh juga bagi-bagi info/pengalaman kamu di sini, biar blognya rame n rajin di-update.


-----] Thank’s for reading [-----

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar